(REVIEW) Bill & Ted Face the Music (2020)

Bill & Ted Face the Music
Genre
  • komedi
  • Musik
  • petualangan
Actors
  • Alex Winter
  • Keanu Reeves
  • Kristen Schaal
  • Samara Weaving
Director
  • Dean Parisot
Release Date
  • 28 September 2020
Rating
3.5 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Bill & Ted Face the Music yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.

Saat Keanu Reeves memastikan bakal kembali buat sekuel Bill & Ted, jujur aja KINCIR enggak berharap banyak. Sekuel yang dibuat setelah hampir 30 tahun setelah film sebelumnya bisa jadi keren banget kalau berhasil dan buruk banget kalau gagal. Namun, melihat Keanu antusias banget memerankan kembali film-film lamanya, termasuk The Matrix 4, enggak ada salahnya dicoba.

Bill & Ted Face the Music masih bercerita tentang dua sahabat yang kini udah enggak lagi remaja, tapi sifatnya masih aja kayak bocah. Setelah sukses mengakali kematian dan menciptakan lagu hit pada masa keemasannya, kini Bill dan Ted enggak lebih dari seniman yang kehilangan panggung mereka.

Band mereka bubar dan mereka bahkan cuma mendapatkan panggung di pernikahan keluarga mereka. Coba lihat dulu trailer-nya di sini.

Kejayaan mereka pada masa lalu memang sudah pudar. Namun, ada yang menanti mereka buat kembali mengulang sejarah, yaitu menciptakan lagu yang dapat menyatukan dunia dan menyelamatkan realitas. Bagaimana mereka menghadapi misi kali ini?

Film berdurasi 91 menit ini memang enggak bisa ditonton di bioskop. Film ini sudah tayang sejak 28 Agustus di Amerika. Namun, kalian bisa nonton eksklusif di KlikFilm mulai 5 September 2020. Kalau kalian belum berlangganan, KINCIR sarankan kalian berlangganan sekarang karena Bill & Ted Face the Music ini asyik banget buat melepas penat.

Biar enggak penasaran, simak ulasan KINCIR di sini, ya!

Belajar Dewasa

William S. "Bill" Preston, Esq. (Alex Winter) dan Ted "Theodore" Logan (Keanu Reeves) memang sudah hampir memasuki usia setengah abad. Semakin tua, bukannya semakin dewasa, mereka malah masih hidup dalam masa lalu.

Semua ketenaran dan keberhasilan mereka pada masa lalu bikin keduanya enggak bisa move on. Namun, seberapa pun mereka mencoba buat mengulang keberhasilan itu, hasilnya selalu gagal.

Nah, pada 2020, puncaknya adalah ketika mereka cuma tampil di hadapan 40 orang yang datang buat menghadiri resepsi pernikahan adiknya Ted. Merasa hidup mereka enggak bisa lebih buruk lagi, keduanya nyaris putus asa sampai akhirnya mereka kedatangan Kelly yang membawa pesan dari masa depan.

Mereka pun harus membuat lagu mereka lagi demi menyelamatkan dunia dan realitas. Cuma ada waktu 77 jam sebelum dunia porak-poranda karena realitas yang tumpang tindih. Namun, bukannya membuat lagu, keduanya malah mencari lagu tersebut dari diri mereka di masa depan, berharap mereka tinggal mendengarkan lagunya aja.

Keputusan konyol ini memaksa mereka menghadapi konsekuensi yang sebelumnya enggak pernah mereka pikirkan. Selama ini, mereka merasa baik-baik saja dengan kehidupan mereka. Keduanya punya anak dan istri yang mendukung mereka.

Namun, mereka enggak pernah berpikir pernikahan mereka mungkin terancam dengan status mereka yang enggak jelas. Mereka harus menghadapi kehidupan layaknya orang dewasa.

Yap, Bill & Ted Face the Music ini jadi proses singkat menuju kedewasaan kedua sahabat ini. Enggak selamanya hidup mereka mudah. Enggak selalu juga mereka harus menyelesaikan semua masalah mereka sendiri. Dukungan dari keluarga, ketika memang mulai terbuka, bakal lebih penting dari segalanya. Nah, Bill dan Ted belajar tentang semua itu di film ketiga ini. Jadi, enggak cuma sekadar misi penyelamatan dunia.

Mengajak Nostalgia

Buat sebuah sekuel dari film yang sebelumnya rilis pada 1989 dan 1991, jelas bahwa target utama produksi film ketiga ini adalah buat membawa para penontonnya bernostalgia. Kisah remaja yang melakukan perjalanan waktu menggunakan booth telepon memang merupakan produk tahun 1990-an. Ketika dibawa ke 2020, ternyata mesin waktu berupa telepon umum ini enggak kelihatan janggal.

Meski latar waktunya sekarang adalah tahun 2020, tone warna yang hangat dengan suasana retro juga membawa kalian seakan memasuki mesin waktu menuju tahun 1980-an dan 1990-an. Pilihan ini cukup beralasan mengingat Bill dan Ted juga kelihatannya masih hidup di masa lalu. Selain itu, meski ada perjalanan menuju masa depan, film ini masih terkesan “jadul” karena masih punya pengaruh dari Back to the Future buat unsur futuristiknya.

Satu hal yang cerdas adalah musiknya yang juga melintasi zaman. Musik psychedelic yang kekinian dipadukan dengan instrumen klasik beneran merangkum film ini: hadapi musiknya.

Bagaimanapun, musik adalah bahasa yang universal. Melalui musik, ada banyak hal yang bisa disampaikan dan disatukan. Dengan membawa Mozart, Louis Armstrong, Jimi Hendrix, dan bahkan Kid Cudi, Bill & Ted Face the Music menciptakan musik yang modern sekaligus klasik yang ramah di telinga pendengar berbagai usia.

Selain itu, di film Bill & Ted Face the Music, Keanu Reeves sama sekali jauh dari karakter yang atraktif kayak yang selama ini kalian lihat. Sebagai Ted, Reeves masih jadi karakter yang enggak dewasa dan kelihatannya enggak bisa diandalkan. Seumur hidupnya kini kelihatan menyedihkan dan cuma diisi penyesalan.

Keanu Reeves berhasil keluar dari karakter maskulinnya yang tentunya kalian kenal melalui trilogi John Wick dan berubah jadi konyol dalam film ini. Cringe? Enggak sama sekali. Malah kalian bakal tertawa lepas melihat Reeeves yang konyol ini. Bisa dibilang, hampir semua sumber kelucuan adalah celetukan dan respons Ted yang enggak penting.

Alex Winter pun masih menjiwai karakter Bill dan menghidupkannya kembali dalam film ini. Tanpa chemistry keduanya, film ketiga ini bisa dipastikan bakal gagal. Keduanya sukses menghibur dan bikin film ini selamat dari kutukan sekuel. Bill dan Ted tetap kelihatan bodoh, tapi bukan berarti penonton dibodoh-bodohi.

Bill & Ted Enggak Asing buat Gen Z

Tentunya, kemunculan Theadora “Thea” Preston (Samara Weaving) dan Wilhelmina “Billie” Logan (Brigette Lundy-Paine) berhasil menghubungkan Gen X dan Gen Z. Sebagai bagian dari Gen Z, keduanya tampil sebagai “anak indie” yang gila musik.

Referensi musik mereka luas dan mereka YOLO banget. Nah, keberadaan mereka bikin film ini tetap relevan dan menarik buat ditonton sama milenial atau Gen Z yang mungkin belum pernah nonton dua film sebelumnya.

***

Bill & Ted Face the Music bisa jadi tontonan pilihan buat melepas stres, apalagi selama pandemi begini. Sesekali mencari hiburan yang bikin kalian bisa menaruh harapan buat masa depan yang cerah, enggak apa-apa, kan? Tonton Bill & Ted Face the Music secara eksklusif di KlikFilm. Jangan nonton bajakan, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.