7 Ending Film yang Memancing Perdebatan

– Enggak semua orang pastinya setuju dengan ending suatu film.
– Ada penggemar yang mengancam aktor gara-gara enggak setuju dengan ending film yang dibintanginya!

Adegan ending bisa dibilang merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah film. Soalnya, kesimpulan dari keseluruhan cerita sebuah film bisa terungkap lewat ending. Terkadang, ending yang baik enggak selalu harus terlihat bahagia. Ending yang menyedihkan atau mengejutkan pun juga bisa menjadi penutupan yang sempurna dari suatu film.

Tim produksi film tentunya sudah merancang adegan ending sedemikian rupa sebelum proses produksi. Namun, apa yang telah dipersiapkan oleh tim produksi enggak selamanya dapat menyenangkan para penonton. Ending yang mungkin dianggap pas oleh tim produksi, terkadang enggak diterima baik oleh penonton hingga menyebabkan perdebatan.

Nah, film apa saja yang adegan ending-nya malah membuat perdebatan di antara penontonnya? Yuk, simak daftarnya!

1. The Hateful Eight (2015)

Via istimewa

Sebelum merilis Once Upon a Time in Hollywood (2019), sutradara Quentin Tarantino terlebih dulu merilis The Hateful Eight yang menjadi film kedelapannya sebagai sutradara. Saat dirilis, film ini dianggap memiliki pesan misogini karena penggambaran salah satu karakter ceweknya, yaitu Daisy Domergue. Apalagi, Daisy dibuat tewas di akhir film dengan cara digantung oleh dua karakter cowok.

Kekejaman yang dialami Daisy enggak hanya bisa kalian lihat di akhir The Hateful Eight. Saat pertama kali muncul, Daisy tampil dengan mata lebam. Lalu, dia terlihat berkali-kali dipukul oleh karakter yang bernama John Ruth. Bahkan, Warren dan Mannix malah tertawa melihat Daisy meronta-ronta saat digantung. Hal ini jelas saja membuat para feminis kecewa dengan Tarantino.

Di saat para feminis marah, aktris yang memerankan Daisy, yaitu Jennifer Jason Leigh malah memberikan pembelaan kepada Tarantino. Menurut Leigh, Tarantino merupakan sutradara yang peduli terhadap wanita. Daisy menerima perlakuan buruk di film karena karakter ini diceritakan sebagai pembunuh yang enggak gentar dengan ancaman dari orang lain.

2. Titanic (1997)

Via istimewa

Ngaku, deh, siapa yang baper waktu menonton adegan kematian Jack di akhir film Titanic? Adegan tersebut terbukti berhasil membuat penonton sedih karena Jack dan Rose akhirnya dipisahkan oleh kematian. Namun, ada juga penonton yang merasa adegan kematiannya enggak masuk akal karena Jack sebenarnya bisa diselamatkan pada adegan tersebut.

Saat menunggu pertolongan, Rose mengapung di atas potongan pintu, sedangkan Jack hanya bertengger di ujung pintu. Jika melihat besarnya pintu yang digunakan Rose, penggemar merasa bahwa Jack sebenarnya bisa saja diajak menaiki pintu tersebut dan keduanya pun selamat. Bahkan, salah satu program acara Discovery Channel, yaitu MythBusters, berhasil membuktikan bahwa Jack dan Rose sebenarnya bisa muat di pintu tersebut.

Sang sutradara, yaitu James Cameron, memberikan responsnya atas protes para penggemar dan hasil eksperimennya MythBusters. Cameron mengakui bahwa mereka seharusnya menyediakan pintu yang lebih kecil. Walau bagaimanapun, Jack tetap harus meninggal karena begitulah yang tertulis di naskah.

3. The Mist (2007)

Via istimewa

Salah satu novel Stephen King yang berjudul The Mist akhirnya diadaptasi ke layar lebar pada 2007. Saat menggarap film ini, sang sutradara, yaitu Frank Darabont, memutuskan untuk membuat ending yang lebih gelap dibandingkan novelnya.

David memilih membunuh anaknya sendiri dan tiga orang lain di dalam mobil agar mereka enggak merasakan penderitaan dari monster kabut. Padahal jika David mau bersabar dua menit lagi, semua orang yang ada di dalam mobil bisa selamat. Ending yang gelap ini jelas saja menggemparkan penggemar dan mereka pun menyuarakan kekecewaannya di media sosial.

Walau banyak penonton yang membenci ending The Mist, sang penulis novel malah menyukai ending yang diciptakan oleh Darabont. Menurut King, ending The Mist adalah ending film paling mengejutkan yang pernah ada.

4. Star Trek II: The Wrath of Khan (1982)

Via istimewa

Siapapun pastinya enggak ingin jika karakter favoritnya dibuat tewas di film. Itulah yang dirasakan penggemar Spock saat tahu bahwa karakter favoritnya diceritakan meninggal di akhir Star Trek II: The Wrath of Khan.

Kemarahan penggemar terhadap kematian Spock ternyata telah berlangsung sebelum filmnya dirilis. Yap, informasi tentang kematian karakter tersebut telah bocor sebelum filmnya dirilis. Penggemar yang enggak terima pun mengirimkan surat ke Paramount Pictures agar mereka enggak membunuh Spock. Parahnya lagi, ada penggemar yang sampai mengancam pemeran Spock dan keluarganya.

Akibat kemarahan orang-orang, sang sutradara akhirnya mengecoh penggemar dengan membuat Spock berpura-pura mati di awal film.

5. The Grey (2011)

Via istimewa

Kalian pasti pernah, ‘kan, tertarik menonton film karena melihat trailer-nya? Yap, itulah gunanya trailer yang merupakan salah satu bentuk promosi film. Agar orang tertarik, studio film biasanya menghadirkan trailer yang bombastis. Namun karena trailer, sebagian penonton The Grey merasa kecewa dengan filmnya. Soalnya, ending film tersebut sama sekali enggak menampilkan apa yang dijanjikan di trailer.

Di trailer, karakter utama terlihat menerjang serigala seorang diri. Dari situlah, penonton berharap bahwa ada adegan pertarungan sang karakter utama dengan serigala. Apa yang terlihat di trailer ternyata memang dijadikan sebagai ending filmnya. Alih-alih menerjang serigala seperti di trailer, layar langsung menjadi hitam sebelum ada aksi dari sang karakter utama.

Penonton yang mengharapkan pertarungan manusia dengan serigala pun kecewa dengan ending film ini. Melihat kekecewaan penonton, sutradara menjelaskan bahwa dia sengaja menghapus adegan pertarungannya. Dia ingin penonton memberikan kesimpulan sendiri terhadap akhir filmnya.

6. The Devil Inside (2012)

Via istimewa

Pernah, enggak, sih, kalian merasa marah sampai ingin teriak di bioskop gara-gara ending film yang enggak sesuai harapan? Nah, itulah yang terjadi pada penonton Amerika Serikat yang menyaksikan film The Devil Inside. Beberapa media bahkan memberitakan bahwa banyak penonton Amerika Serikat yang marah ketika film tersebut berakhir.

Yang membuat penonton jadi murka adalah The Devil Inside ditutup dengan tulisan, “Fakta tentang kasus Rossi belum terpecahkan. Untuk mengetahui informasi seputar investigasinya lebih lanjut, kunjungi www.TheRossiFiles.com”. Penonton merasa tertipu karena harus melihat ending film di sebuah situs. Situs tersebut memang sempat ada, namun kini sudah dihapus. Kabarnya, situs tersebut hanyalah gimmick dan sama sekali enggak menjelaskan ending-nya The Devil Inside.

7. 10 Cloverfield Lane (2016)

Via istimewa

Walau enggak disebut sebagai sekuel, 10 Cloverfield Lane disebut sebagai penerusnya Cloverfield (2008). Film ini awalnya memperlihatkan perjuangan Michelle yang berusaha keluar dari sekapannya Howard. Menurut Howard, dia berusaha melindungi Michelle dari serangan alien. Enggak percaya dengan ucapan Howard, Michelle akhirnya kabur dan ternyata apa yang dikatakan Howard tentang alien itu benar.

Akhir filmnya pun memperlihatkan bagaimana Michelle melawan alien. Ternyata, ending ini memancing perdebatan. Menurut penonton, kemunculan alien di ending terlihat dipaksakan dengan cerita yang telah dibangun di awal hingga pertengahan film. Walau diprotes oleh penonton, sutradara membela diri bahwa perjuangan Michelle melawan alien adalah hal yang paling keren di 10 Cloverfield Lane.

***

Itulah deretan film yang ending-nya memancing perdebatan di antara penonton. Apakah kalian yang termasuk yang enggak suka dengan berbagai ending film di atas? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!

Kalau terpaksa harus keluar rumah, jangan lupa untuk menggunakan masker, ya. Nah, ada masker dengan desain keren dari IESPL yang bisa kalian pakai sehari-hari. Dengan membeli satu masker ini, kalian ikut membagikan tiga masker kepada orang lain yang membutuhkan. Tunggu apa lagi? Kalian bisa beli maskernya di sini!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.