7 Hal yang Enggak Masuk Akal di Film Venom

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Harus diakui, enggak sedikit publik yang menilai film Venom kurang gereget. Enggak sedikit pula yang menilai film tersebut bagus. Soalnya, film Venom terbilang berada di batas antara bagus dan kurang bagus. Kelebihan dan kelemahan film ini seimbang. Salah satu kelebihannya soal penokohan yang dibintangi oleh Tom Hardy.

Sedangkan kelemahannya justru terlihat di plot cerita. Banyak publik yang kurang menyukai ceritanya, termasuk para penggemar yang udah baca komiknya. Ternyata, kalau ditilik lebih dalam, film Venom memiliki plot hole yang bikin lo mempertanyakan itu. Banyak hal yang enggak masuk akal yang enggak diceritakan.

Penasaran? Berikut tujuh hal yang enggak masuk akal di film Venom. Yuk, simak!

 

1. Carlton Drake obsesi abis dengan symbiote

Semua yang dilakukan oleh Carlton Drake (Riz Ahmed) dalam film Venom adalah upaya untuk melindungi umat manusia. Dia yakin mereka adalah kunci bagi kelangsungan hidup umat manusia. Akan tetapi, kenapa dia begitu berniat memulai percobaaan tersebut padahal symbiote jelas berbahaya? Kesimpulannya, Drake adalah orang jahat dan ini jadi cara yang aneh ketika dia memutuskan untuk menjadi jahat.

 

2. Perjalanan symbiote dari Malaysia ke San Francisco selama enam bulan

Sementara plot utama dari film Venom sedang berlangsung dengan Eddie Brock di San Francisco, ada symbiote lain yang berkeliaran di Malaysia, di mana kapal yang membawanya jatuh. Symbiote pun menempel ke seorang paramedis, kemudian ke seorang nenek-nenek di sebuah kota Malaysia. Anehnya, ketika waktu menunjukkan “Enam Bulan Kemudian”, kita melihat symbiote Malaysia tersebut masih  melekat pada nenek-nenek ketika tiba di bandara. Apakah butuh waktu enam bulan bagi alien yang cerdas untuk sampai ke bandara?

 

3. Venom menyukai Tater Tots

Setelah Eddie Brock terikat dengan Venom, dia makan semua makanan di kamar apartemennya. Lo bakal lihat dia makan sesuatu yang ternyata adalah Tater Tots, semacam kentang nugget. Seperti yang kita tahu, symbiote memang harus terus-menerus di kasih makan untuk bertahan hidup, tetapi hanya doyan daging yang hidup. Lalu, kenapa symbiote itu doyan Tater Tots dan mengajak Brock ke toko untuk membelinya? Padahal makanan itu sama sekali enggak ada kandungan dagingnya.

 

4. Venom tampak seperti Spider-Man ketika Spider-Man Enggak Terlibat dalam Film

Venom dengan tampilan mata putih besar berasal dari tampilan di komik Spider-Man. Symbiote itu pertama kali diperkenalkan sebagai kostum pengganti yang diperoleh Spidey pas dia ke dunia asing. Tampak ramping sesuai dengan tubuh Peter Parker. Ketika dia membuangnya, symbiote itu melekatkan dirinya kepada Eddie Brock.

Dalam film, Venom ditambahkan mulut dan lidah yang mengerikan. Film Venom enggak ada hubungannya dengan Spider-Man. Jadi, kenapa masih mengikuti bentuk Spider-Man, meski minus logo laba-laba putih di dada? Apakah nantinya sekuel Homecoming bakal bikin Peter Parker ke planet rumah symbiote?

 

5. Eddie Brock hampir enggak terlihat pernah makan siapa pun

Jika Venom perlu makan daging untuk bertahan, kenapa kita enggak pernah lihat Eddie Brock hampir enggak pernah makan siapa pun? Bahkan, Venom malah suka dengan Tater Tots. Bisa jadi, hal itu harus dihindari karena para kru film harus memotong banyak adegan sadis dan kekerasan untuk menghindari rating R.  

 

6. Venom enggak bikin Anne Weying frustasi

Seperti yang kita tahu, ketika Venom menempel pada Brock, kita bisa lihat perubahan psikisnya. Brock jadi suka keringetan, frustasi, dan gila ketika pertama kali menyesuaikan diri pada symbiote tersebut. Namun, ketika Venom menempel pada Anne Weying, mantan kekasih Brock tersebut terlihat sehal walafiat. Padahal seharusnya, menempelnya Venom bisa ngasih efek buruk kepada Anne.

 

7. Carlton Drake enggak beraksen Inggris

Nah, kalau ini sedikit membingungkan. Carlton Drake memperkenalkan dirinya berasal dari keluarga Inggris ketika dalam sebuah wawancara dengan Eddie Brock. Seharusnya, Drake beraksen British karena dia memang diceritakan berasal dari Inggris. Sedangkan di film Venom, aktor Riz Ahmed berbicara dengan aksen Amerika. Enggak hanya itu, Eddie Brock yang juga orang Inggris, diperankan oleh Tom Hardy dengan aksen Amerika.

***

Itulah hal yang enggak masuk akal di film Venom. Sebenarnya, masih ada hal yang kurang cocok dan butuh penjelasan lebih. Bisa jadi, beberapa plot hole  di atas bakal terjawab di sekuelnya. Nah, di antara tujuh hal yang enggak masuk akal di film Venom di atas, apakah lo punya kebingungan lainnya?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.