Info 
Ternyata ada aktor selain Ezra Miller yang sempat terpilih untuk memerankan The Flash!
Sebelum genre film superhero sepopuler sekarang, sebagian dari kamu setidaknya pasti tahu The Flash walau tidak mengikuti perkembangan dunia superhero. The Flash, khususnya versi Barry Allen, bisa dibilang sebagai salah satu superhero terpopulernya DC. Namun, Barry baru pertama kali debut di film live action lewat Batman v Superman: Dawn of Justice (2016).
Bahkan di film live action debutnya, Barry tampil sangat singkat. Penggemar akhirnya bisa melihat lebih banyak aksi Barry di film live action lewat Justice League (2017) dan Zack Snyder’s Justice League (2021). Tujuh tahun setelah debut di Batman v Superman: Dawn of Justice, Barry akhirnya mendapatkan film solonya, yaitu The Flash.
Biar lebih kenal dengan Barry Allen selama menonton The Flash, yuk, simak fakta karakternya!
Fakta Barry Allen The Flash
1. Bernama lengkap Bartholomew Henry Allen, Barry pertama kali muncul di komik Showcase #4 yang dirilis pada Oktober 1956.
Popularitas komik superhero sempat menurun setelah Perang Dunia II. Bukan karena perangnya, popularitas menurun karena muncul dugaan bahwa komik memicu kenakalan remaja pada saat itu. Alhasil pada 1954, penerbit menerapkan Comics Code Authority yang mengatur konten pada komik. Dengan adanya aturan baru tersebut, penerbit membangkitkan kembali popularitas komik superhero.
Dengan kembalinya popularitas komik superhero, DC Comics mengenalkan berbagai karakter baru salah satunya adalah Barry Allen. Diciptakan oleh Robert Kanigher dan Carmine Infantino, Barry dihadirkan sebagai penggambaran ulang The Flash dalam era Silver Age of Comic Books.
2. Barry merupakan karakter kedua yang menggunakan identitas The Flash di sejarah komik DC.
Barry memang baru diperkenalkan di DC Comics pada Oktober 1956. Namun, karakter The Flash sebenarnya sudah ada sejak 1940. DC Comics pertama kali memperkenalkan The Flash lewat Flash Comics #1 yang dirilis pada Januari 1940. Namun, The Flash yang pertama kali diperkenalkan di DC Comics memiliki nama asli berbeda, yaitu Jay Garrick, yang diciptakan oleh Gardner Fox dan Harry Lampert.
Setelah Perang Dunia II, popularitas komik superhero menurun hingga menyebabkan banyak seri komik The Flash yang dibatalkan. Lalu setelah Comics Code Authority disahkan pada 1954, DC Comics menciptakan ulang The Flash dengan nama, latar belakang, dan kostum yang berbeda, hingga terciptalah Barry yang sama sekali tidak berhubungan dengan Jay.
Berbeda dengan Barry yang mengenakan topeng, The Flash versi Jay tidak bertopeng dan mengenakan helm metal bersayap yang terinspirasi dari dewa Merkurius. Bahkan pada kemunculan pertamanya, Barry diceritakan sedang membaca komik tentang The Flash versi Jay.
3. Barry merupakan paman buyut dari musuh bebuyutannya sendiri, yaitu Reverse-Flash.
Barry Allen dan saudara kembarnya lahir terlambat dua minggu dari jadwal seharusnya. Saudara kembarnya Barry dinyatakan meninggal oleh Dr. Gilmore, padahal bayi tersebut lahir dengan sehat dan diberikan kepada keluarga Thawne yang anaknya meninggal saat lahir. Bersama keluarganya Thawne, bayi tersebut diberi nama Malcolm Thawne.
Malcolm merupakan kakek buyutnya Eobard Thawne atau yang lebih dikenal sebagai Reverse-Flash. Fakta tersebut juga menjadikan Barry sebagai paman buyutnya Eobard. Eobard merupakan seorang ilmuwan dari abad ke-25 yang begitu mengidolakan The Flash, sampai nekat membuat kecelakaan untuk mendapatkan kekuatan yang sama seperti The Flash.
Walau berhasil mendapatkan kekuatan The Flash setelah kecelakaan yang disengaja, Eobard malah menjadi sinting dan terobsesi untuk menghancurkan kehidupannya The Flash. Bahkan di semesta komik, Eobard merupakan dalang atas kematian ibunya Barry, yaitu Nora Allen.
4. Setelah mendapatkan kekuatannya, Barry menggunakan identitas The Flash karena mengidolakan The Flash versi Jay Garrick.
Sudah lahir terlambat dari waktu seharusnya, Barry ternyata tumbuh sebagai orang yang sangat lambat. Sejak masa kecil, Barry suka membaca komik The Flash versi Jay, bahkan mengidolakan superhero tersebut. Ketika ayahnya dituduh membunuh ibunya, Barry bertekad untuk menegakkan keadilan hingga dia akhirnya menjadi ilmuwan polisi di Central City Police Department.
Pada suatu malam, terjadi badai besar hingga ada petir yang menyambar saat Barry sedang bekerja lembur di kantornya. Sambaran petir tersebut menghancurkan lemari berisi bahan kimia dan menutupi Barry dengan bahan kimia yang dialiri listrik, hingga akhirnya dia memiliki kekuatan yang kita tahu selama ini.
Barry memutuskan menggunakan kekuatannya untuk membantu manusia dan merancang kostum khusus, yang tahan dengan kemampuannya serta bisa mengecil dan disimpan di dalam cincinnya. Barry kemudian menggunakan identitas The Flash karena terinspirasi dari idolanya, yaitu The Flash versi Jay. Walau terinspirasi dari Jay, Barry memutuskan memakai topeng untuk menyembunyikan identitas aslinya.
5. Selain jadi cepat, Speed Force yang dihasilkan Barry mampu melakukan banyak hal, termasuk perjalanan waktu dan dimensi.
Siapa pun pasti tahu bahwa The Flash memiliki kemampuan berlari sangat cepat. Padahal, Speed Force yang dihasilkan oleh Barry bisa membuat dia melakukan banyak hal! Barry bisa melakukan perjalanan melintasi dimensi, inilah yang membuat Barry akhirnya bisa bertemu dengan Jay Garrick yang berada di Earth-2. Dia juga bisa menembakkan listrik Speed Force yang dia hasilkan saat menggunakan kecepatannya.
Jika Barry menggetarkan badannya dengan sangat cepat, dia dapat menguraikan molekul tubuhnya hingga tingkat atom sehingga dia mampu menembus benda padat, termasuk dinding. Jika Barry berlari dengan sangat cepat dalam gerakan memutar, dia dapat memanipulasi aliran udara sehingga mampu menghasilkan tornado.
Lalu, inilah kekuatan Barry yang menjadi highlight di film The Flash, yaitu dia mampu melakukan perjalanan waktu dengan Speed Force-nya. Dengan kecepatannya, Barry mampu memecahkan penghalang waktu yang memungkinkan dia untuk pergi ke berbagai titik waktu. Gara-gara kemampuan ini, Barry juga bisa mengubah realitas jika dia mengubah peristiwa di masa lalu.
6. Barry pernah mengubah keseluruhan semesta karena mencegah kematian ibunya di masa lalu.
Pada 2011, DC Comics merilis seri komik Flashpoint yang punya dampak besar pada semesta komik DC. Pada Flashpoint, Barry nekat mencegah kematian ibunya di masa lalu. Usaha Barry memang berhasil, tetapi dia benar-benar mengubah keseluruhan semesta saat kembali ke masa kini. Barry menjadi sosok yang tidak punya kekuatan setelah menyelamatkan ibunya.
Dunia superhero yang dikenal Barry juga berubah. Justice League tidak pernah terbentuk, Superman menjadi kelinci percobaan pemerintah, Thomas Wayne menjadi Batman, Martha Wayne menjadi Joker, dan Bruce Wayne yang meninggal. Ditambah lagi, terjadi perang dunia antara Wonder Woman dan Aquaman. Walau tidak sepenuhnya diadaptasi secara persis, cerita film The Flash memang terinspirasi dari Flashpoint.
7. Pemeran Freddy Freeman versi dewasa di seri film Shazam! hampir memerankan Barry di proyek Justice League: Mortal yang dibatalkan.
Beberapa tahun sebelum meluncurkan DC Extended Universe (DCEU), tepatnya pada 2007, Warner Bros. mengumumkan proyek film Justice League: Mortal. Enggak tanggung-tanggung, Warner Bros. merekrut sutradara seri film Mad Max, yaitu George Miller, untuk menggarap Justice League: Mortal.
Proyek Justice League: Mortal memang sempat dikerjakan secara serius. Sutradara Miller bahkan sudah menentukan deretan aktor yang membintangi filmnya, salah satunya adalah Adam Brody sebagai pemeran Barry. Sayangnya, proyek film tersebut akhirnya dibatalkan. Walau tidak jadi memerankan Barry, Brody tetap berpartisipasi di DCEU sebagai pemeran Freddy Freeman versi dewasa di seri film Shazam!.
***
Itulah deretan fakta seputar Barry Allen, sang The Flash yang akhirnya mendapatkan film solonya. Siapa yang sudah antusias menyaksikan aksinya Barry di layar lebar? Filmnya rilis di bioskop Indonesia pada 14 Juni 2023!
