Fakta Dick Best, Pilot Ambisius Midway yang Beruntung

Midway merupakan film blockbuster garapan Roland Emmerich tentang Perang Dunia II di tengah laut yang berdasarkan kisah nyata setelah perang di Pearl Harbour. Dalam film yang tayang sejak 8 November ini, ada karakter yang mencuri perhatian, yakni Letnan Richard Halsey Best alias Dick Best yang sukses diperankan oleh Ed Skrein.

Film Midway, bagi Ed Skrein adalah mimpi yang terwujud. Dick Best merupakan karakter impian Ed Skrein. Baginya, Dick Best bertekad harus memenangkan perang tersebut yang kenyataannya enggak berjalan mulus bahkan mustahil. Dia tertimpa banyak kemalangan, kehilangan prajuritnya, dan harus berjuang sebagai pemimpin.

Sebenarnya, apa yang membuat Letnan Dick Best jadi andalan di film Midway, bahkan sampai menginspirasi Ed Skrein? Yuk, simak faktanya di bawah ini.


1. Awalnya Mengajukan Diri menjadi Pilot Bomber Selam

Dilahirkan di New Jersey, Amerika, Best terinspirasi untuk menjadi pilot karena kerennya angkatan udara Perang Dunia I. Dia pun kuliah dan lulus dari Akademi Angkatan Laut AS pada 1932 dan memulai pelatihan penerbangan dua tahun kemudian. Dia kemudian mengajar instrumen penerbangan dan taktik pengeboman di Florida.

Setelah hampir dua tahun mengajar, Best tertarik menjadi pilot bomber di kapal selam. “Saya tahu bahwa saya dapat memberikan kontribusi terbesar sebagai pembom daripada pejuang,” katanya kepada The Hook, jurnal penerbangan 1996.

Richard H. Best diangkat ke Akademi Angkatan Laut Amerika Serikat (USNA) pada 1928. Setelah lulus dengan pujian, dia bertugas di atas kapal penjelajah USS Richmond selama dua tahun. Pada 1934, dia dipindahkan ke Stasiun Udara Naval Pensacola, Florida.

Dalam buku SBD-3 Dauntless and the Battle of Midway (2004), Best ditugaskan ke kapal induk USS Enterprise pada 1940, lalu diangkat menjadi perwira penerbangan. Setelah perang di Pasifik dimulai pada 1942, dia menjabat sebagai "XO", istilah angkatan laut untuk komando kedua, di bawah teman dekatnya dan teman sekelas USNA, William Hollingsworth alias Holly. Best kemudian menjadi komandan skuadron untuk Pertempuran Midway.

2. Pilot Ambisius dan Berani Mati

Dick Best dikenal sebagai “flyboy sombong dari New Jersey” karena dia berani memodifikasi pesawatnya hanya untuk membuktikan kepada diri sendiri bahwa dia dapat mengatasinya. Dia enggak takut jika mesinnya mati, meski bikin banyak orang ketakutan melihatnya.

Hebatnya, dia enggak pernah takut dan punya ambisi besar atas kemauannya. Bahkan, dia akan meyakinkan orang-orang yang ketakutan melihat aksinya dengan lelucon yang dilontarkannya.

Ketika pertempuran Midway terjadi, dia mengalami banyak kehilangan. Apalagi, istri serta putrinya begitu dekat dengan serangan tersebut. Dipikirannya, dia hanya ingin menyelesaikan dan melanjutkan misi sendirian tanpa henti. Dia berjuang sebagai seorang pemimpin.


3. ‘Kesombongannya’ Diapresiasi dengan Penghargaan

Diceritakan dalam buku Shattered Sword: The Untold Story of Battle of Midway (2005), ketika kapal induk Jepang –Kaga dan Akagi– menyerang, semua fokus untuk meledakkan Kaga. Letnan Dick Best yang menyadari kesalahan taktik tersebut pun langsung menyerang Akagi. Serangan yang dijatuhkan Best berhasil menghantam dek dan menghancurkan Akagi.

Kemudian Best juga menyerang kapal induk Jepang lainnya, Hiryu. Best diyakini menjadi pilot Amerika pertama yang berhasil mengebom dua kapal induk Jepang dalam satu hari. Dalam buku Pacific Payback: The Carrier Aviators Who Avenged Pearl Harbor at the Battle of Midway (2014), atas ambisi Best, dia dianugerahi Salib Angkatan Laut dan Salib Terbang Terhormat.

Mempertimbangkan pencapaian tersebut, Laksamana Thomas Moorer dan Wakil Laksamana William D. Houser melakukan upaya serius, tetapi tidak berhasil untuk merekomendasikan Best untuk mendapat “Medal of Honor” setelah Best meninggal pada 2001.

4. Ed Skrein Hampir Gila Perankan Dick Best

Memerankan tokoh letnan yang berjuang menyelamatkan Amerika membuat Ed Skrein tertantang. Bukan hal mudah karena dia harus ‘menghidupkan’ kembali sosok letnan legendaris ke layar lebar. Bahkan, Skrein harus mengkaji banyak literatur, dokumenter, dan rekaman suara tentang peristiwa tersebut.

Skrein hampir gila dengan referensi yang ada karena terlalu jauh mendalaminya. Untungnya, dia mendiskusikannya dengan Luke Kleintank, pemeran Clarence Dickinson, pada tiap kesempatan makan bersama. Dia merasa ada tanggung jawab mendalam dan rasa hormat yang luar biasa kepada para tentara yang telah berjuang di Midway.

***

Perjuangan Letnan Dick Best akhirnya harus berakhir karena kesehatannya yang semakin menurun setelah dua tahun pensiun. Meski dirinya terlalu ambisius, keberuntungan yang selalu menyertainya bisa mengubah nasib Amerika saat pertempuran tersebut.

Film Midway didedikasikan untuk para pejuang Amerika yang bertarung melawan tentara Jepang. Pertempuran Midway menjadi titik balik bagi Amerika dalam Perang Dunia II, dan Letnan Dick Best salah satu yang menentukan kemenangan tersebut. Bagaimana menurut kalian yang udah nonton Midway? Bagikan di kolom bawah, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.