- Berikut fakta Electro, karakter Marvel yang bakal jadi villain di Spider-Man 3.
- Villain ini bakal diperankan oleh aktor yang sama dengan Electro di The Amazing Spider-Man 2!
Beberapa waktu lalu, Sony Pictures dan Marvel Studios mengejutkan penggemar dengan mengumumkan keterlibatan Jamie Foxx di Spider-Man 3. Yang membuat kabar tersebut mengejutkan adalah Foxx dipastikan bakal berperan sebagai Electro di film tersebut. Padahal, Foxx sudah pernah memerankan Electro di The Amazing Spider-Man 2 (2014).
Kehadiran Electro versi Foxx tentunya menguatkan dugaan bahwa Spider-Verse versi live action bakal terlaksana di Spider-Man 3. Apalagi, Doctor Strange juga dikonfirmasi bakal muncul sebagai mentor terbarunya Peter Parker di film tersebut. Namun, masih belum diketahui apakah Foxx nantinya memerankan Electro yang sama dengan The Amazing Spider-Man 2 atau Electro versi berbeda.
Sebelum melihat aksi Foxx sebagai Electro yang kedua kalinya, yuk, simak dulu fakta Electro berikut ini!
Karakter yang diciptakan oleh Stan Lee dan Steve Ditko ini awalnya diceritakan sebagai seorang insinyur listrik. Max diceritakan mendapatkan kekuatannya saat sedang memperbaiki saluran listrik. Di tengah pekerjaannya, ada petir yang menyambarnya hingga membuat tubuhnya bermutasi menjadi kapasitor listrik versi manusia.
Awalnya, kekuatan listrik yang dimiliki Max terbilang sangat rendah. Akibatnya, Max mencuri berbagai peralatan listrik dari Stark Industries untuk mengisi daya listriknya sendiri. Sempat menolak ajakan Magneto untuk bergabung ke Brotherhood of Evil Mutants, Max malah membunuh penagih hutang dengan kekuatannya. Dari situlah, Max menggunakan nama Electro dan menjalani kehidupan kriminal.
Pada aksi pertamanya sebagai villain, Electro langsung menyelinap ke kantor Daily Bugle dan mencuri brankas milik Jameson tepat di hadapan sang korban. Saking bencinya kepada Spider-Man, Jameson malah menuduh sang superhero menciptakan identitas baru dan mencuri barangnya. Pada akhirnya, Spider-Man bisa membuktikan kepada Jameson bahwa dia bukanlah Electro.
Walu pernah dirampok oleh Electro, Jameson malah menyewa villain tersebut untuk mengalahkan Spider-Man di tayangan TV nasional. Namun, niat jahat Jameson lagi-lagi gagal karena Spider-Man malah berhasil mengalahkan Electro di hadapan jutaan penonton TV.
Siapa yang waktu nonton Spider-Man: Far From Home (2019) kaget dengan kemunculan Jameson di adegan mid-credit? Dengan keberadaan Jameson di MCU maka kemungkinan skenario kerja sama antara karakter tersebut dengan Electro bisa saja terwujud di Spider-Man 3.
Setelah berkali-kali dikalahkan oleh Spider-Man dan tentakelnya dipisahkan darinya, Doctor Octopus memutuskan untuk memanggil setiap villain yang pernah berhadapan dengan Spider-Man. Hanya lima villain yang menanggapi undangannya Doctor Octopus, yaitu Electro, Vulture, Mysterio, Sandman, dan Kraven the Hunter.
Kehadiran Electro di Spider-Man 3 semakin menguatkan dugaan bahwa bakal ada Sinister Six di MCU. Apalagi, Vulture dan Mysterio telah muncul sebagai villain di dua film pertama Spider-Man di MCU. Mysterio memang diceritakan telah tewas. Namun, enggak menutup kemungkinan jika villain penuh tipu daya tersebut tiba-tiba muncul kembali.
Sebelum Sony Pictures dan Marvel Studios mengumumkan Electro di Spider-Man 3, Kraven the Hunter sempat dirumorkan bakal menjadi villain di film tersebut. Siapa tahu, ‘kan, Kraven nantinya juga bakal muncul bersama Electro di Spider-Man 3?
Enggak hanya punya masalah dengan Spider-Man, Electro juga punya dendam pribadi dengan superhero lainnya, yaitu Daredevil. Akibat dikalahkan oleh Daredevil, Electro membentuk Emissaries of Evil serta mengajak Gladiator, Stilt-Man, Leap-Frog, dan Matador. Walau telah menyusun rencana yang begitu matang, Electro dan anggota Emissaries of Evil lainnya tetap saja dikalahkan oleh Daredevil.
Villain ini dapat menggunakan energi elektrostatis menjadi pancaran kilat yang keluar dari ujung jarinya. Muatan maksimumnya mampu membunuh manusia normal. Ketika tubuhnya terisi energi listrik yang penuh, Electro bisa bergerak dengan sangat cepat, bahkan bisa mengendarai petir. Namun pada kondisi ini, Electro juga jadi sangat sensitif dengan berbagai hal yang dapat membuatnya korsleting, salah satunya adalah air.
Francine awalnya diceritakan sebagai orang biasa yang berteman dengan Electro. Ketika Electro kehilangan kendali atas kemampuannya, dia pergi mengunjungi Francine. Sayangnya, Electro enggak sengaja membunuh Francine ketika mereka berciuman dan Francine tersengat listrik. Lalu, seorang ilmuwan bernama Jackal menghidupkan Francine kembali lewat teknologi kloning.
Tanpa diketahui oleh siapapun, air liur Electro ternyata bercampur dengan DNA-nya Francine. Saat mereka berciuman lagi, Francine malah gantian membunuh Electro dan menyerap kekuatannya. Dari situlah, Francine akhirnya resmi menjadi Electro kedua.
Kemunculan Foxx sebagai Electro di The Amazing Spider-Man 2 jelas sangat berbeda dengan penampilan Electro di komik. Villain tersebut digambarkan sebagai karakter ras kulit putih di komik, sedangkan Foxx merupakan aktor ras kulit hitam. Enggak hanya itu saja, Foxx enggak menggunakan kostum seperti di komik dan memiliki aliran listrik berwarna biru.
Setelah kabar keterlibatan Foxx di Spider-Man 3 beredar, sang aktor akhirnya mengonfirmasi kabar tersebut di akun Instagram-nya. Pada caption fotonya, dia mengonfirmasi bahwa dirinya enggak akan tampil dengan badan serba biru di Spider-Man 3. Menariknya lagi, Foxx memposting foto yang memperlihatkan tiga Spider-Man sekaligus!
Sayangnya, foto di atas telah dihapus oleh Foxx dari akun Instagram-nya. Apakah Spider-Verse versi live action benar-benar bakal terealisasi?
***
Itulah deretan fakta Electro, villain berkekuatan listrik yang bakal muncul di Spider-Man 3. Apakah kalian antusias menantikan aksi kedua Jamie Foxx sebagai Electro? Menurut kalian, apakah Spider-Verse versi live action bakal terwujud?