5 Fakta Venom, Symbiote Marvel yang Jadi Musuh Bebuyutan Spider-Man

Venom bakal comeback di Let There Be Carnage. Sebelum nonton, berikut deretan fakta seputar karakter ini!


Kesuksesan film pertama Venom (2018) membuat Sony Pictures percaya diri menggarap sekuelnya yang diberi judul Venom: Let There Be Carnage (2021). Let There Be Carnage sudah ditayangkan di bioskop beberapa negara sejak 1 Oktober 2021. Sayangnya, film ini belum mendapatkan tanggal rilis resmi di Indonesia.

Jika ngomongin Venom, penggemar Marvel pastinya langsung menghubungkan karakter tersebut dengan Spider-Man. Yap, Venom memang dikenal sebagai salah satu musuh bebuyutannya Spider-Man. Berhubung Spider-Man berada di Marvel Cinematic Universe (MCU), Sony Pictures akhirnya membuatkan film solo untuk Venom.

Sebelum melihat aksi Venom di Let There Be Carnage, yuk, simak dulu berbagai fakta seputar salah satu symbiote Marvel ini!

1. Sebuah symbiote alien berbentuk seperti cairan yang pertama kali muncul di komik The Amazing Spider-Man #252 yang dirilis pada Mei 1984.

Fakta Venom, Symbiote Marvel yang Jadi Musuh Bebuyutan Spider-Man
Fakta Venom, Symbiote Marvel yang Jadi Musuh Bebuyutan Spider-Man Via Istimewa.

Berbeda dengan karakter Marvel yang biasanya diciptakan oleh 1—3 orang, Venom ternyata diciptakan oleh lima orang! Fakta menariknya, ide pembuatan Venom ternyata berasal dari salah satu pembaca komik Marvel bernama Randy Schueller, yang menginginkan kostum baru untuk Spider-Man. Pada 1982, Marvel kemudian membeli ide tersebut dengan harga 220 dolar (sekitar Rp3,2 juta).

Saat ide tersebut berada di tangan Marvel, empat komikus yang terdiri dari Roger Stern, Tom DeFalco, Mike Zeck, dan Ron Frenz, kemudian membuat konsep kostum Spider-Man berwarna hitam-putih yang ternyata adalah sebuah symbiote alien hidup.

Di komik, Venom diceritakan sebagai symbiote yang diciptakan oleh karakter bernama Knull dan diyakini sebagai keturunan dari symbiote yang lahir di planet Klyntar. Akibat tidak mau patuh kepada Knull, Venom pun dibuang dari spesiesnya.

2. Spider-Man adalah karakter manusia pertama yang menjadi inangnya Venom.

Fakta Venom, Symbiote Marvel yang Jadi Musuh Bebuyutan Spider-Man
Fakta Venom, Symbiote Marvel yang Jadi Musuh Bebuyutan Spider-Man Via Istimewa.

Masih ingat dengan momen Spider-Man mendapatkan kostum hitamnya di film Spider-Man 3 (2007)? Seperti di film Spider-Man 3, Venom melakukan debut komiknya sebagai kostum hitamnya Spider-Man. Setelah kostumnya hancur karena pertempuran, Thor dan Hulk menyuruh Spider-Man membuat kostum baru dengan menggunakan mesin yang ada di markas mereka.

Setelah memilih salah satu mesin yang dianggapnya benar, tiba-tiba muncul bola hitam yang langsung menempel di tubuh Spider-Man dan membentuk sebuah kostum baru berwarna hitam. Kostum tersebut kemudian diperiksa oleh Reed Richards dan akhirnya ditemukan fakta bahwa kostum terbaru Spider-Man merupakan symbiote alien yang hidup.

Enggak mau terikat dengan Venom secara permanen, Spider-Man kemudian melepaskan Venom dari tubuhnya dan memberikan symbiote tersebut kepada Fantastic Four. Venom sempat lari dan kembali menempel ke tubuh Spider-Man karena symbiote tersebut telanjur memiliki ikatan emosional. Kembali mengalami penolakan dari Spider-Man, Venom akhirnya memilih pergi.

3. Setelah Spider-Man, Eddie Brock muncul sebagai inangnya Venom di komik The Amazing Spider-Man #299 yang dirilis pada April 1988.

Fakta Venom, Symbiote Marvel yang Jadi Musuh Bebuyutan Spider-Man
Fakta Venom, Symbiote Marvel yang Jadi Musuh Bebuyutan Spider-Man Via Istimewa.

Venom versi Eddie diciptakan oleh David Michelinie dan Todd McFarlane. Michelinie-lah yang punya ide untuk memindahkan symbiote Venom ke karakter lain, sehingga terciptalah Eddie. Namun, Micheliene enggak mau Venom versi Eddie punya tampilan yang sama dengan Spider-Man berkostum hitam. Itulah sebabnya, McFarlane membuat tampilan Venom versi Eddie yang terlihat seram.

Eddie diceritakan sebagai seorang reporter yang menyelidiki kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Sin-Eater. Di tengah penyelidikannya, seseorang bernama Emil Gregg menghubungi Eddie dan mengaku sebagai Sin-Eater. Eddie kemudian membuat sebuah artikel yang menyatakan bahwa Emil adalah sosok Sin-Eater.

Enggak lama setelah beritanya terbit, Spider-Man malah menangkap Sin-Eater yang sebenarnya dan ternyata bukanlah Emil. Eddie kemudian dipecat hingga dia memiliki dendam kepada Spider-Man yang dianggap telah menghancurkan kariernya. Di tengah depresinya, Eddie pergi ke gereja yang mana ada Spider-Man sedang berusaha melepaskan diri dari Venom dengan menggunakan lonceng gereja.

Setelah lepas dari Spider-Man, Venom merasakan kebencian Eddie terhadap Spider-Man. Venom kemudian menempel ke tubuh Eddie dan terciptalah makhluk mengerikan dengan kekuatan besar. Lewat Venom, Eddie akhirnya tahu identitas asli Spider-Man.

4. Akibat pernah menyatu dengan Spider-Man, Venom akhirnya memiliki kekuatan seperti Spider-Man ketika menyatu dengan Eddie.

Fakta Venom, Symbiote Marvel yang Jadi Musuh Bebuyutan Spider-Man
Fakta Venom, Symbiote Marvel yang Jadi Musuh Bebuyutan Spider-Man Via Istimewa.

Tanpa adanya Venom, Eddie hanyalah manusia biasa yang enggak memiliki kekuatan super. Namun jika dibandingkan dengan Peter Parker yang tidak memiliki kekuatan super, Eddie jelas lebih unggul secara fisik karena dia rajin melakukan latihan angkat beban. Itulah sebabnya, penggabungan Eddie dan Venom menciptakan makhluk yang kuat walaupun Eddie enggak memiliki kekuatan super.

Berhubung Spider-Man pernah menjadi inangnya, Venom akhirnya menyerap beberapa kemampuan yang dimiliki Spider-Man. Itulah sebabnya, Venom memiliki tampilan mirip Spider-Man saat menyatu dengan Eddie. Venom juga memiliki kemampuan agar dirinya enggak terdeteksi oleh spider-sense milik Spider-Man.

Venom juga mampu membuat inangnya tahan terhadap berbagai cedera. Bahkan, symbiote ini mampu membuat inangnya dapat bertahan hidup di lingkungan yang enggak aman untuk manusia. Keuntungan lainnya adalah Venom juga bisa menyembuhkan cedera dan penyakit yang diderita inangnya.

5. Walau terlihat begitu kuat, Venom punya kelemahan terhadap suara berfrekuensi tinggi dan api.

Via Istimewa

Suara berfrekuensi tinggi dapat membuat Venom merasa tidak nyaman dan kesakitan. Seperti yang terjadi di komik dan di film Spider-Man 3, kalian bisa melihat bagaimana Spider-Man mengalahkan Venom dengan cara membuat suara bising.

Venom memang memberikan banyak keuntungan fisik kepada inangnya. Namun, ada kerugian lain yang harus dihadapi ketika symbiote sudah terlalu terikat dengan inangnya. Jika Venom mati, maka Eddie juga dipastikan mengalami nasib serupa.

Bonus: Eddie Brock ternyata hampir muncul di film pertama Spider-Man (2002) versi Tobey Maguire.

Via Twitter

Sebagian besar dari kalian pastinya tahu bahwa Eddie dan Venom debut di film live action lewat Spider-Man 3 dan diperankan oleh Topher Grace. Kenyataannya, Eddie ternyata hampir dibuat muncul di film pertama Spider-Man dan diperankan oleh aktor yang berbeda, yaitu R. C. Everbeck.

Everbeck bahkan telah melakukan proses syuting bersama Maguire, J. K. Simmons, Bill Nunn, dan Elizabeth Banks. Sayangnya, adegan kemunculan Eddie dipotong dan Everbeck batal tampil di hasil akhir film Spider-Man. Menurut kalian, apakah Everbeck cocok menjaid Venom?

***

Itulah deretan fakta seputar Venom, symbiote Marvel yang jadi musuh bebuyutannya Spider-Man. Semoga kita bisa secepatnya menyaksikan aksi terbaru karakter ini di Let There Be Carnage!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.