(REVIEW) A Perfect Fit (2021)

A Perfect Fit
Genre
  • drama
  • Romantis
Actors
  • Giorgino Abraham
  • Laura Theux
  • Nadya Arina
  • Refal Hady
Director
  • Hadrah Daeng Ratu
Release Date
  • 16 July 2021
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film A Perfect Fit yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton.

Pernikahan adalah hal sakral yang akan dilewati oleh setiap manusia. Memilih pendamping untuk menemani seumur hidup adalah keputusan paling besar yang akan diambil. Hal itu juga yang dialami oleh Saski dan Rio di film A Perfect Fit. Keduanya terjebak dalam situasi tak mencintai calon pendamping hidupnya masing-masing. Celakanya, mereka justru saling mencintai.

Sayangnya, sulit bagi Saski dan Rio untuk bersatu. Namun, banyak kejadian yang seolah menjadi pertanda jika mereka sebetulnya berjodoh. Keunikan jalan cerita dari kisah romantis tersebut tersaji dalam film A Perfect Fit yang baru saja rilis di Netflix sejak 16 Juli 2021.

Bagaimana keseruan film Indonesia terbaru ini? Simak review film A Perfect Fit versi KINCIR di bawah ini.

 

Antara Cinta, Ramalan, dan Perjodohan

Sinopsis dan Review Film A Perfect Fit
Sinopsis dan Review Film A Perfect Fit Via Istimewa.

Saski (Nadya Arina) hampir menikah dengan seorang pengusaha kaya bernama Deni (Giorgino Abraham). Keduanya telah berpacaran sejak lama. Namun, sikap Deni yang tempramental membuat Saski tak terlalu yakin bisa menikah dengannya. Sampai suatu hari, dia bertemu dengan seorang peramal yang memberikan isyarat bahwa dirinya akan menemukan jalan yang baru.

Mengikuti saran dari si peramal membuat Saski bertemu dengan Rio (Refal Hady), seorang pengusaha sepatu. Atas satu dua pertemuan, keduanya mulai saling terikat. Namun, nampaknya semua terlambat, karena Saski hendak menikah, pun Rio juga dijodohkan dengan Andra (Laura Theux). Nah, apakah Saski dan Rio bisa bersatu? Semua jawabannya ada pada film A Perfect Fit yang bisa kamu tonton di Netflix.

Romansa dalam Tradisi Bali

Sinopsis dan Review Film A Perfect Fit
Sinopsis dan Review Film A Perfect Fit Via Istimewa.

Bali mungkin kerap jadi latar banyak film Indonesia. Keindahan alamnya sudah tidak diragukan lagi. Namun, berapa banyak film Indonesia yang tak sekedar ambil latar Bali sekaligus juga menjadikan tradisi dan budayanya sebagai nafas cerita? Rasanya tak banyak.

Film A Perfect Fit justru mengangkat pesona alam dan kelokalan dengan cukup baik. Kita dikenalkan dengan beragam budaya Bali. Film ini menampilkan Desa Tenganan, desa tertua dan bagian dari Bali kuno yang disebut Bali Aga, pembacaan teks warisan leluhur Lontar, dan tradisi gulat lumpur atau Mepantingan.

Selain itu, ada juga adat hendak menikah, cara mencocokan weton sampai tradisi-tradisi lain yang mungkin belum banyak orang tahu. Meski budaya tersebut hadir sebagai penguat cerita, tapi tetap bisa dimengerti oleh penonton dari luar Bali.

Konflik yang Terasa Tumpang Tindih

Sinopsis dan Review Film A Perfect Fit
Sinopsis dan Review Film A Perfect Fit Via Istimewa.

Ada banyak konflik yang diurai dalam film A Perfect Fit. Seperti, konflik Saski-Deni, konflik Rio-Andra, ketakutan Saski atas penyakit ibunya, dan beberapa konflik lainnya yang membuat cerita ini cukup rumit. Dua tokoh utama film ini seakan tengah terjebak dalam situasi sulit dan harus pelan-pelan mereka urai untuk menyelesaikannya.

Sayangnya, semuanya terasa tumpang tindih. Konflik utamanya dibangun dengan cukup rapi, tapi tidak dengan konflik-konflik kecil yang mengitarinya. Akhirnya, beberapa adegan konflik bisa selesai begitu saja. Bahkan beberapa adegan jadi terkesan hanya lewat tanpa menguatkan cerita.

Penyelesaian Konflik yang Begitu Saja

Via Istimewa

Saat nonton A Perfect Fit, bisa jadi sebagian penonton akan berharap akhir yang baik dari kisah percintaan Rio dan Saski. Yap, hal itu memang sudah tertebak. Sayangnya, cara untuk mencapai itu terjadi dengan begitu mudahnya.

Deni tak jadi menikahi Saski karena ayahnya merasa bahwa Deni hanya memanfaatkan warisan Saski. Sementara, kisah Rio dan Andra kandas karena Rio secara tidak sengaja bilang ke pengrajinnya jika dia tak benar-benar mencintai Andra. Hanya lewat satu adegan, satu patah hati, dan kemudian dunia berbalik untuk Rio dan Saski.

 

Pemeran Pendukung Bertabur Aktor Populer

Christine Hakim sebagai peramal
Christine Hakim sebagai peramal Via Istimewa.

Film A Perfect Fit ini dibintangi oleh Nadya Arina sebagai Saski, Refal Hady sebagai Rio, juga Giorgino Abraham sebagai Dani. Peran mereka makin bersinar karena peran-peran pendukung yang dibintangi aktor Indonesia populer.

Ada Mathias Muchus sebagai ayah Dani, Ayu Laksmi sebagai ibu Saski, Yayu Unru sebagai Pak Ketut pengrajin sepatu, Wafda Saifan sebagai Galih (asisten Andra), Christine Hakim sebagai peramal, Jajang C. Noer sebagai pembawa acara, dan Dayu Wijanto sebagai ibu-ibu saudaranya Rio yang hanya melontarkan satu sampai dua kalimat.

Nama-nama itu bukan orang baru di dunia film Indonesia. Meski hanya melakukan dua hingga tiga adegan, kehadiran mereka cukup memeriahkan film drama ini.

 

Visual Bali yang Hangat

Nadya Arina dan Refal Hady
Nadya Arina dan Refal Hady Via Istimewa.

Film A Perfect Fit ditulis oleh Garin Nugroho dan disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu. Secara pengambilan gambar dan visual, kita perlu mengapresiasi sutradara kelahiran tahun 1987 tersebut.

Warna yang dipakai sepanjang film hadir penuh kehangatan, sesuai dengan suasana Bali dan budayanya. Dari rasa hangat tersebut, seakan film ini juga jadi obat yang membangkitkan rasa cinta dalam diri kalian di masa pandemi yang memuakkan ini.

***

Dari performa pemain yang baik, film ini cocok jadi tontonan saat masa PPKM Darurat dan obat buat kamu yang kangen jalan-jalan. Jadi, buat kamu yang penasaran dengan cerita dan filmnya langsung tonton A Perfect Fit lewat layanan Netflix, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.