5 Alasan Nonton Film In Blue di Europe on Screen 2019

Film In Blue (2017) memang terdengar asing buat penikmat film Indonesia. Bagaimana enggak? Film tersebut memang enggak tayang di Indonesia ketika perilisannya, tapi memilih Indonesia untuk membagikan keindahan filmnya lewat acara Europe on Screen (EoS) 2019.

Film yang disutradarai oleh Jaap van Heusden ini menceritakan seorang pramugari berusia 40 tahun yang membentuk sebuah hubungan membingungkan dengan seorang remaja tunawisma. Film ini dibintangi oleh aktris Maria Kraakman yang telah memenangkan penghargaan “Best Actress” dan “Best Actor” di Netherlands Film Festival 2018.

Penasaran, apa, sih, keseruan film In Blue sampai-sampai kalian harus nonton ini? Yuk, simak alasan di bawah ini.

 

1. Pandangan tentang Cinta yang Enggak Biasa

Via Istimewa

Soal cinta dua sejoli muda udah biasa, tapi kalau cinta dua sejoli yang berbeda usia dan nasib, tampaknya jarang ditemui dalam film drama. Padahal, kisah itu sebenarnya ada, lho.

Sebenarnya, cinta dalam film In Blue bukan antara si pramugari bernama Lin dan remaja tunawisma bernama Nicu. Akan tetapi juga cinta antara Lin dan ibunya, meski Lin enggak bisa terbuka menyatakannya, serta cinta Nicu dengan sang adik yang berharap memiliki orang tua.

Hubungan yang membingungkan bisa kalian lihat dari Lin dan Nicu. Satu sisi, Lin mendambakan anak di kehidupannya, tapi di sisi lain, dia juga butuh cinta dari seorang laki-laki. Makanya, hubungannya dengan Nicu penuh dilema. Sedangkan Nicu, berhubungan dengan Lin karena uang dan butuh kehidupan yang layak untuk dirinya dan sang adik.

 

2. Kepribadian Karakter yang Bisa Ditiru

Via Istimewa

Plot cinta dan ekspresi yang ditampilkan Lin dan Nicu akan menyentuh emosi kalian. Ditambah, shoot kamera secara close-up tepat pada emosi kedua karakter. Teknik tersebut akan membuat penonton merasakan kegundahan hati kedua karakter, meski belum pernah merasakan.

Di samping kepribadian kurang baiknya, keduanya mengajarkan arti ketulusan. Lin membutuhkan genuine lover yang ternyata dia enggak mendapatkan sosok manusianya, tapi nilai cinta itu sendiri yang dia miliki untuk ibunya, anjingnya, pekerjaannya, dan Nicu.

Keduanya sama-sama memiliki sifat resiliensi, kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit. Kemampuan tersebut wajib ada di tiap-tiap individu.

3. Membuat Kalian Merasa Bersyukur

Via Istimewa

Dari kehidupan Lin dan Nicu, kita boleh merasa bersyukur atas apa yang kita alami saat ini. Enggak semua yang terlihat di depan adalah apa yang dialami. Lin sukses jadi pramugari dengan karier yang bagus, tapi dia merasa kesepian.

Sedangkan Nicu, berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang layak dibanding tidur di gorong-gorong, bahkan dengan cara kotor sekalipun. Lewat film In Blue kalian bisa diberi gambaran tentang tunawisma di luar negeri. Enggak semua “bule” itu kaya raya, lho!

 

4. Dimanjakan dengan Pemandangan Kota Bukares

Via Istimewa

Selain kekuatan cerita yang kuat, film In Blue juga menampilkan visual yang memanjakan mata, tentunya ala film Eropa yang menjunjung tinggi keartistikan. Pemandangan kota Bukares di musim dingin, deretan bangunan, dan jalanan yang enggak padat menambah keinginan kalian untuk datang ke ibukota Rumania tersebut.

Hebatnya, sang sutradara enggak hanya menampilkan sisi memukaunya dari Bukares, tapi juga sisi kumuhnya yang jarang disaksikan banyak orang. Ya, sisi kumuhnya ternyata enggak beda jauh dengan Indonesia. Selain itu, warna-warna soft ala film festival juga membuat seni terasa hidup.

5. Tanpa Scoring, Enggak Bikin Berpaling, kok!

Khasnya film Eropa, In Blue juga menampilkan dialog panjang dan scene tanpa scoring. Makanya, enggak heran kalau pasarnya segmented. Kalau kalian enggak terbiasa, kalian akan merasa bosan ketika menyaksikan film berdurasi 102 menit ini.

Sedangkan buat kalian yang terbuka dengan film apa pun, enggak ada salahnya untuk menyempatkan waktu untuk nonton film In Blue. Meski enggak ada scoring, emosi yang diberikan tetap sampai, kok. Tontonlah tanpa berekspektasi apa pun, kalian akan menemukan makna mendalamya.

***

Film In Blue akan menghipnotis kalian lewat kisah tentang cinta dan kehidupan. Kalian bisa nonton secara gratis di acara Europe on Screen 2019. Sesi film In Blue akan ditayangkan untuk umum pada 19 April, pukul 17.00 WIB di Erasmus Huis Auditorium dan 28 April pada 17.00 WIB di IFI Jakarta. Tersedia 300 kursi, kalian bisa ajak teman-teman kalian buat menikmati sekaligus mempelajari kebudayaan Eropa.

Terus pantengin KINCIR untuk informasi terbarunya, ya. 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.