6 Film Hollywood yang Digarap Matt Reeves, Sutradara The Batman

Selain The Batman, Matt Reeves ternyata pernah menggarap film komedi romantis!


The Batman (2022) berhasil mencuri perhatian penggemar film superhero di awal tahun ini. Terpisah dari DC Extended Universe (DCEU), film ini hadir dengan jalan cerita yang jauhh lebih realistis dan benar-benar kelam. Kesukesan The Batman tentu saja enggak lepas dari perannya Matt Reeves yang menyutradarai sekaligus menulis naskah film ini.

Hayo ngaku, siapa yang baru kenal Reeves karena The Batman? Buat kamu yang baru tahu, Reeves telah menjalankan kariernya sebagai sutradara dan penulis naskah sejak 1994. Namun, karyanya sebagai sutradara film bisa dibilang enggak terlalu banyak. Jika kamu kagum dengan hasil karyanya Reeves di The Batman, kamu perlu menonton film garapan Reeves lainnya.

Nah, apa saja film Hollywood yang digarap oleh Matt Reeves?

Film Hollywood garapan Matt Reeves selain The Batman

1. Future Shock (1994)

Film Hollywood garapan Matt Reeves selain The Batman
Film Hollywood garapan Matt Reeves selain The Batman Via Istimewa.

Reeves memulai kariernya sebagai sutradara lewat film berjudul Future Shock yang merupakan film antologi horor. Berhubung film antologi, Futere Shock digarap oleh tiga sutradara berbeda, termasuk Reeves yang menggarap segmen “Mr. Petrified Forrest”.

Future Shock berkisah tentang seorang psikiater yang menggunakan realitas virtual untuk menyelidiki pikiran tiga pasiennya. Pasiennya terdiri dari perempuan paranoid yang berada di rumahnya sendirian, laki-laki penurut yang memiliki teman sekamar dari neraka, dan laki-laki yang terobesesi dengan kematiannya sendiri.

2. The Pallbearer (1996)

Film Hollywood garapan Matt Reeves selain The Batman
Film Hollywood garapan Matt Reeves selain The Batman Via Istimewa.

The Batman tampil dengan nuansa kelam dan film debutnya Reeves adalah film horor. Namun, bukan berarti Reeves hanya menggarap film bernuansa gelap di sepanjang kariernya. Dua tahun setelah debut sebagai sutradara, Reeves menggarap film komedi romantis berjudul The Pallbearer.

The Pallbearer bahkan dibintangi oleh dua aktor ternama, yaitu David Schwimmer (pemeran Ross Geller di serial Friends) dan Gwyneth Paltrow (pemeran Pepper Potts di Marvel Cinematic Universe). Sayangnya, The Pallbearer kurang sukses secara pendapatan maupun penilaian. Namun, enggak ada salahnya menonton film ini buat melihat satu-satunya film komedi romantis yang digarap oleh Reeves.

3. Cloverfield (2008)

Film Hollywood garapan Matt Reeves selain The Batman
Film Hollywood garapan Matt Reeves selain The Batman Via Istimewa.

Setelah kegagalan The Pallbearer, Reeves lebih fokus menjadi sutradara serial selama 1997—2006. 12 tahun setelah perilisan The Pallbearer, Reeves akhirnya kembali lagi dengan film terbaru berjudul Cloverfield. Berbeda dengan Future Shock dan The Pallbearer yang naskahnya digarap oleh Reeves, naskah Cloverfield digarap oleh orang yang berbeda, yaitu Drew Goddard.

Cloverfield berkisah tentang enam warga New York yang melarikan diri dari monster raksasa dan makhluk kecil lain yang menyerang New York, saat mereka mengadakan pesta perpisahan. Disajikan dengan gaya ala film dokumenter, Cloverfield sukses besar bahkan mendapatkan penilaian sangat positif dari kritikus.

Gaya penyutradaraan Reeves di Cloverfield menjadi salah satu hal yang paling banyak mendapatkan pujian. Hanya dengan bujet 25 juta dolar (sekitar Rp360 miliar), Cloverfield untung besar dengan pendapatan sebanyak 172 juta dolar (sekitar Rp2,4 triliun).

4. Let Me In (2010)

Film Hollywood garapan Matt Reeves selain The Batman
Film Hollywood garapan Matt Reeves selain The Batman Via Istimewa.

16 tahun debut dengan menggarap film horor, Reeves akhirnya kembali lagi menggarap film bernuansa horor lainnya berjudul Let Me In. Film ini ternyata adalah remake dari film Swedia yang berjudul Let the Right One In (2008). Let Me In dibintangi oleh Kodi Smit-McPhee dan Chloe Grace Moretz, di saat mereka masih remaja.

Berlatar waktu pada era 1980-an, Let Me In berkisah tentang cowok berumur 12 tahun bernama Owen yang sering di-bully di sekolahnya. Pada suatu hari, Owen bertemu cewek seumurannya bernama Abby. Owen dan Abby berteman hingga tumbuh rasa cinta di antara mereka. Tanpa Owen ketahui, Abby ternyata adalah vampir.

Tidak hanya menyutradarai, Reeves juga menggarap naskah Let Me In. Film ini mendapatkan cukup banyak pujian dari kritikus karena dianggap sebagai film remake yang tidak mengacaukan materi dari film orisinalnya. Di sisi lain, Let Me In kurang sukses secara pendapatan.

5. Dawn of the Planet of the Apes (2014)

Via Istimewa

20th Century Fox memutuskan untuk me-reboot Planet of the Apes dengan merilis Rise of the Planet of the Apes (2011). Di film tersebut, 20th merekrut Rupert Wyatt sebagai sutradaranya. Wyatt seharusnya kembali lagi menggarap sekuelnya. Namun, dia memutuskan mundur dari proyek sekuel dan 20th Century Fox merekrut Matt Reeves menjadi sutradara Dawn of the Planet of the Apes.

Berlatar 10 tahun setelah kejadian di film pertama, Dawn of the Planet of the Apes berkisah tentang sekelompok manusia yang berjuang hidup setelah lepas dari pandemi yang mematikan. Di sisi lain, Caesar menjadi pemimpin dari sekelompok simpanse cerdas yang populasinya semakin berkembang.

20th Century Fox bisa dibilang tepat merekrut Reeves karena gaya penyutradaraannya di Dawn of the Planet of the Apes mendapatkan pujian dari kritikus. Secara pendapatan, film ini juga jauh lebih sukses dari film pertamanya. Dengan bujet 170 juta dolar (sekitar Rp2,4 triliun), Dawn of the Planet of the Apes mendapatkan pemasukan sebanyak 711 juta dolar (sekitar Rp10,2 triliun).

6. War for the Planet of the Apes (2017)

Via Istimewa

Kesuksesan Dawn of the Planet of the Apes membuat Reeves kembali ditunjuk untuk menggarap sekuelnya yang berjudul War for the Planet of the Apes. Berbeda dengan film sebelumnya, Reeves juga berperan dalam penggarapan naskah War for the Planet of the Apes. Seperti judulnya, film ini menampilkan perang antara manusia dan simpanse.

Reeves berhasil menghadirkan penutup trilogi yang begitu megah dan begitu emosional. Enggak heran War for the Planet of the Apes menjadi film Planet of the Apes dengan skor tertinggi di Rotten Tomatoes, yaitu 94%. Sayangnya, pendapatan yang diperoleh film ini tidak sebanyak yang didapatkan Dawn of the Planet of the Apes.

***

Itulah deretan film Hollywood yang digarap oleh Matt Reeves, sutradara The Batman. Di antara keenam film di atas, manakah yang sudah kamu tonton dan menjadi film favorit kamu?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.