5 Film Hollywood Ini Dituntut karena Alasan Absurd!

Deretan film Hollywood di bawah ini digugat karena alasan yang tak masuk akal. Manakah yang menurut kalian paling konyol?


Kasus tuntutan bisa dibilang sudah cukup biasa terjadi di dunia perfilman Hollywood. Faktor yang membuat sejumlah film Hollywood dituntut pun berbagai macam. Mulai dari plagiarisme hingga pelanggaran kontrak terhadap aktornya.

Namun, beberapa film Hollywood  ini justru kena tuntutan dengan alasan yang bisa dibilang cukup absurd. Well, beberapa di antara mereka memang ada yang melakukan tuntutan tersebut karena merasa dirugikan oleh film Hollywood, walaupun tetap karena faktor konyol. Namun, ada juga yang justru memanfaatkan tuntutan tersebut sebagai momen mencari keuntungan dari sebuah film yang sedang naik daun.

Penasaran apa saja film Hollywood yang dituntut karena alasan absurd? Langsung saja simak deretannya di bawah ini!

Film Hollywood dituntut karena alasan absurd

1. Titanic (1997)

Film Hollywood dituntut karena alasan absurd
Film Hollywood dituntut karena alasan absurd Via Istimewa.

Digarap oleh James Cameron, Titanic menjadi salah satu film terlaris dan masih populer hingga era modern meski telah dirilis sejak 1997. Film ini pun menceritakan kembali tragedi kapal Titanic yang menabrak gunung es pada 1912 yang kemudian dicampurkan oleh kisah fiktif. Ceritanya pun lebih berfokus pada percintaan beda kasta antara Jack Dawson (Leonardo DiCaprio) dan Rose Bukater (Kate Winslet).

Menariknya, pada 2017 lalu atau 20 tahun setelah filmnya dirilis, ada seorang pria bernama Stephen Cummings yang mengajukan gugatan terhadap film Titanic. Cummings pun mengklaim bahwa sosok Jack Dawson yang ada di film tersebut didasarkan atas kisah hidupnya. Tak cuma itu, dia juga mengklaim punya saudara yang selamat dari tragedi Titanic sungguhan dan menyatakan bahwa plot filmnya diambil dari kisah hidup saudaranya.

Atas klaim tersebut, Cummings pun menuntut pihak studio dari Titanic buat memberinya uang kompensasi sebesar 300 juta dolar serta 1 persen dari keuntungan Box Office yang diraih filmnya. Meski begitu, tuntutan ini enggak pernah ditanggapi dengan serius. Soalnya, tak ada bukti yang kuat terkait klaim tersebut dan terkesan aneh mengapa baru mengajukan tuntutan setelah filmnya rilis dua dekade lalu.

2. Avatar (2009)

Film Hollywood dituntut karena alasan absurd
Film Hollywood dituntut karena alasan absurd Via Istimewa.

Selain Titanic, ada satu lagi film laris nan populer yang digarap oleh James Cameron, yaitu Avatar. Hingga artikel ini ditulis, film bergenre fiksi-ilmiah ini pun masih menempati posisi sebagai film paling laris di seluruh dunia. Bagaimana enggak, film Hollywood tersebut berhasil meraih total pendapatan sebesar 2,847 miliar dolar atau sekitar Rp40,4 triliun.

Kesuksesan Avatar secara Box Office tersebut tentunya menjadi sebuah keuntungan besar bagi setiap orang yang terlibat dalam proses produksinya. Makanya, enggak heran kalau tak lama setelah Avatar dinobatkan jadi film terlaris di dunia, banyak yang mengajukan gugatan bahwa film tersebut telah melakukan plagiarisme demi mendapatkan keuntungan atas pencapaian Box Office-nya.

Klaim mereka atas gugatan tersebut pun bisa dibilang cukup konyol. Salah satunya mengklaim kalau kisah film tersebut menjiplak buku yang ditulis oleh mereka, meski nyatanya buku tersebut dirilis setelah Cameron sudah mulai menggarap Avatar. Namun, terlepas dari banyaknya tuntutan tersebut, tak ada satupun yang terbukti karena seluruhnya benar-benar hanya memanfaatkan momen dari kesuksesan Avatar saja.

3. Knowing (2009)

Film Hollywood dituntut karena alasan absurd
Film Hollywood dituntut karena alasan absurd Via Istimewa.

Dibintangi oleh Nicolas Cage, Knowing adalah film Hollywood yang mengisahkan seorang profesor yang bisa mengetahui letak terjadinya suatu bencana dengan memecahkan sebuah kode. Konsep yang ada di film ini pun tentunya hanya fiksi belaka. Namun, tak lama setelah filmnya dirilis, justru muncul gugatan kalau Knowing telah melanggar hak paten dari teknologi milik sebuah perusahaan.

Tuntutan tersebut datang dari perusahaan start-up bernama Global Findability. Pasalnya, perusahaan tersebut kabarnya telah memiliki hak paten atas sebuah teknologi yang bisa merekam koordinat pasti dari lokasi terjadinya sebuah bencana alam. Meski tak bisa memprediksi seperti di filmnya, Global Findability menganggap kalau konsep pelacakan memakai kode yang ada di filmnya mirip dengan teknologi mereka.

Kasus ini pun sempat berlanjut ke persidangan pada awal 2010. Namun, pada 2011 kasus ini akhirnya dihentikan oleh pihak pengadilan karena tak ada bukti yang kuat serta enggak terlalu mirip pula dengan apa yang ada filmnya.

4. The Wolf of Wall Street (2013)

Film Hollywood dituntut karena alasan absurd
Film Hollywood dituntut karena alasan absurd Via Istimewa.

The Wolf of Wall Street adalah film biopik yang menyajikan kisah hidup dari seorang pialang saham bernama Jordan Belfort (Leonardo DiCaprio). Selain Belfort, kita juga ditampilkan dengan sosok Nicky Koskoff yang diperankan oleh P.J. Byrne. Karakternya tersebut pun digambarkan sebagai anak buahnya Belfort dan punya kepribadian serakah serta suka merendahkan kaum wanita.

Setelah filmnya dirilis, Martin Scorsese serta studio yang memproduksi The Wolf of Wall Street pun dituntut oleh pria bernama Andrew Greene yang merupakan mantan anak buah Belfort di dunia nyata. Greene mengklaim bahwa Nicky Koskoff di film tersebut didasarkan pada dirinya. Greene pun merasa keberatan karena tim produksi tak izin lebih dahulu padanya serta membuat karakternya punya sikap seperti kriminal.

Andrew Greene pun sempat mengajukan gugatannya tersebut ke pengadilan dengan menuntut tim produksi The Wolf of Wall Street telah mencemarkan nama baiknya. Namun, Greene kalah dalam kasus tersebut karena kurang bukti. Selain itu, nama karakter di filmnya juga merupakan Nicky Koskoff, bukan namanya sendiri sehingga membuat Greene semakin sulit buat membuktikan klaim tersebut

5. Suicide Squad (2016)

Via Istimewa

Film Suicide Squad garapan David Ayer yang dirilis pada 2016 menjadi penampilan debut Joker versi Jared Leto di DCEU. Sosok villain tersebut pun bisa dibilang kerap dipromosikan sebagai karakter penting di filmnya dengan banyaknya adegan di trailer ataupun kabar tentang method acting Leto buat peran tersebut. Namun, ketika filmnya dirilis, peran Joker di film ini nyatanya hanya kurang dari 15 menit saja.

Minimnya kehadiran Joker di film tersebut meski telah dipromosikan pun membuat banyak penonton kecewa. Bahkan, pengguna Reddit dengan nama BlackPanther2016 sempat mengancam akan menggugat DC dan Warner Bros. atas minimnya peran Joker di film tersebut. Sebab, menurutnya pihak studio telah melakukan promosi yang menyesatkan dan merugikan penontonnya.

BlackPanther2016 pun lebih lanjut menjelaskan bahwa dia telah berkendara 300 mil ke London demi menonton film itu, tapi hanya untuk dikecewakan dengan minimnya peran Joker. Dia juga mengaku sempat ditertawakan oleh penjual tiket ketika meminta uangnya kembali saking kecewanya. Namun, tuntutan BlackPanther2016 kabarnya hanya gertakan di media sosial saja dan tak pernah diajukan ke pengadilan.

***

Nah, itulah sejumlah film Hollywood yang dituntut karena alasan konyol. Dari sejumlah tuntutan tersebut, manakah yang menurut kalian paling aneh? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk artikel menarik seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.