5 Film Hollywood Jelek yang Hancurkan Reputasi Sutradaranya

Reputasi dari sejumlah sutradara film Hollywood ini jadi hancur karena dapat respons yang negatif dari karyanya.
– Salah satu film Hollywood jelek di bawah ini bahkan ada yang bikin sutradaranya dipenjara.

Menjadi sutradara merupakan sebuah pekerjaan yang penuh dengan tanggung jawab dan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Soalnya, kualitas baik atau buruknya sebuah film sebagian besar berada di tangan sutradara ketika mengarahkan proses produksi filmnya. Jika pada akhirnya film tersebut punya kualitas buruk, sang sutradara pun harus siap menerima hujatan dari kritikus ataupun penonton.

Hal ini pun telah dirasakan oleh sebagian besar orang yang berkarier sebagai sutradara, termasuk mereka yang membuat film di industri Hollywood. Akibat film Hollywood yang digarapnya mendapat respons yang negatif, reputasi dari para sutradara tersebut pun turut mengalami kehancuran. Bahkan, ada beberapa film Hollywood jelek yang sampai bikin karier sutradaranya hancur sehingga harus pensiun.

Penasaran apa saja film Hollywood jelek yang menghancurkan reputasi sutradaranya? Langsung saja kalian simak pembahasannya di bawah ini!

1. Gigli (Menghancurkan reputasi Martin Brest)

Via Istimewa

Sebelum era 2000-an, Martin Brest dikenal sebagai salah satu sutradara yang kerap bikin film Hollywood berkualitas dengan pendapatan besar dan sering bolak-balik ajang penghargaan bergengsi. Salah satunya adalah film Scent of a Woman (1992) yang dibintangi Al Pacino. Selain berhasil meraih 134 juta dolar (sekitar Rp1,8 triliun), film tersebut juga dapat empat nominasi di Oscar, termasuk untuk kategori “Sutradara Terbaik”.

Namun, sentuhan apik Brest sebagai sutradara mulai menghilang ketika sudah memasuki era 2000-an, dan menggarap film pertamanya di dekade tersebut, yaitu Gigli (2003). Soalnya, film yang dibintangi oleh Ben Affleck dan Jennifer Lopez tersebut dihajar habis oleh kritikus dan bahkan disebut sebagai salah satu film terburuk sepanjang masa.

Brest yang dulunya lebih sering pergi ke ajang Oscar ataupun Golden Globes pun jadi malah merasakan pahitnya mendapat nominasi di acara Razzie Awards. Bahkan, Brest enggak cuma dapat nominasi saja, melainkan ‘menang’ piala untuk “Sutradara Terburuk” di ajang tersebut. Setelah raihan buruknya di Gigli tersebut, Brest pun enggak pernah menyutradarai film lagi dan pensiun sepenuhnya dari dunia perfilman.

Ironisnya, keburukan yang diraih oleh Gigli tersebut enggak sepenuhnya merupakan kesalahan Brest. Sebab, kabarnya di tengah proses pasca-produksi, Revolution Studios selaku studios yang memproduksi filmnya mengambil penuh kontrol kreatif atas Gigli. Jadi, hasil yang dirilis di bioskop merupakan campur tangan pihak studios, bukan Brest saja.

2. Heaven’s Gate (Menghancurkan reputasi Michael Cimino)

Via Istimewa

Michael Cimino merupakan salah satu sutradara film terbaik yang dimiliki Hollywood pada era 1970-an. Buktinya, film The Deer Hunter (1978) yang digarapnya berhasil meraih lima piala di ajang Oscar, termasuk untuk kategori “Best Picture” dan juga “Best Director” untuk Cimino. Sayangnya, reputasi tersebut langsung hancur setelah Cimino menyutradarai film Heaven’s Gate (1980).

Hal ini karena Heaven’s Gate mendapatkan respons yang sangat negatif dari kritikus dan penonton. United Artists yang merupakan distributornya bahkan sampai menarik peredaran filmnya dari bioskop saking buruknya ulasan terhadap filmnya. Hal ini kemudian membuat Heaven’s Gate hanya mampu mengantongi 3,5 juta dolar (sekitar Rp49 miliar) dari bujet yang mencapai 44 juta dolar (sekitar Rp616 miliar).

Cimino yang dua tahun sebelumnya dapat piala “Sutradara Terbaik” di Oscar pun akhirnya malah meraih predikat “Sutradara Terburuk” di Razzie Awards karena Heaven’s Gate. Cimino sebenarnya masih menyutradarai empat film Hollywood lagi setelah kegagalannya di Heaven’s Gate. Namun, keempat film tersebut gagal dari segi ulasan ataupun finansial sehingga Cimino akhirnya pensiun sebagai sutradara pada 1996.

3. Batman & Robin (Menghancurkan reputasi Joel Schumacher)

Via Istimewa

Terlepas dari bujet besar yang mencapai 160 juta dolar (sekitar Rp2,2 triliun), Batman & Robin (1997) justru kerap disebut sebagai film superhero DC terburuk sepanjang masa. Sebab, film Hollywood garapan Joel Schumacher ini dihujat oleh kritikus dan penonton plot serta desain kostumnya yang aneh. Tak cuma itu, Schumacher juga dianggap terlalu banyak memasukkan unsur homoseksual dalam filmnya tersebut.

Akibatnya, Schumacher sampai mendapat nominasi sebagai “Sutradara Terburuk” di ajang Razzie Awards. Lalu, ide Schumacher untuk menggarap film terbaru dari Batman pun langsung ditolak oleh Warner Bros. karena buruknya ulasan Batman & Robin. Schumacher pun pada akhirnya sampai minta maaf ke publik pada 2017 karena kualitas buruk yang dihasilkannya dalam film tersebut.

Namun, reputasi Schumacher sebagai sutradara di Hollywood sudah terlanjur rusak karena film superhero DC tersebut. Memang, sih, Schumacher masih menyutradarai beberapa film Hollywood lagi setelah Batman & Robin, seperti Phone Booth (2002). Akan tetapi, dia sudah enggak dipercaya lagi oleh sejumlah studio untuk menjadi sutradara dari film dengan bujet besar pasca kegagalannya di Batman & Robin.

4. Rollerball (Menghancurkan reputasi John McTiernan)

Via Istimewa

Rollerball (2002) adalah remake dari sebuah film fiksi-ilmiah berjudul sama yang dirilis pada 1975 silam. Sayangnya, versi remake yang digarap oleh Josh McTiernan ini dihujat oleh kritikus karena hilangnya unsur kritik sosial yang jadi poin utama film orisinalnya. Hasilnya, Rollerball pun gagal besar di Box Office dengan hanya meraih 25,9 juta dolar (sekitar Rp362 miliar) dari bujet sebesar 70 juta dolar (sekitar Rp980 miliar).

Lalu, Rollerball juga menghancurkan reputasi McTiernan sebagai sutradara yang kerap menghasilkan film blockbuster, seperti Die Hard (1988). Bahkan, akibat buruknya film Hollywood tersebut, McTiernan juga sampai mendapat predikat “Sutradara Terburuk” di ajang Stinkers Bad Movie Award. Setelah itu, McTiernan hanya menyutradarai film Basic (2003) saja yang sama gagalnya lalu enggak pernah terlibat di industri film lagi.

Namun, nasib buruk yang menimpa McTiernan setelah menggarap Rollerball enggak berhenti sampai situ saja. Soalnya, pada 2013 McTiernan menjalani hukuman penjara karena melakukan penyadapan secara ilegal terhadap Charles Roven selaku produser Rollerball pada saat produksi filmnya. Tak cuma itu, di tahun tersebut juga McTiernan mengajukan ke pengadilan bahwa dirinya telah bangkrut.

5. Dragonball Evolution (Menghancurkan reputasi James Wong)

Via Istimewa

Film Dragonball Evolution (2009) memang dianggap sebagai adaptasi live action anime terburuk yang ada di Hollywood, bahkan oleh Akira Toriyama selaku kreator manga-nya. Film yang digarap oleh James Wong ini hanya mendapatkan nilai 15% pada situs Rotten Tomatoes. Enggak berhenti sampai situ saja, Dragonball Evolution juga meraih nominasi sebagai “Film Terburuk” pada ajang Golden Schmoes Awards 2009.

Reputasi James Wong sebagai sutradara yang sebelumnya dikenal melahirkan waralaba Final Destination pun hancur usai menggarap live action anime tersebut. Sebab, James Wong belum pernah terlibat dalam penggarapan film layar lebar lagi setelah kegagalannya di Dragonball Evolution. Sejak saat itu, Wong pun lebih sering terlibat dalam produksi dari serial TV, dan hanya tiga kali dipercaya jadi sutradara.

***

Nah, itulah sejumlah film Hollywood jelek yang bikin reputasi sutradaranya hancur. Dari sejumlah film Hollywood tersebut, manakah yang enggak kalian sangka menghancurkan reputasi sutradaranya? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk artikel menarik seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.