5 Film Hollywood yang Memancing Masalah Internasional

– Film Hollywood berikut ini malah bikin masalah di negara lain.
– Ada film yang sampai memicu tindakan terorisme!

Berbagai hal atau topik bisa diangkat menjadi sebuah film Hollywood, termasuk isu sensitif yang dianggap tabu bagi masyarakat. Kalau nekat mengangkat isu sensitif, sineas memang harus lebih berhati-hati. Salah sedikit saja, mereka tentunya bisa menjadi sasaran amarah bagi masyarakat, enggak hanya di Amerika Serikat saja bahkan lintas internasional.

Ada film Hollywood yang topiknya enggak sensitif bagi masyarakat Amerika Serikat, tapi malah menjadi masalah bagi masyarakat negara lain. Apalagi, film Hollywood pastinya dinikmati oleh orang dari berbagi penjuru dunia. Gara-gara topik yang sensitif, film berikut ini akhirnya menimbulkan masalah di skala internasional, bahkan memancing tindakan anarki di negara lain.

Nah, film Hollywood apa saja yang memancing masalah internasional?

1. The Interview (2014)

Via Istimewa

Pemeran Harry Osborn di seri Spider-Man, yaitu James Franco, diketahui sering melakukan kolaborasi dengan aktor Seth Rogen, termasuk di film komedi yang berjudul The Interview. Film yang disutradarai oleh Rogen dan Evan Goldberg tersebut berkisah tentang jurnalis yang pergi ke Korea Utara untuk mewawancarai Kim Jong-un, sekaligus ditugaskan oleh CIA untuk membunuh Jong-un. Dari plotnya saja, kalian pastinya bisa menebak, ‘kan, mengapa film ini menjadi kontroversial?

Kisah tentang rencana pembunuhan presiden Korea Utara tentunya enggak bisa diterima oleh sang presiden sendiri. Pada Juni 2014, pemerintah Korea Utara mengancam akan melakukan tindakan ke Amerika Serikat jika Sony Pictures nekat merilis The Interview. Alhasil, Sony Pictures terpaksa mengundur perilisan The Interview untuk mengedit ulang filmnya.

Lalu pada November 2014, grup peretas yang bernama Guardians of the Peace berhasil masuk ke sistem komputer Sony Pictures dan mengancam akan menyebarkan informasi pribadi perusahaan tersebut. Parahnya lagi, grup tersebut juga mengancam akan melakukan terorisme ke bioskop Amerika Serikat yang nekat menayangkan The Interview.

Tak mau ambil risiko, bioskop membatalkan penayangan The Interview dan film tersebut akhirnya dirilis secara digital dan DVD pada Desember 2014.

2. Cry Freedom (1987)

Via Istimewa

Film biopik juga bisa menimbulkan masalah jika enggak digarap dengan hati-hati. Film garapan Richard Attenborough yang berjudul Cry Freedom adalah salah satu contoh biopik yang sempat menimbulkan masalah.

Cry Freedom berkisah tentang jurnalis kulit putih Afrika Selatan bernama Donald Woods yang berteman baik dengan aktivis kulit hitam bernama Steve Biko. Woods dipaksa keluar dari Afrika Selatan karena nekat menyelidiki kematian Biko saat berada di tahanan polisi.

Cry Freedom awalnya diizinkan tayang di Afrika Selatan. Namun beberapa jam setelah premier filmnya, pihak berwajib kemudian melarang penayangan Cry Freedom karena dianggap mengancam keselamatan publik.

Ditambah lagi, menteri Hendrick J. Coetsee mengatakan bahwa Cry Freedom melanggar hukum yang melarang kemunculan orang yang dicekal. Parahnya lagi, premier film ini menyebabkan ledakan dan ancaman bom di beberapa bioskop Afrika Selatan.

Penarikan Cry Freedom dari bioskop Afrika Selatan juga menimbulkan kemarahan publik. Pemerintah Afrika Selatan yang didominasi orang kulit putih pada saat itu dituding menyembunyikan sejarah memalukan dari rakyatnya.

3. The Last Temptation of Christ (1988)

Via Istimewa

Sutradara legendaris Martin Scorsese pernah membuat film tentang Yesus Kristus yang berjudul The Last Temptation of Christ. Tanpa mengikuti kisah yang ada di alkitab, Scorses menghadirkan kisah yang menurutnya memperlihatkan “sisi manusiawi” Yesus di film ini. Enggak heran bahwa The Last Temptation of Christ akhirnya ditentang habis-habisan oleh organisasi agama di berbagai negara.

Aksi protes atas penayangan The Last Temptation of Christ yang paling parah terjadi di Prancis. Pada Oktober 1988, sekelompok organisasi agama membakar salah satu bioskop Paris yang menayangkan film tersebut, hingga menyebabkan 13 orang terluka. Selain Paris, ada insiden lain yang terjadi di kota Prancis lainnya, termasuk ledakan gas air mata di dalam bioskop.

4. Last Tango in Paris (1972)

Via Istimewa

Last Tango in Paris merupakan film erotis yang sangat kontroversial pada masanya. Selain banyak menampilkan adegan panas, film ini juga menampilkan adegan pemerkosaan yang tentu saja menimbulkan kontroversi. Enggak hanya bagi penonton, aktris utamanya, yaitu Maria Schneider, mengaku dipaksa melakukan adegan pemerkosaan yang sama sekali enggak ada di naskahnya.

Last Tango in Paris digarap oleh sutradara Italia yang bernama Bernardo Bertolucci. Nah, film ini sempat menimbulkan huru-hara di negara asal sang sutradara. Satu minggu setelah penayangan Last Tango in Paris yang begitu sukses di Italia, seorang jaksa mengecam film tersebut sebagai pornografi dan memerintahkan polisi untuk menyita semua salinan film yang ada di bioskop Italia.

Bertolucci pun harus menerima hukuman atas karyanya tersebut. Sutradara tersebut dituntut empat bulan penjara dan hak sipilnya dicabut selama lima tahun. Akibatnya, dia enggak bisa mengikuti pemilu selama menjalani hukuman.

5. Borat (2006)

Via Istimewa

Film komedi Borat memang dibintangi oleh aktor Inggris keturunan Yahudi, yaitu Sacha Baron Cohen. Namun di film tersebut, Cohen berperan sebagai jurnalis dari Kazakhstan yang pergi ke Amerika Serikat untuk membuat film dokumenter. Nah, cara Cohen dalam menggambarkan orang Kazakhstan-lah yang menimbulkan kontroversi di pemerintahan negara tersebut.

Menurut menteri Yerzhan Ashykbayev, Borat merepresentasikan orang Kazakhstan dengan cara yang merendahkan. Ashykbayev juga menegaskan bahwa pihak penegak hukum bakal melakukan berbagai cara agar peredaran Borat enggak masuk ke Kazakhstan.

Uniknya, sikap keras pemerintah Kazakhstan akhirnya melunak setelah enam tahun Borat dirilis. Pada 2012, menteri Yerzhan Kazykhanov malah berterima kasih kepada Borat karena film tersebut berhasil meningkatkan pemasukan pariwisatanya Kazakhstan.

Bonus: 2012 (2009)

Via Istimewa

The Interview bukan satu-satunya film Hollywood yang menimbulkan masalah di Korea Utara. Kalian tentunya masih ingat, ‘kan, dengan kehebohan ramalan kiamat yang diprediksi terjadi di 2012? Nah, ramalan tersebut akhirnya dibuat menjadi sebuah film yang berjudul 2012. Di luar kehebohan prediksi kiamat, 2012 ternyata menjadi tahun yang sakral bagi Korea Utara.

Pada 2012, Korea Utara merayakan peringatan 100 tahun kelahiran Kim Il-sung, pendiri negara tersebut. Dianggap mengganggu kesakralan perayaan penting tersebut, pemerintah Korea Utara melarang pemutaran film yang menggambarkan peristiwa mengerikan di 2012. Selain itu, mereka juga menangkap warga yang tertangkap memiliki salinan bajakan film 2012. Menonton film tersebut dianggap merupakan provokasi besar terhadap perkembangan negara.

***

Itulah deretan film Hollywood yang memancing masalah berskala internasional. Ada yang sebatas dicekal, namun ada juga yang menimbulkan tindakan anarki di suatu negara. Di antara keenam film di atas, manakah yang permasalahan internasionalnya paling mengejutkan kalian?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.