7 Film Rating Buruk yang Laku Keras

– Rating jelek enggak selalu membuat film Hollywood gagal di pasaran.
– Ada film yang membuat studio gagal membuat semesta, loh!

Setiap film Hollywood yang dirilis pastinya harus siap untuk diberi penilaian oleh para kritikus. Penilaian yang bagus dari kritikus tentu saja dapat membantu menaikkan nilai jual film itu sendiri, apalagi buat film yang awalnya enggak diperhitungkan bakal diminati oleh banyak penonton. Kalian mungkin juga termasuk salah satu orang yang baru mau nonton kalau film tersebut dapat rating bagus.

Kenyataannya, film Hollywood yang mendapatkan rating bagus bisa saja enggak begitu sukses di Box Office. Sebaliknya, film yang mendapatkan rating buruk malah berjaya dan sukses besar secara Box Office. Kesuksesannya pun enggak tanggung-tanggung, bahkan pemasukannya bisa berkali-kali lipat dari bujetnya.

Nah, film Hollywood rating buruk apa saja yang malah laku keras dan masuk Box Office? Yuk, simak daftarnya!

1. Ouija (Rating: 6%)

Via istimewa

Jika di Indonesia ada permainan supranatural yang disebut sebagai jelangkung, maka di luar negeri ada juga permainan supranatural yang bernama Ouija. Nah, permainan untuk memanggil arwah ini akhirnya diangkat sebuah film Hollywood berjudul Ouija (2014). Ternyata, film yang disutradarai oleh Stiles White ini hanya mendapatkan skor 6% di Rotten Tomatoes.

Walau mendapatkan skor yang begitu kecil, Ouija ternyata sukses menarik perhatian penonton. Dengan bujet 5 juta dolar (sekitar Rp72,1 miliar), Ouija berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak 104 juta dolar (sekitar Rp1,5 triliun). Sayangnya, penonton tampaknya juga sama sekali enggak menikmati film ini. Buktinya, skor audiensi Ouija hanya bernilai 24%.

2. A Nightmare on Elm Street (Rating: 15%)

Via istimewa

Sebelum kalian bingung, A Nightmare on Elm Street yang dimaksud di daftar ini bukanlah yang dirilis di 1984, melainkan versi remake-nya yang dirilis pada 2010. Film versi rilisan 1984 terbukti sukses besar serta mendapatkan skor yang sangat tinggi di Rotten Tomatoes, yaitu 94%. Sayangnya, keberuntungan versi rilisan 1984 enggak terulang kembali di versi rilisan 2010.

A Nightmare on Elm Street versi remake hanya mendapatkan skor 15% di Rotten Tomatoes. Penonton pun tampaknya enggak puas dengan versi remake film horor ini dan memberikan skor audiensi sebanyak 43%. Walau ratingnya babak belur, film ini berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak 116 juta dolar (sekitar Rp1,7 triliun) dari bujet 35 juta dolar (sekitar Rp504 miliar).

3. London Has Fallen (Rating: 27%)

Via istimewa

Gerard Butler dan Morgan Freeman pernah berkolaborasi dalam waralaba Fallen yang terdiri dari tiga film, yaitu Olympus Has Fallen (2013), London Has Fallen (2016), dan Angel Has Fallen (2019). Di antara ketiga film tersebut, London Has Fallen jadi film dengan rating terendah di waralaba Fallen, yaitu 28% di Rotten Tomatoes.

Walau jadi film rating terendah di waralaba, London Has Fallen malah menjadi film Fallen terlaris. Dengan bujet 60 juta dolar (sekitar Rp865 miliar), London Has Fallen mendapatkan pemasukan sebanyak 206 juta dolar (sekitar Rp3 triliun). Sayangnya, penilaian buruk kritikus dan penonton tampaknya berpengaruh pada sekuelnya, yaitu Angel Has Fallen. Pemasukan yang diterima film ketiganya pun menurun drastis menjadi 147 juta dolar (sekitar Rp2,2 triliun).

4. The Emoji Movie (Rating: 7%)

Via istimewa

Perkembangan emoji yang begitu pesat di era smartphone membuat Sony Pictures merilis sebuah film animasi yang berkisah tentang emoji, yaitu The Emoji Movie (2017). Sebelum dirilis, film yang digarap oleh Tony Leondis ini bahkan telah menimbulkan kontroversi. Mengejutkannya lagi, trailer perdana The Emoji Movie lebih banyak mendapatkan dislike dibandingkan jumlah like-nya.

Buntut dari kontroversi yang ditimbulkan oleh The Emoji Movie, film ini akhirnya hanya mendapatkan skor 7% di Rotten Tomatoes. Di sisi lain, banyak orang yang tertarik dan penasaran untuk menonton film ini. Dengan bujet 50 juta dolar (Rp721 miliar), The Emoji Movie berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak 218 juta dolar (sekitar Rp3,2 triliun).

5. Grown Ups dan Grown Ups 2 (Rating: 10% dan 7%)

Via istimewa

“Enggak ada kata kapok”, mungkin itulah kalimat yang tepat menggambarkan seri film Grown Ups. Film pertamanya yang dirilis pada 2010 hanya mendapatkan skor senilai 10% dari Rotten Tomatoes. Walau dinilai buruk oleh kritikus, penonton tampaknya masih menikmati film yang dibintangi oleh Adam Sandler ini. Buktinya, film ini mendapatkan pemasukan 272 juta dolar (sekitar Rp4 triliun) dari bujet 80 juta dolar (sekitar Rp1,2 triliun).

Melihat kesuksesan Grown Ups, Sony Pictures pun tetap percaya diri untuk mengembangkan sekuelnya, yaitu Grown Ups 2 (2013). Bukannya lebih baik, Grown Ups 2 malah mendapatkan skor penilaian lebih rendah di Rotten Tomatoes, yaitu 7%. Walau tetap dibenci oleh kritikus, Grown Ups 2 nyatanya masih berhasil menarik perhatian para penonton.

Dengan bujet yang sama dengan film pertamanya, Grown Ups 2 mendapatkan pemasukan sebanyak 247 juta dolar (sekitar Rp3,6 triliun). Jika ditotal, kedua film ini berhasil mendapatkan 519 juta dolar (sekitar Rp7,5 triliun)!

6. The Mummy (Rating: 16%)

Via istimewa

Dengan adanya tren semesta film, Universal Pictures pun percaya diri mengumumkan semesta film milik mereka sendiri yang dinamakan Dark Universe. Film reboot The Mummy (2017) dijadwalkan sebagai film pembuka Dark Universe. Dengan merekrut Tom Cruise sebagai bintang utamanya, The Mummy diharapkan menjadi pembuka yang sempurna untuk Dark Universe.

Harapan Universal Pictures membuat semesta film pun harus sirna. The Mummy dikritik habis-habisan dan mendapatkan skor 16% di Rotten Tomatoes. Namun, cukup banyak penonton yang tertarik menyaksikan aksi Cruise di The Mummy. Film ini mendapatkan pemasukan 410 juta dolar (sekitar Rp6 triliun) dari bujet 125 juta dolar (sekitar Rp1,8 triliun).

Pendapatan The Mummy memang terlihat besar. Namun, angka tersebut ternyata enggak sesuai dengan ekspektasinya Universal Pictures. Akhirnya, Universal Pictures langsung membatalkan semua rencana proyek yang berhubungan dengan Dark Universe.

7. Pearl Harbor (Rating: 24%)

Via istimewa

Michael Bay mungkin lebih dikenal sebagai sutradaranya Transformers. Namun, Bay juga pernah menggarap film bertema Perang Dunia II yang berjudul Pearl Harbor (2001). Seperti judulnya, film ini menampilkan kejadian penyerangan Jepang di Pearl Harbor dalam versi fiksi dan lebih fokus pada kisah cinta karakter utamanya.

Film Perang Dunia II ala Bay ternyata enggak berhasil memuaskan kritikus. Pearl Harbor hanya mendapatkan skor 24% di Rotten Tomatoes. Namun, para penonton malah tertarik dengan kisah cinta yang ditampilkan di film ini. Buktinya, Pearl Harbor berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak 450 juta dolar (sekitar Rp6,5 triliun) dari bujet 140 juta dolar (sekitar Rp2,1 triliun).

***

Itulah deretan film Hollywood rating buruk yang ternyata laku keras dan diminati oleh penonton. Di antara ketujuh film Hollywood di atas, manakah yang menjadi favorit kalian? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.