7 Film Termahal dari Tujuh Dekade yang Berbeda

– Film Hollywood berikut ini ternyata paling mahal di antara semua film yang dirilis selama 10 tahun.
– Ada film yang bujetnya mencapai Rp5,6 triliun!

Sebelum melakukan proses produksi suatu film Hollywood, studio pastinya harus menyiapkan bujet untuk film tersebut. Setiap film tentunya punya bujet yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan masing-masing film. Ada film yang bujetnya rendah karena enggak melalui proses produksi yang rumit, namun ada juga film yang bujetnya besar karena produksinya lebih rumit.

Di antara semua film yang diproduksi di setiap tahunnya, tentunya ada film yang punya bujet lebih besar dibandingkan film lainnya. Yang mengejutkan lagi, ternyata ada satu film yang bujetnya jauh lebih mahal dibandingkan semua film yang dirilis selama 10 tahun, loh!

Nah, apa saja film Hollywood yang mendapatkan predikat film termahal dari setiap dekade?

1. Era 1950-an: Ben-Hur (1959)

Via Istimewa

Dengan perkembangan teknologi di industri perfilman, Hollywood akhirnya meninggalkan film bisu sejak era 1930-an. Pada 1959, Metro-Goldwyn-Mayer pun memutuskan untuk me-remake salah satu film bisu era 1920-an, yaitu Ben-Hur: A Tale of the Christ (1925). Proses remake-nya pun enggak tanggung-tanggung. Metro-Goldwyn-Mayer sampai mengeluarkan bujet 15,2 juta dolar (sekitar Rp224 miliar) untuk film remake yang diberi judul Ben-Hur ini.

Dengan bujet tersebut, Ben-Hur resmi menjadi film termahal di era 1950-an. Jelas saja Ben-Hur membutuhkan banyak biaya karena lokasi syuting film kolosal ini menggunakan set terbesar di antara film lain yang diproduksi pada masa itu. Berhubung efek visual pada saat itu belum berkembang, tim produksi sampai menyiapkan 15.000 figuran untuk salah satu adegan. Tim produksi tentu saja harus menyiapkan kostum untuk figuran sebanyak itu.

Beruntungnya, Ben-Hur akhirnya diterima dengan baik oleh penonton hingga mendapatkan pemasukan sebanyak 147 juta dolar (sekitar Rp2,2 triliun). Dengan angka tersebut, Ben-Hur menjadi film terlaris di 1959.

2. Era 1960-an: Cleopatra (1963)

Via Istimewa

Proses produksi yang bermasalah menjadi alasan mengapa film Cleopatra membutuhkan bujet yang begitu besar. Pada awal produksi, sang aktris utama, yaitu Elizabeth Taylor mendadak sakit keras sehingga proses syuting harus dihentikan sementara. Setelah kembali melakukan proses syuting, 20th Century Fox enggak puas dengan kinerja sutradara Rouben Mamoulian dan merekrut Joseph L. Mankiewicz sebagai penggantinya.

Bahkan untuk membuat Mankiewicz tertarik menjadi sutradara Cleopatra, 20th Century Fox terpaksa membeli studio independen milik sutradara tersebut. Mankiewicz pun memindahkan lokasi syuting film ini ke studio yang jauh lebih besar. Belum lagi kedua pemeran utama film ini, yaitu Taylor dan Richard Burton, membuat skandal percintaan yang membuat publisitas buruk untuk Cleopatra yang belum dirilis.

Permasalahan yang terjadi pada proses produksi Cleopatra membuat 20th Century Fox mengeluarkan bujet hingga 32 juta dolar (sekitar Rp470 miliar). Gara-gara angka yang terbilang fantastis pada masanya, 20th Century Fox hampir terancam bangkrut karena Cleopatra!

3. Era 1970-an: Superman (1978)

Via Istimewa

Film superhero memang enggak asing dengan bujet yang besar. Bahkan, film superhero yang dirilis pada 1978, yaitu Superman, menjadi film termahal pada masanya. Jelas saja Superman menjadi yang termahal di era 1970-an karena film ini menampilkan efek visual yang terdepan pada masanya, apalagi pada adegan yang memperlihatkan Superman yang sedang terbang.

Selain masalah efek visual, tim produksi Superman harus mengeluarkan uang lebih demi bisa mengajak aktor legendaris Marlon Brando untuk mau membintangi film ini. Pada akhirnya, tim produksi Superman mengeluarkan bujet hingga 55 juta dolar (sekitar Rp808 miliar). Beruntungnya, film ini berhasil sukses besar dan memperoleh pendapatan sebanyak 300 juta dolar (sekitar Rp4,5 triliun).

4. Era 1980-an: Rambo III (1988)

Via Istimewa

Waralaba film Rambo pertama kali dibuka dengan film yang berjudul First Blood (1982). Film tersebut begitu sukses hingga berkembang sampai film ketiganya, yaitu Rambo III. Kesuksesan First Blood membuat TriStar Pictures percaya diri menaikkan bujet film keduanya. Berhubung film keduanya makin sukses, TriStar Pictures kembali percaya diri menaikkan bujet film ketiganya menjadi 63 juta dolar (sekitar Rp926 miliar).

Salah satu alasan TriStar Pictures mengeluarkan bujet sebesar itu karena mereka harus membayar gaji sang aktor utama, yaitu Sylvester Stallone, sebanyak 20 juta dolar (sekitar Rp295 miliar). Rambo III masih terbilang untung dengan pendapatan 189 juta dolar (sekitar Rp2,8 triliun). Sayangnya, pendapatan Rambo III malah menurun drastis dari film keduanya yang mendapatkan 300 juta dolar (sekitar Rp4,5 triliun) dengan bujet yang lebih kecil.

5. Era 1990-an: Titanic (1997)

Via Istimewa

Film dengan bujet 200 juta dolar (sekitar Rp3 triliun) di era 2000-an dan 2010-an mungkin sudah jadi hal yang biasa. Namun, bujet sebesar itu tentunya adalah hal yang luar biasa bagi industri perfilman di era 1990-an. Hebatnya, sutradara James Cameron terbilang nekat menggarap Titanic dengan bujet 200 juta dolar di era 1990-an.

Buat yang telah menonton Titanic, kalian tentunya paham mengapa film tersebut bisa memakan bujet yang sangat besar. Demi membuat kapal yang terlihat meyakinkan, tim produksi film ini membangun replika kapal Titanic yang mirip dengan aslinya. Belum lagi proses syutingnya yang sulit hingga memakan waktu sampai enam bulan.

Kerja keras tim produksi Titanic pun enggak sia-sia. Dengan bujet sebesar itu, film ini berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak 1,9 miliar dolar (sekitar Rp28 triliun)! Dengan pendapatan tersebut, Titanic berhasil menjadi film terlaris sepanjang masa hingga Avatar (2009) dirilis.

6. Era 2000-an: Pirates of the Caribbean: At World’s End (2007)

Via Istimewa

Jika bujet 200 juta dolar sudah kalian anggap sebagai nilai yang fantastis, kalian dijamin bakal kaget dengan bujet Pirates of the Caribbean: At World’s End. Demi film ketiga Pirates of the Caribbean ini, Disney sampai mengeluarkan bujet sebanyak 300 juta dolar (sekitar Rp4,5 triliun)!

Bujet sebanyak itu ternyata digunakan Disney untuk memaksimalkan efek visual dan gaji para aktor yang pastinya meningkat dari film sebelumnya. Ditambah lagi, proses syuting Pirates of the Caribbean: At World’s End baru diselesaikan tepat lima bulan sebelum perilisannya. Dengan proses pascaproduksi yang begitu mepet, tentu saja bujet jadi ikut membengkak.

Beruntungnya, Pirates of the Caribbean: At World’s End berhasil mendapatkan pemasukan sebanyak 961 juta dolar (sekitar Rp14,2 triliun). Walau masih untung, pendapatan film ini ternyata sedikit lebih rendah dari film keduanya yang mendapatkan 1,07 miliar dolar (sekitar Rp15,8 triliun).

7. Era 2010-an: Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides (2011)

Via Istimewa

2010-an memang jadi era kejayaan film superhero, khususnya film Marvel Cinematic Universe (MCU). Namun yang mengejutkan, film termahal yang dibuat di era 2010-an ternyata bukan dari film superhero, loh. Predikat tersebut ternyata dipegang oleh film keempatnya Pirates of the Caribbean yang berjudul Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides.

Seakan percaya diri bahwa film keempat Pirates of the Caribbean bakal sukses, Disney pun enggak ragu mengeluarkan bujet sebanyak 379 juta dolar (sekitar Rp5,6 triliun)! Dengan bujet sebesar itu, Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides masih menyandang film termahal sepanjang masa hingga saat ini.

Disney pun enggak sia-sia menaikkan bujet film keempatnya Pirates of the Caribbean. Film ini berhasil mendapatkan pemasukan yang lebih besar dari film ketiganya, yaitu sebanyak 1,05 miliar dolar (sekitar Rp15,5 triliun).

***

Itulah deretan film Hollywood dengan bujet termahal di setiap tujuh dekade yang berbeda. Di antara ketujuh film di atas, manakah yang membuat kalian paling kaget dengan angka bujetnya dan enggak menyangka bahwa film tersebut ternyata sangat mahal pada zamannya?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.