5 Film Indonesia yang Mahal tapi Sepi Penonton

Ada beberapa faktor yang bikin film punya banyak penonton. Mulai dari aktor dan aktris sampai dengan jalan cerita yang segar. Namun, enggak bisa dimungkiri bahwa produksi sebuah film juga mesti pertimbangkan biaya produksi yang enggak sedikit. Semua demi kebutuhan akan pemain, visual, logistik, hingga promosi yang maksimal.

Nah, akumulasi itulah yang akhirnya bikin biaya produksi sebuah film jadi membludak. Makanya, para sineas dan produser harus benar-benar efisien dan maksimal dalam pengeluaran biaya. Soalnya, ada beberapa film Indonesia yang justru mengeluarkan dana banyak, tapi malah sepi penonton.

Yap, bujet besar ternyata enggak bisa jadi jaminan untuk nyedot animo penonton untuk datang ke bisokop. Contohnya? Berikut lima film Indonesia yang mahal tapi sepi penonton. Yuk, simak!

 

1. Gunung Emas Almayer (2014)

Kalau dari judulnya aja lo merasa asing, dari situ lo udah bisa nebak bahwa film ini kurang laku di pasaran. Sebenarnya, Gunung Emas Almayer ini proyek besar, loh. Soalnya, film ini melibatkan aktor dari tiga negara: Indonesia, Malaysia, dan Australia. Film ini mengisahkan kehidupan penuh drama antara Kaspar Almayer, Dain Morela, dan Nina dengan latar kehidupan di Hutan Malaka pada 1830.

Sebetulnya, film yang juga dibintangi oleh almarhum Alex Komang ini punya ancang-ancang yang cukup lama dengan bujet yang enggak sedikit. Enggak tanggung-tanggung, film ini dibuat dengan dana Rp60 miliar. Sayangnya, film ini malah gagal di pasaran. Terbukti, pada 2014, film Gunung Emas Almayer sama sekali enggak masuk deretan “10 Film Terlaris”.

 

2. Trilogi Merdeka (2009—2011)

Ini adalah film trilogi yang dibuat menjelang perayaan 17 Agustus: Merah Putih (2009), Darah  Garuda (2010), dan Hati Merdeka (2011). Sesuai dengan temanya, film ini sekilas menggambarkan Indonesia yang tengah digempur penjajah. Menegangkan dan penuh motivasi.

Film ini mengeluarkan bujet yang mahal. Sekitar Rp64 miliar dikeluarkan buat garap tiga seri film ini. Hal ini jadi wajar ketika lo tahu beberapa aktor papan atas yang membintanginya. Soal promosi, film ini juga dipromosikan sampai luar negeri. Hasilnya? Film ini hanya mendapatkan 1,4 juta penonton dibagi tiga film. Sayang banget, ya?

Enggak cuma film Indonesia, ada juga 5 Film Hollywood Mahal yang Enggak Laku.

 

3. Pendekar Tongkat Emas (2014)

Dipasarkan secara internasional dengan judul The Golden Cane Warrior, film ini dibintangi aktor dan aktris papan atas. Nama-nama sekaliber Reza Rahadian, Nicolas Saputra, Tara Basro, sampai Christine Hakim kumpul di film ini. Semuanya diarahkan oleh sutradara sekaliber Riri Riza.

Bukan cuma itu, film ini juga menggelontorkan uang yang enggak sedikit buat biaya produksi. Total Rp25 miliar untuk film kolosal ini. Sayangnya, hal itu enggak berdampak lurus sama jumlah penonton yang datang ke bioskop. Film ini hanya ditonton enggak lebih dari 300 ribu orang.

 

4. Street Society (2014)

Menjelang tayang, banyak yang mengira bahwa film ini bakal jadi salah satu film yang sukses di bioskop Tanah Air. Soalnya, jalan ceritanya keren. Sayangnya, film ini ternyata hanya menggaet sedikit penonton ke bioskop. Street Society dinikmati sebanyak 300 ribu penonton aja.

Street Society mengeluarkan ongkos produksi sekitar Rp10 miliar. Jelas, bukan dana yang sedikit untuk produksi sebuah film. Usut punya usut, ongkos bengkak film ini terjadi lantaran menyewa properti-properti supermewah. Sayang banget, dong, udah sewa properti super mewah, tapi sepi penonton.

Kepoin juga 7 Film Superhero yang Gagal Beken.

 

5. Rafathar (2017)

Lo pasti tahu banget soal film yang sempet digadang-gadang bakal jadi film yang laris manis di bioskop Indonesia. Yap, sebuah film yang mengisahkan bocah bernama Rafathar, anak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Film ini bisa dibilang punya plot yang mirip-mirip sama Baby’s Day Out (1994) dengan grafis yang modern.

Sayangnya, semua enggak sesuai dengan ekspektasi. Ketika film ini dirilis di bioskop, sambutan masyarakat ternyata enggak bagus-bagus amat. Film Rafathar bisa dibilang sepi penonton. Padahal, buat bikin film ini, tim produksi udah mengeluarkan uang sebanyak Rp15 miliar.

 ***

Nah, lima film di atas secara enggak langsung nunjukin bahwa uang sebanyak apa pun belum tentu bisa narik penonton buat datang ke bioskop. Nah, selain film-film di atas, kira-kira film Indonesia apa lagi yang punya bujet besar tapi enggak terlalu berhasil di bioskop?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.