Film Tabula Rasa Vs. Serial Saiyo Sakato, Simak Kemiripannya!

Film Indonesia pemenang penghargaan, Tabula Rasa (2014) sudah bisa kita saksikan di situs streaming Netflix. Film Indonesia tema kuliner ini mengangkat soal masakan Minang dan cocok jadi pilihan tontonan di akhir pekan.

Namun, tontonan soal masakan Minang bukan hanya Tabula Rasa. Ada juga serial Saiyo Sakato yang bisa kalian streaming di GoPlay. Serial ini punya jalan cerita yang menarik dengan menjadikan persaingan restoran Padang menjadi inti cerita. Nah, buat yang penasaran, kalian bisa tonton keduanya dan menemukan kemiripannya di bawah ini.

1. Gulai Kepala Kakap

Di film Tabula Rasa, kita tahu bahwa menu andalan restoran Takana Juo milik Mak adalah Gulai Kepala Kakap. Menu ini yang menyelamatkan restoran itu dari kehilangan pelanggan. Takana Juo jadi kembali disukai banyak orang.

Sementara itu di serial Saiyo Sakato, Gulai Kepala Kakap juga ditampilkan ketika Zainal dan Nisa berkompetisi. Siapa yang bisa memasak Gulai Kepala Kakap yang enak akan diberikan mandat untuk memimpin restoran. Gulai Kepala Kakap memang jadi salah satu menu andalan di rumah makan Padang yang dijamin pas nonton bikin perut keroncongan.

2. Persaingan Rumah Makan

Inti cerita dari serial Saiyo Sakato adalah persaingan rumah makan Padang antara dua istri Da Zul, Mar (istri pertama) dan Nita (istri kedua). Restoran keduanya berseberangan dan mereka berkompetisi untuk mencari sebanyak mungkin pelanggan.

Hal mirip juga ditunjukan dalam film Tabula Rasa kala Restoran Mak yang sepi gara-gara di seberang restorannya baru saja dibuka restoran Padang baru yang megah. Persaingan kedua rumah makan yang nyaris berhadapan itupun membuat film Indonesia banjir piala ini jadi menarik.

3. Resep Keluarga Jadi Juara

Dalam film Tabula Rasa, Mak ragu ketika Hans memintanya memasak Gulai Kepala Kakap buat dia. Mak bilang itu resep yang hanya dia bikin ketika hari ulang tahun anaknya. Kemudian, Mak luluh dan akhirnya dijual lah gulai tersebut, dan seketika menaikkan omset rumah makan Takana Juo.

Sementara di serial Saiyo Sakato, cerita tentang resep keluarga memang jadi ruhnya serial ini. Mereka benar-benar bertarung atas nama resep Da Zul yang melegenda. Siapa yang bisa masak resep Da Zul, restorannya dijamin ramai.

4. Perpecahan Keluarga

Uda Parmanto dalam film Tabula Rasa punya masalah dengan Mak. Dia pun bertengkar dan akhirnya memilih keluar dari restoran kakaknya dan jadi juru masak di restoran seberang. Persaingan dua kakak beradik ini pun tak terelakan.

Sementara itu dalam serial Saiyo Sakato, Da Zul punya dua adik: Eri dan Ciak. Eri lebih condong dan masak untuk keluarga Mar. Sementara Ciak memilih untuk bersama Nita dan turut memasak untuk restorannya. Kedua kakak beradik ini juga sempat terlibat konflik soal masa lalu mereka.

5. Visual Masakan Padang yang Menggugah Selera

Terakhir, serial dan film Indonesia ini juga menyajikan visual masakan Padang yang menggugah selera. Saiyo Sakato benar-benar berani untuk menyajikan tampilan masakan-masakan yang masuk pada cerita serial ini dan bikin perut laper. Mulai dari Rendang, Asam Padeh, sampai Itiak Lado Mudo. Semuanya bikin ngiler.

Sementara itu, Tabula rasa juga enggak kalah keren. Saat filmnya masih diputar di bioskop, banyak respons penonton yang langsung mengunjungi restoran Padang setelah nonton film Indonesia ini. Hal ini karena mengunggahnya tampilan makanan Padang, mulai dari proses masak sampai disajikan.

***

Dua cerita kuliner ini memang patut diapresiasi dan patut jadi rekomendasi tontonan akhir pekan bersama keluarga. Bisa jadi ide masakan atau menu makan siang bersama. Buat yang udah nonton serial dan film Indonesia ini, bagaimana pendapat kalian?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.