5 Film Komedi Ini Gagal Lucu Kalau Tokohnya Diganti

Film komedi ini bakal enggak bisa bikin penonton ketawa kalau diganti tokohnya. Apa saja? Mari simak di bawah ini.


Ada begitu banyak film komedi legendaris yang bikin kita terpingkal-pingkal. Namun, sadarkah kamu, hal yang bikin kita terpingkal-pingkal bukan humornya aja, lho, tetapi juga sosok yang memainkannya. Nyatanya, membayangkan kalau karya-karya komedi ini diisi oleh sosok lain mungkin bikin rasa geli itu turun drastis.

Kondisi ini pernah dialami oleh sitkom lawas legendaris, Mind Your Language. Sitkom yang kemudian diadaptasi oleh berbagai negara (termasuk Indonesia dalam Kelas Internasional), berhenti diproduksi pada musim tayang ke-3. Namun, sitkom itu diproduksi lagi beberapa tahun kemudian, dengan hasil yang enggak sesuai harapan.

Turunnya animo masyarakat terjadi karena banyak karakter lucu yang diganti. Walaupun joke-nya sama, tetapi sensasinya berbeda. Nah, di bawah ini, KINCIR sajikan beberapa film komedi dari Hollywood maupun Indonesia yang diprediksi gagal tenar jika suatu saat tokoh utamanya diganti.

Film Komedi Ini Gagal Lucu Kalau Tokohnya Diganti

1. Seri Film Ted

Film Komedi Ini Gagal Lucu Kalau Tokohnya Diganti
Film Komedi Ini Gagal Lucu Kalau Tokohnya Diganti Via Istimewa.

Dengan bentuk teddy bear yang imut dan berwajah friendly, Ted (2012) dulu pernah mengecoh banyak orang dan membuat mereka berpikir kalau ia adalah film anak-anak/remaja kayak Paddington (2014).

Jangankan cocok buat anak-anak, film kocak ini bahkan harus ditonton secara hati-hati sama orang dewasa. Soalnya, ada banyak adegan NSFW dan enggak pantas seperti memaki, menghancurkan laptop, menjatuhkan botol-botol berisi sperma, sampai adegan seks.

Ted adalah boneka beruang yang hidup karena harapan John di masa kecil. Pada akhirnya, Ted menjadi viral dan menjadi selebritas bermasalah yang lekat sama narkotika. Namun, kepribadian bermasalah inilah yang bikin Ted jadi kocak.

Jika sosok Ted diganti sama boneka lain atau bahkan sama manusia, pastinya udah enggak lucu lagi. Ted menjadi lucu karena ada teddy bear imut yang penuh dengan masalah, pemalas, dan hobi memaki.

2. Seri Film Mr. Bean

Film Komedi Ini Gagal Lucu Kalau Tokohnya Diganti
Film Komedi Ini Gagal Lucu Kalau Tokohnya Diganti Via Istimewa.

Komedi minim suara yang dilakukan oleh Mr. Bean memang selalu bikin kita tertawa. Bahkan, melihat wajah Mr. Bean aja udah bikin kita geli. Tingkah Mr. Bean selalu bodoh dan ia selalu menyelesaikan masalah dengan masalah.

Namun, sebetulnya joke Mr. Bean enggak lucu kalau disampaikan oleh sosok lain. Apalagi, setelah tenarnya Mr. Bean, banyak yang meniru gaya berguraunya pria Inggris ini. Mr. Bean lucu karena secara orisinal diciptakan oleh Rowan Atkinson.

Rowan Atkinson memang selalu bisa membuat mimik lucu yang menyegarkan suasana. Terbukti dari sosok Johnny English yang tetep kocak walaupun karakternya berbeda jauh dari Mr. Bean.

 

3. Film-Film Warkop DKI

Film Komedi Ini Gagal Lucu Kalau Tokohnya Diganti
Film Komedi Ini Gagal Lucu Kalau Tokohnya Diganti Via Istimewa.

Seperti Mr. Bean, trio Warkop kerap menemui masalah karena kebodohan mereka sendiri. Setiap situasi sial, terutama yang menimpa Dono, selalu membuat penonton enggak bisa berhenti ketawa. Apalagi, saat Kasino atau Indro mencoba cuci tangan dengan cara yang licik tapi kocak.

Saking legendarisnya Warkop DKI, kisahnya pun diadaptasi ke dalam film baru dan juga animasi. Harus diakui bahwa jika joke yang dilontarkan Warkop dipakai oleh orang lain, sensasinya mungkin beda.

Soalnya, yang bikin kita ketawa bukan sekadar wajah Indro, Almarhum Dono, dan Almarhum Kasino, tetapi bagaimana mereka menciptakan komedi-komedi itu dan bagaimana mereka bikin karakter yang ikonis.

4. Franchise Rush Hour

Film Komedi Ini Gagal Lucu Kalau Tokohnya Diganti
Film Komedi Ini Gagal Lucu Kalau Tokohnya Diganti Via Istimewa.

Perpaduan akting Jackie Chan dan Chris Tucker di Rush Hour adalah sebuah kesempurnaan. Jackie Chan sebagai Jonathan Lee adalah tipe polisi Tionghoa lurus, mahir kungfu, dan pekerja keras. Sementara itu, James Carter (Chris Tucker), adalah polisi Afro-Amerika yang super pede, banyak bicara, dan juga selalu punya ide cerdik.

Perbedaan latar belakang, ras, dan karakter keduanya menciptakan berbagai kehebohan dalam tugas dan momen-momen kocak. Jika karakter keduanya diganti, sudah jelas enggak akan selucu kombinasi keduanya. Penonton mungkin akan kehilangan selera.

 

5. Dr. Dolittle

Via Istimewa

Harus diakui bahwa Dr. Dolittle menjadi hidup berkat sosok Eddie Murphy. Eddie Murphy mampu membuat film Dr. Dolittle (1998) menjadi lebih berwarna sekaligus humanis. Sosok dokter hewan ini sangat ikonis hingga menjadi salah satu film liburan yang selalu diputar berulang kali.

Ketika remake Dr. Dolittle muncul lewat Dolittle (2020) dan dibintangi oleh Robert Downey Jr., sensasi itu rasanya hilang. Mungkin secara CGI, Dolittle lebih bagus. Karakternya pun dibuat berbeda. Namun, tetep aja pesonanya enggak bisa mengalahkan Dr. Dolittle yang klasik.

 

Bonus: Si Doel Anak Sekolahan

Via Istimewa

Komedi-komedi yang dilontarkan oleh karakter-karakter pendukung dalam serial Si Doel Anak Sekolahan, seperti Mandra, Babe, Engkong, dan Nyak Rodiyah memang menggigit. Gurauannya seperti hal-hal yang bakal sering kamu temui di dunia nyata yang nyantai, asal jeplak, dan enggak berlebihan.

Namun, bagaimana kalau yang menggantikan mereka adalah orang lain? Hmm, pastinya enggak akan selucu aslinya.

Itulah salah satu alasan mengapa enggak ada tokoh yang diganti meskipun pemerannya meninggal dunia. Si Doel Anak Sekolahan menjaga kualitas supaya saat menonton, para penonton enggak akan merasa “terganggu” sama pergantian para tokoh yang janggal. Ketika Almarhum Benyamin meninggal dunia, diceritakan bahwa ia mengalami kecelakaan sepulangnya dari Anyer.

***

Film komedi yang melekat karena kelucuan karakter utamanya memang sulit tergantikan. Meski diadaptasi berulang kali, jika sosok ikonisnya diganti, tentu tak akan hadirkan memori yang berarti di benak penonton yang akhirnya bisa jadi terlupakan begitu saja.

 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.