Hanung Bramantyo Ungkap Perbedaan Miracle in Cell No. 7 Indonesia dengan Aslinya

Beberapa waktu yang lalu, proyek Miracle in Cell No. 7 yang diproduksi oleh Falcon Pictures dan disutradarai Hanung Bramantyo merilis deretan foto adegan dari filmnya. Buat kalian yang belum tahu, Miracle in Cell No. 7 merupakan proyek remake dari film Korea dengan judul yang sama. Nah, beberapa waktu yang lalu, Hanung Bramantyo pun mengungkapkan perbedaan yang ada pada adaptasi Indonesia yang digarapnya dengan versi Korea.

Lewat sebuah wawancara ekslusif bersama KINCIR, Hanung menyatakan bahwa terdapat dua perbedaan yang ada dalam filmnya dengan versi orisinal. Perbedaan yang pertama berkaitan dengan iklim yang ada di Indonesia dan Korea. Hal ini karena pada versi orisinalnya, anak kecil yang diduga dibunuh oleh sang tokoh utama tewas karena tergelincir es pada saat musim dingin. Mengingat Indonesia tidak ada musim dingin, maka aspek tersebut diubah pada versi remake-nya.

“Kan aneh kalau tiba-tiba di Indonesia ada salju. Jadi aneh, ‘kan? Makanya, itu kemudian yang akan kita buang. Lalu, adaptasi kedua yang kita lakukan, kita enggak menggunakan sistem peradilan di Indonesia. Karena pada Miracle in Cell No. 7 (Korea) yang digugat adalah sistem peradilan itu. Bahkan, mereka juga enggak menggunakan sistem peradilan Korea, sistem yang ada di penjaranya pun hanya rekaan saja,” ungkap Hanung Bramantyo kepada KINCIR.

Menurutnya, jika menggunakan sistem peradilan di Indonesia, proyek film yang digarapnya bisa digugat oleh lembaga hukum aslinya. Oleh karena itu, Hanung menciptakan sebuah sistem peradilan serta model penjara buatannya sendiri khusus untuk film garapannya. Bahkan, Hanung sampai melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pengacaranya.

Miracle in Cell No. 7 berkisah tentang seorang pria bergangguan mental bernama Dodo Rojak (Vino G. Bastian) yang dijebloskan ke penjara atas kejahatan yang enggak dia perbuat. Mawar Eva de Jongh yang berperan sebagai versi dewasa dari anaknya Dodo Rojak pun diceritakan menjadi seorang pengacara untuk menuntaskan kasus sang ayah. Rencananya, Miracle in Cell No. 7 versi Indonesia bakal dirilis pada 2020 ini.

Nah, apakah kalian makin antusias dengan Miracle in Cell No. 7 Indonesia setelah mengetahui perbedaannya dengan yang versi Korea? Share pendapat kalian di bawah, ya!

Oh ya, agar enggak tertular penyakit di tengah pandemi Corona, jangan lupa untuk selalu menggunakan masker, ya! Jika kalian bosan dengan desain masker yang biasa, kalian bisa membeli masker trendi di bawah ini. Nantinya, setiap pembelian satu buah masker ini, kalian telah membagikan tiga masker kepada orang lain yang membutuhkan. Langsung saja beli di sini!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.