Film Musik Makan 2020 Sukses Gelar Premiere Film Award-Winning

Udah tahun ketujuh, Film Musik Makan sukses digelar sebagai pemersatu industri kreatif (8/3). Ajang panggung pertama buat para filmmaker ini menampilkan serangkaian film pendek Indonesia yang udah keliling dunia dan bakal terus keliling ke festival internasional.

Acara yang diselenggarakan di Goethe Haus, Jakarta ini diawali dengan diskusi seru soal “Film, Mahasiswa, dan Film Mahasiswa” oleh Ekky Imanjaya, Makbul Mubarak, dan Piet Patrik. Setelah berakhir sesi diskusi, pengunjung dipersilakan untuk istirahat sambil menyantap berbagai sajian makanan.

Via Istimewa

Oh ya, Film Musik Makan 2020 bukanlah festival film. Kolektif Film, penyelenggara sekaligus pendistributor film-film alternatif ke penjuru dunia ini bukan hanya menjadikan acara ini sebagai panggung pertama filmmaker. Melainkan juga sebagai ajang mempertemukan film dengan para audiensnya. Apalagi, film yang diputar, merupakan film eksklusif yang belum tentu bisa dirilis di bioskop Indonesia.

“Film Musik Makan merupakan event tahunan yang kami buat untuk merilis film-film baru. Beberapa ada yang premiere dan kami distribusikan ke partner, kayak komunitas atau kegiatan yang memutar film. Jadi, kayak premiere. Kalau film lain premiere di bioskop, ini tayang di rekanan atau ruang putar film alternatif," ujar Gayatri Nadya, Festival Director kepada KINCIR.

Nadya juga mengatakan bahwa acara ini juga jadi jejaring sosial antara filmmaker dan musisi. Terlebih, keterlibatan musik dalam film menjadi hal yang enggak bisa dilupakan, seperti soundtrack atau dokumenter tentang musik.

Selain diskusi, acara ini diisi dengan screening film dokumenter Between The Devil and Deep Blue Sea karya Dwi Sujanti Nugraheni. Film ini berkompetisi dalam International Documentary Film Festival-Amsterdam (IDFA) 2012 dan menyabet penghargaan "Best Film" di Salaya Doc (2013), serta “Dokumenter Panjang Terbaik” di Festival Film Indonesia 2013.

Dok. KINCIR

Film panjang kedua yang diputar, yakni film Mountain Song karya Yusuf Radjamuda. Sebuah film yang digarap bersama Ifa Isfansyah dan Fourcolours Films ini diharapkan nantinya bisa menyapa penontonnya lebih luas lagi setelah berkeliling di festival internasional dan tayang di Film Musik Makan 2020. Mountain Song juga sempat menyabet penghargaan “New Talent Award Best Scriptwriter” di Shanghai International Film Festival 2019.

Film Musik Makan 2020 enggak lengkap tanpa pemutaran perdana film pendek sebelum keliling dunia. Ada film Bura karya Eden Junjung yang merupakan nominasi film pendek terbaik Festival Film Indonesia 2019 dan berkompetisi di Singapore International Film Festival 2019. Kemudian ada film Kiwa karya Loeloe Hendra. “Kiwa” berarti kiri yang merepresentasikan ideologi dan praktis.

Lalu, ada film Astral karya Piet Patrik yang terinspirasi dari kisah nyata pengalaman horor saat selesai syuting. Selanjutnya film Jemari yang Menari di Atas Luka-luka karya Putri Sarah Amelia yang merepresentasikan keresahan soal kematian seseorang dan identitas saat tutup usia. Bersama Astral, film ini terpilih dari 126 film pendek yang telah dikurasi untuk tayang perdana di Film Musik Makan 2020.

Dok. KINCIR

Screening ditutup dengan film dokumenter The Adams. Film yang berdurasi 45 menit ini memotret proses kembalinya The Adams ke dapur rekaman setelah absen selama 13 tahun. Sejak tahun 2014, album yang bertajuk Agterplaas tersebut akhirnya rilis dan akan diputar perdana di publik lewat Film Musik Makan 2020.

Oh ya, Lapak Makan Sineas juga menjadi “pertolongan pertama” untuk mengisi keceriaan perut para pencinta film. Seperti Mamu and The Yellow Hands, Taramake Kitchen, Kopi Cinema Paradiso, dan sebagainya. Ada juga merchandise dari film-film yang diputar, seperti kaos, notebook, sticker, dan totebag.

Dok. KINCIR

Setelah puas menonton dan berdiskusi, Film Musik Makan juga menampilkan musik asyik yang dimainkan oleh Jirapah. Mereka akan memainkan berbagai macam genre musik terkini yang bikin para penonton seru-seruan.

Film Musik Makan 2020 juga akan digelar di 8 kota lainnya, lho. Nah, pas banget, nih, buat kalian yang pencinta film alternatif dan masih bingung mau nonton film pendek Indonesia yang udah keliling dunia. Selain nonton, kalian juga bisa berdiskusi sampai puas dengan para sineas lainnya.

Buat yang ketinggalan, kalian masih bisa nonton film-film keren di atas. Pantengin aja Instagram Kolektif Film dan KINCIR untuk informasi terbarunya, ya. Buat yang datang ke acara Film Musik Makan 2020, ceritakan pengalaman kalian di bawah, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.