Film Pulau Plastik Punya Tujuan Panjang, Bukan Semata-mata Cari Profit

Film Pulau Plastik siap tayang di bioskop Indonesia secara terbatas pada 29 April hingga 8 Mei 2021. Digarap oleh Dandhy Laksono dan Rahung Nasution, dokumenter ini menyoroti tentang isu sampah plastik yang sudah membebani laut Indonesia.

Memang, genre dokumenter terbilang jarang, mengingat sampai saat ini baru 12 film dokumenter yang tayang di bioskop. Namun, Visinema Pictures berani membawa film ini ke level nasional dengan audiens yang lebih luas.

Visinema melihat film Pulau Plastik ini penting untuk tayang di bioskop dan jadi film komersial. Angga Sasongko sebagai produser mengatakan bahwa isu tentang sampah plastik ini perlu diketahui semua orang. Harapannya bisa memberi dampak yang lebih luas dan kenyataan dari urgensi tersebut.

Bagi Angga, film ini jadi kesempatan. “Kenapa Visinema ada di projek ini, pertama sesuai dengan visinya Visinema adalah bagaimana film-film kami jadi sesuatu yang bisa masuk ke dalam percakapan publik. Kita enggak pikir dua kali saat ditawarkan film ini, ” ujar Angga dalam acara Temu Wicara #BergerakUntukMasaDepan (28/4).

Film Pulau Plastik Punya Tujuan Panjang, Bukan Semata-mata Cari Profit
Film Pulau Plastik Punya Tujuan Panjang, Bukan Semata-mata Cari Profit Via Dok. KINCIR.

“Bahwa filmnya bisa jadi percakapan publik itu yang kita harapkan nantinya. Dari percakapan publik bisa jadi concern yang tumbuh itu kita syukuri. Kemudian muncul regulasi dan sikap itu bisa kita rayakan. Saya rasa ‘virus’ itu sih yang ingin kita tularkan,” lanjutnya.

Film dokumenter ini merupakan kolaborasi aksi antara Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput, dan Watchdoc, dalam menyikapi pencemaran sampah plastik di pulau Bali dan sekitarnya. Seperti yang dituturkan oleh Gede Robi, Indonesia menjadi negara terbesar kedua penyumbang sampah plastik ke lautan.

Film Pulau Plastik berkisah tentang tiga orang yang menolak diam untuk melawan plastik sekali pakai. Mereka adalah Gede Robi, vokalis band Navicula asal Bali; Tiza Mafira, pengacara muda asal Jakarta; dan Prigi Arisandi, ahli biologi dan penjaga sungai asal Jawa Timur. Mereka bakal menelusuri sejauh mana jejak sampah plastik menyusup ke rantai makanan, dampaknya terhadap kesehatan manusia, dan apa yang bisa dilakukan untuk menghentikannya.

Film dokumenter ini sebelumnya sudah tayang di bioskop pada Hari Bumi pada 22 April 2021. Apakah kalian antusias melihat pesan penting dari film ini? Tunggu review film Pulau Plastik hanya di KINCIR.

 

 

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.