Setelah Locarno, Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas Terbang ke Toronto

Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas akan akan world premiere di Locarno Film Festival 2021. Hebatnya, film Indonesia terbaru dari Edwin ini akan berpartisipasi pula di Toronto International Film Festival (TIFF) 2021. Film yang diadaptasi dari novel Eka Kurniawan ini masuk ke dalam sesi Contemporary World Cinema yang akan berlangsung pada 9—18 September 2021.

Selain akan tayang di festival internasional, film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas juga merilis poster internasional yang berisikan foto dan nama para pemeran film. Poster di bawah ini yang akan mewakili Indonesia di kancah perfilman dunia tahun ini.

Sebagai informasi, TIFF disebut sebagai salah satu festival film yang paling banyak didatangi oleh publik, sekitar 480.000 penonton setiap tahunnya. Didirikan pada 1976, TIFF sudah dianggap sebagai acara film paling prestise dari segi pengaruh, kehadiran bintang dan aktivitas market.

Beberapa tahun terakhir, film-film yang tayang di TIFF berkompetisi di Academy Awards dan dianggap sebagai salah satu tolak ukur untuk mendapatkan Oscar. Film-film yang pernah mendapat penghargaan di TIFF dan kemudian sukses di Oscar, seperti Slumdog Millionaire (2008), The King’s Speech (2010), 12 Years a Slave (2013), La La Land (2016), Three Billboards Outside Ebbing, Missouri (2017), Green Book (2018), dan Jojo Rabbit (2019).

Setelah Locarno, Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas Terbang ke Toronto
Setelah Locarno, Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas Terbang ke Toronto Via Dok. Palari Films.

Sinopsis film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas bercerita tentang Ajo Kawir, seorang jagoan yang tak takut mati. Hasratnya yang besar untuk bertarung didorong oleh sebuah rahasia — dia impoten. Ketika berhadapan dengan seorang petarung wanita tangguh bernama Iteung, Ajo babak belur hingga jungkir balik. Kemudian, dia pun jatuh cinta. Akankah Ajo menjalani kehidupan yang bahagia bersama Iteung dan, pada akhirnya, berdamai dengan dirinya?

Selain itu, film ini juga mendapatkan Program Pendukungan Film Indonesia untuk Distribusi Internasional dari Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru, Dirjen Kebudayaan Kemenristek RI. Program pendukungan ini salah satu prasyaratnya adalah sudah mendapatkan grant film dari organisasi internasional, dan ditujukan untuk distribusi di sirkuit festival film internasional.

Film yang judul internasionalnya Vengeance is Mine, All Others Pay Cash ini merupakan kerjasama antara Indonesia, Singapura dan Jerman. Diproduseri oleh Palari Films dengan Ko-Produser Singapura yaitu Phoenix Films dan E&W Film; sedangkan Ko-Produser Jerman yaitu Match Factory Productions dan sutradara Fatih Akin melalui rumah produksinya Bombero Internasional.

Didukung oleh Produser Eksekutif yaitu Natasha Sidharta dan Willawati (Kaninga Pictures) keduanya dari Indonesia. Film ini juga mendapatkan grant dari World Cinema Fund dan Filmforderung Hamburg Schleswig- Holstein. Untuk international sales agent film ini dipegang oleh The Match Factory.

Nah, seberapa antusias kamu dengan film ini? Kita patut bangga film ini bisa mewakili Indonesia. Kita doakan pula supaya sukses di kancah internasional agar bisa segera tayang di Indonesia. Tungguin kabar selanjutnya hanya di KINCIR, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.