5 Fakta The Devil All the Time, Film Thriller Bertabur Aktor Superhero

Film The Devil All the Time baru saja rilis di Netflix pada 16 September.
-Ada beberapa fakta di balik layar dari film thriller ini.

Pada September 2020 ini, layanan streaming Netflix kembali menghadirkan berbagai macam konten orisinal dengan jalan cerita yang menarik. Salah satu konten orisinal Netflix yang enggak boleh kalian lewatkan pada September ini adalah film thriller-psikologis yang berjudul The Devil All the Time (2020).

The Devil All the Time mengambil fokus pada beberapa karakter dengan latar belakang yang berbeda dan memiliki rahasianya masing-masing. Mulai dari veteran perang yang mengalami gangguan, pasangan suami-istri yang merupakan pembunuh berantai, serta seorang pendeta palsu. Permasalahan dari setiap karakter mengingatkan kita pada tujuh dosa besar mematikan alias seven deadly sins.

Nah, sebelum kalian menonton film The Devil All the Time, KINCIR bakal membahas sejumlah faktanya terlebih dahulu di bawah ini. Yuk, simak!

1. Diadaptasi dari Novel Thriller Populer

Via Istimewa

The Devil All the Time merupakan film thriller-psikologis yang diadaptasi dari novel dengan judul sama ciptaan Donald Ray Pollock yang dirilis pada 2011 silam. Seluruh aspek yang ada pada novelnya pun dimasukkan dalam adaptasi novelnya, termasuk latar waktu ceritanya yang berada pada masa akhir Perang Dunia II hingga awal Perang Vietnam.

Salah satu alasan mengapa The Devil All the Time pada akhirnya diangkat menjadi film pun cukup simpel, yaitu kepopulerannya di kalangan pembaca dan kritikus. Novel ini berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi, seperti Thomas and Lillie D. Chaffin Award 2012, Prix Mystère de la critique di Perancis 2013, dan lainnya. Menariknya lagi, novel ini merupakan karya kedua Pollock sebagai penulis. Hebat banget, ‘kan?

2. Melibatkan Jake Gyllenhaal di Balik Layar

Via Istimewa

The Devil All the Time digarap oleh Antonio Campos yang dikenal sebagai sutradara dari film Christine (2016) yang sempat tayang di Festival Film Cannes. Selain Campos, ada satu lagi orang di balik layar yang namanya cukup mencuri perhatian, yaitu aktor kawakan Hollywood, Jake Gyllenhaal yang bertindak sebagai produser dari film ini.

Ini juga bukanlah pertama kalinya Gyllenhaal bertindak sebagai produser dari sebuah film. Sebab, aktor pemeran Mysterio di film Marvel ini sudah beberapa kali menjadi produser suatu proyek film.

Salah satunya adalah film Nightcrawler (2014) yang turut dibintanginya dan disebut-sebut menjadi film terbaik pada tahun perilisannya. Kini, Gyllenhaal pun kembali mengasah kemampuannya sebagai produser lewat film The Devil All the Time.

3. Dibintangi Tiga Aktor Pemeran Superhero

Via Istimewa

Salah satu daya tarik dari film The Devil All the Time adalah jajaran pemainnya yang merupakan aktor ternama Hollywood. Menariknya lagi, tiga aktor yang terlibat dalam film ini merupakan pemeran superhero di semesta perfilman lain.

Mereka adalah Tom Holland selaku pemeran Spider-Man, Sebastian Stan yang juga terlibat di MCU sebagai Winter Soldier, serta Robert Pattinson yang akan tampil sebagai Batman pada 2021.

Akting ketiga aktor tersebut dalam film ini pun patut diacungi jempol, soalnya mereka bisa keluar dari karakter superheronya. Apalagi, Tom Holland yang di film Marvel berperan sebagai remaja yang lugu sedangkan di Devil All the Time menjadi anak muda dengan masa lalu kelam dan tanpa ragu membunuh.

Oh ya, selain superhero, ada juga aktor pemeran antagonis ternama yang ikut terlibat dalam film ini. Dia adalah Bill Skarsgård yang dikenal memerankan Pennywise, sang badut monster di film It (2017). Lewat film ini pun kalian akan disajikan dengan kolaborasi dari para superhero dan badut monster tersebut.

4. Hampir Melibatkan Pemeran Captain America

Via Istimewa

Seperti yang sudah dibahas di atas, The Devil All the Time dibintangi oleh sejumlah aktor pemeran superhero. Nah, ternyata film ini juga hampir menghadirkan satu lagi aktor superhero, yaitu Chris Evans yang dikenal sebagai pemeran Steve Rogers alias Captain America di MCU. Rencananya, Evans bakal memerankan karakter Lee Bodecker yang dikisahkan sebagai sherrif di wilayah Ohio yang menjadi latar tempat pada filmnya.

Sayangnya, Chris Evans batal terlibat dalam film ini karena memiliki jadwal yang terlalu padat. Pada akhirnya karakter Lee Bodecker tersebut pun diperankan oleh Sebastian Stan yang merupakan pemeran Bucky alias Winter Soldier sekaligus sahabat dari Captain America. Seandainya Evans jadi terlibat, pastinya film ini bakal bertabur bintang ternama banget, ya.

5. Robert Pattinson Rahasiakan Aksen dari Karakternya

Via Istimewa

Pada film ini, setiap karakternya digambarkan memiliki aksen atau dialek yang menjadi ciri khas saat mereka berdialog. Setiap aktornya pun diperintahkan untuk membuat rekaman suara dari aksen masing-masing hasil latihan dengan ahli dialek dan dikirimkan kepada Antonio Campos selaku sutradaranya. Namun, hal ini enggak dilakukan oleh Robert Pattinson yang malah merahasiakan aksennya dari semua orang, termasuk sang sutradara.

Seluruh pihak yang terlibat dalam film tersebut baru benar-benar mendengar aksen Pattinson sebagai Pendeta Preston Teagardin saat masuk proses syuting. Seluruh pihak yang terlibat dalam produksi film tersebut pun terkejut ketika mendengar aksen Pattinson yang memiliki nada tinggi untuk pertama kalinya. Nah, kalau kalian penasaran seperti apa suara aksen dari Pattinson, langsung saja nonton filmnya di Netflix!

***

Nah, itulah sejumlah fakta menarik dari film The Devil All the Time yang sudah rilis di Netflix pada 16 September 2020. Dari sejumlah fakta tersebut, manakah yang paling menarik perhatian kalian? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk fakta menarik seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.