(REVIEW) The Devil All the Time (2020)

The Devil All the Time
Genre
  • Psychological Thriller
Actors
  • Bill Skarsgard
  • Robert Pattinson
  • Sebastian Stan
  • Tom Holland
Director
  • Antonio Campos
Release Date
  • 16 September 2020
Rating
4 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film The Devil All the Time yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian yang belum nonton.

Di saat masih belum ada kejelasan mengenai pembukaan bioskop di Indonesia, Netflix merilis sebuah film psychological thriller terbaru yang berjudul The Devil All the Time. Disutradarai oleh Antonio Campos, The Devil All the Time merupakan film adaptasi novel berjudul sama yang ditulis oleh Donald Ray Pollock.

Di antara film Hollywood orisinal Netflix lain yang telah dirilis hingga pertengahan September ini, The Devil All the Time bisa dibilang cukup spesial. Film ini dimeriahkan oleh para aktor yang sedang naik daun, di antaranya Tom Holland, Robert Pattinson, Sebastian Stan, dan aktor ternama lainnya. Spesialnya lagi, Jake Gyllenhaal ternyata berpastisipasi sebagai produser.

Berlatar waktu pada akhir Perang Dunia II dan awal Perang Vietnam, The Devil All the Time menampilkan cerita nonlinear dari berbagai orang yang berada di beberapa kota kecil Ohio. Enggak semua karakter yang ada di film ini saling mengenal, tapi mereka akhirnya saling terkoneksi lewat tragedi yang menimpa mereka.

Nah, KINCIR bakal mengulas lebih dalam seputar film yang bertabur bintang film superhero ini. Yuk, simak ulasannya!

Kisah Sisi Gelap Manusia yang Berbuah Tragedi

Via Istimewa

Kebanyakan film biasanya memperlihatkan dengan jelas mana karakter penjahat dan mana karakter pahlawan. Namun di The Devil All the Time, kalian enggak bakal menemukan karakter yang benar-benar bisa dibilang sebagai pahlawan. Soalnya, sebagian besar karakter yang ada di film ini menampilkan sisi gelap mereka walaupun tindakan tersebut sebenarnya didasari dari niat yang dianggap mereka baik.

Sisi gelap yang ditampilkan di film ini didasari dari egoisme, trauma masa lalu, hingga demi kepuasan sendiri. Ketika ada suami yang begitu mencintai istrinya, dia ternyata enggak memikirkan masa depan anaknya.

Lalu, ketika ada orang begitu taat beribadah, dia begitu naif hingga mau dipengaruhi oleh orang yang dianggap suci. Seakan enggak bakal ada nasib baik yang bakal diterima oleh masing-masing karakter di film ini.

Dengan durasi 2 jam 18 menit, pembangunan cerita di film ini terbilang lambat. Namun, hal tersebut sama sekali enggak menjadi kekurangan The Devil All the Time karena film ini menceritakan banyak karakter dalam satu film. Jika pembangunan cerita dibuat dengan cepat, kalian pastinya bakal kebingungan menemukan koneksi antara satu karakter dengan karakter lainnya.

Alur Maju-Mundur Dirangkai dengan Rapi

Via Istimewa

Seperti yang telah dijelaskan di atas, The Devil All the Time menampilkan kisah nonlinear dari berbagai karakter yang berbeda. Nah, sutradara Campos menggunakan alur maju-mundur dalam penceritaan film ini. Namun, kalian enggak perlu takut bakal enggak paham dengan alur maju-mundurnya karena penyampaian ceritanya benar-benar disusun dengan rapi.

Salah satu hal yang membuat penceritaan The Devil All the Time menjadi enggak membingungkan karena kehadiran narator yang membantu penonton menelusuri cerita filmnya. Sang narator benar-benar memiliki peran penting di film ini. Selain membantu alur ceritanya, narator juga menjelaskan apa yang sedang dipikirkan oleh karakternya.

Ada fakta unik, loh, seputar narator yang muncul di film ini. Ternyata, suara narator yang kalian dengar diisi oleh Donald Ray Pollock, sosok yang menulis novel The Devil All the Time. Mungkin itulah alasan terbesar mengapa pembawaan sang narator terasa begitu pas dengan filmnya.

Ajang Pembuktian Tom Holland

Via Istimewa

The Devil All the Time bisa dibilang sebagai tempat ngumpulnya para pemeran superhero. Bagaimana, enggak? Kalian bisa melihat pemeran Batman (Robert Pattinson), Spider-Man (Tom Holland), dan Winter Soldier (Sebastian Stan) di film garapan Campos ini. Selain para superhero, pemeran Pennywise (Bill Skarsgard) dan pemeran Alice (Mia Wasikowska) juga turut memeriahkan film ini.

Film bertabur bintang enggak selamanya menjamin kesuksesan suatu film. Namun, The Devil All the Time terbilang sukses menampilkan kualitas dari para bintang filmnya. Enggak semua bintang besar yang telah disebutkan di atas mendapatkan porsi kemunculan yang banyak, seperti Wasikowska dan Skarsgard. Walau kemunculannya sedikit, aktor-aktor tersebut tetap memberikan penampilan yang mengesankan.

Di antara semua aktor yang membintangi film ini, Holland-lah yang mendapatkan porsi paling banyak meski baru disorot detail setelah 46 menit film dimulai. Secara filmografi, pengalaman akting Holland memang belum sebanyak Pattinson, Stan, atau Skarsgard. Apalagi, Holland terlihat begitu melekat dengan peran Spider-Man. Namun, kalian dijamin bakal dibuat terheran-heran dan kagum dengan akting Holland di film ini.

Penampilan Holland di film The Devil All the Time benar-benar jauh dari tingkah slengekan ala Spider-Man. Identik dengan peran remaja, Holland akhirnya memerankan karakter dewasa di film ini.

Holland pun berhasil menampilkan akting serius bahkan bisa beraksi brutal! Setelah menonton film ini, kalian dijamin bakal mengakui bahwa Holland memang aktor yang berbakat dan bisa lepas dari image Spider-Man.

Tegang, Tanpa Efek Suara yang Berlebihan

Via Istimewa

Film bergenre thriller dengan rating untuk usia 18 tahun ke atas, sudah pasti kalian bakal menemukan berbagai adegan “berbahaya” di film The Devil All the Time. Jadi, jangan harap kalau kalian enggak bakal menemukan adegan berdarah-darah di film ini. Walau enggak sesadis film psikopat, ada beberapa adegan yang bisa saja menimbulkan rasa mual bagi yang enggak kuat melihat darah.

Uniknya, kejadian “berdarah-darah” di film ini enggak disajikan dengan berlebihan. Kalian enggak bakal menemukan efek suara dramatis ketika adegan berdarahnya muncul. Walau begitu, absennya efek suara dramatis bukan menjadi kekurangan di film ini. Malahan, hal ini membuat penonton tetap bisa fokus pada cerita film tanpa harus terganggu karena kaget dengan efek suara yang dramatis.

***

Dengan tema cerita yang gelap, film The Devil All the Time hanya bisa dinikmati oleh penonton yang berusia 18 tahun ke atas. Antonio Campos terbilang berhasil menyajikan kisah kompleks tanpa menyia-nyiakan kualitas para bintang yang membintangi film ini.

Penasaran dengan filmnya? Kalian bisa nonton film The Devil All the Time secara eksklusif di Netflix. Buat kalian yang sudah menonton filmnya, jangan lupa bagikan review kalian di kolom yang ada di awal artikel ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.