Selain Gundala, Film Indonesia Ini Bersaing di Festival Internasional!

Siapa yang enggak bangga jika ada karya anak negeri yang bisa tembus ke kancah internasional? Setelah dibuat bangga dengan kabar bahwa film Gundala tayang dalam Toronto International Film Festival 2019 (TIFF), satu lagi karya anak bangsa yang layak bersanding dengan film-film terbaik di dunia.

Sedikit berbeda dengan Gundala, prestasi membanggakan satu ini datang dari film pendek Tak Ada yang Gila di Kota Ini (No One is Crazy in This Town) yang berhasil masuk dalam kompetesi Busan International Film Festival 2019 (BIFF).

Film besutan Wregas Bhanuteja ini terpilih untuk berkompetisi dalam program Wide Angle: Asian Short Film Competition di BIFF ke-24 pada 3—12 Oktober 2019 di Busan, Korea Selatan.

Selain berkompetisi, film pendek ini juga akan melakukan World Premiere di salah satu festival film bergengsi di dunia tersebut. Semakin dibuat bangga setelah mengetahui bahwa film ini merupakan salah satu dari 300 film asal 70 negara yang terpilih untuk diputar di 30 layar bioskop di Kota Busan.

Tidak hanya menjadi sutradara, Wregas juga ambil andil dalam menulis naskah Tak Ada yang Gila di Kota Ini. Karya tersebut mengadaptasi sebuah cerpen dengan judul yang sama karya Eka Kurniawan. Sebelumnya, cerpen karya sastrawan tersebut telah diterbitkan dalam buku Cinta Tak Ada Mati (2018).

Film pendek ini menceritakan rencana rahasia Marwan (Oka Antara) di balik perintah bosnya yang menginginkan semua Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di jalan raya diangkut dan dibuang ke hutan.

Atasannya di sebuah hotel tersebut menganggap kemunculan ODGJ akan merusak wajah kota dan mengganggu para turis yang datang untuk berlibur.

Selain Oka Antara, film pendek berdurasi 20 menit ini juga akan dibintangi oleh Sekar Sari, Pritt Timothy, Jamaluddin Latif, dan Kedung Darma Romansha. Oka sebagai pemeran utama yang juga sempat membintangi film Sang Penari ini dianggap cocok untuk menjadi karakter Marwan.

Meski telah resmi ditayangkan di Negeri Gingseng pada BIFF 2019, belum ada kabar mengenai penayangan film pendek yang akan menampilkan 3 bahasa ini di Indonesia.

Sebagai informasi, film ini bukan karya pertama Wregas yang sukses masuk dalam festival film internasional. Dia pernah memenangkan kompetisi di Festival Film Cannes melalui film pendek berjudul Prenjak (2016).

Wah, jadi makin penasaran. Kita tunggu saja kabar selanjutnya, ya! Tulis pendapat kalian di kolom komentar KINCIR, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.