5 Hal Positif dari Karakter Doyok, Otoy, dan Ali Oncom

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Siapa yang enggak tahu karakter komik strip legendaris: Doyok, Otoy, dan Ali Oncom? Karakter unik yang terkenal lewat Harian Pos Kota tersebut dikenal usil, nyeleneh, dan kocak. Meski begitu, karakter mereka bisa dibilang jadi penggambaran masyarakat Jakarta menengah ke bawah pada umumnya. Karena begitu dekat dengan masyarakat, ketiga karakter ini diadaptasi dalam animasi juga live action yang berjudul DOA: Cari Jodoh.

Film garapan Anggy Umbara ini sengaja mempertemukan tiga karakter tersebut dalam satu film. Cerita baru yang disuguhkan juga enggak lepas dari nilai positif yang bisa lo jadikan panutan. Meski ada beberapa hal yang enggak boleh lo contoh, sisi nyeleneh mereka masih bisa diambil nilai positifnya, kok!

Penasaran? Berikut, lima nilai penting dari karakter Doyok, Otoy, dan Ali Oncom yang bisa lo terapkan dalam bermasyarakat. Yuk, simak!

 

1. Realistis

Penggambaran masyarakat Jakarta yang menengah ke bawah dicitrakan dengan apik oleh karakter Doyok, Otoy, dan Ali Oncom. Mereka hidup di tengah kampung yang berisi macam-macam karakter manusia urban. Karakter Doyok, Otoy, dan Ali Oncom digambarkan sebenar-benarnya warga Jakarta yang realistis.

Mereka enggak berambisi untuk jadi orang kaya, dapat jodoh yang cantik, dan hidup sempurna. Malah mereka sadar dengan hidupnya. Mereka hidup pasrah tapi tetap realistis. Lo pun harus terapkan pola pikir realistis dalam kehidupan. Lo enggak bakal bisa mencapai sesuatu hanya dengan membayangkannya. Lo harus berusaha menggapainya.

 

2. Persahabatan dan Setia Kawan

Karakter Doyok, Otoy, dan Ali Oncom yang memiliki kesamaan nasib justru mempererat persahabatan mereka. Saling membantu tanpa pamrih demi kebahagiaan satu sama lain. Rasa setia kawan juga kerap ditampilkan. Mereka selalu bersama dalam keadaan susah maupun senang.

Nah, nilai persahabatan dan setia kawan yang diterapkan tiga karakter tersebut ngasih lo semangat untuk mempertahankan orang-orang terdekat lo. Sebenarnya, rasa kesetiakawanan enggak hanya lo terapkan pada sahabat lo, tapi juga bisa pada orang-orang di sekeliling lo. Soalnya, kita enggak pernah tahu kapan kita membutuhkan bantuan mereka. Jadi, apa salahnya untuk menerapkan rasa setia kawan kepada sesama?

Baca juga (REVIEW) DOA: Cari Jodoh, Kolaborasi Komedi yang Terasa Ganjil

 

3. Kecantikan Bukanlah Segalanya

Sejak di Harian Pos Kota, ketiganya selalu dikelilingi cewek-cewek cantik. Harus diakui, mereka enggak menolak untuk didekati. Malah, mereka kadang mendekati dan menggoda dengan cara unik. Makanya, enggak heran kalau keunikan ketiganya kerap mencuri perhatian para cewek-cewek.

Dalam film Doa: Cari Jodoh pun enggak lepas dari cewek-cewek cantik. Namun, dari beberapa cewek-cewek yang digambarkan, mereka kerap mendapatkan pelajaran juga bahwa yang cantik enggak selalu bikin bahagia. Justru yang hatinya cantik, bisa bikin fisik jadi cantik. Nah, buat lo yang lagi nyari cewek cantik, jangan sampai salah pilih, ya!

 

4. Jodoh Harus Dijemput Bukan Ditunggu

Di antara ketiga karakter tersebut, hanya Doyok yang digambarkan masih single alias jomblo. Dalam film DOA: Cari Jodoh, diceritakan Doyok yang galau dalam mencari pasangan hidup. Namun, bukan galau berlarut-larut, Doyok pun berusaha dengan meminta bantuan Otoy dan Ali Oncom untuk dipilihkan jodoh yang pas.

Meski pemalu, bukan berarti Doyok enggak berani mendekati. Cewek yang udah dipilihkan kedua sahabatnya, enggak dia tolak. Justru dia coba dekati. Walaupun berakhir tragis, Doyok jadi tahu bahwa dia harus terus berusaha menjemput jodoh, bukannya malah menunggu datang sendiri. Soalnya, jodoh itu harus saling bertemu, bukan ditemukan. Setuju?

Sosok Fedi Nuril enggak hanya tampil sebagai Doyok yang punya nilai positif, tapi Fedi juga pernah jadi Fahri di film Ayat-Ayat Cinta (2008, 2017). Simak juga 7 Cara Jadi Cowok Idaman ala Fahri.

 

5. Acuh dengan Perkataan Negatif Orang-Orang

Meski pengangguran, mereka enggak menyusahkan sekitar. Mereka memang usil, tapi bukan pemuda yang urakan. Karakter Doyok, Otoy, dan Ali Oncom memiliki sifat acuh dengan perkataan negatif orang-orang.  Mereka selalu berpikiran positif kepada siapapun.

Lo juga bisa menerapkan hal ini dalam kehidupan bermasyarakat. Enggak perlu dengerin perkataan orang-orang yang bikin lo jadi bete. Kalau lo enggak melakukan hal negatif dan merugikan sekitar, enggak perlu dengarkan komentar orang-orang. Malah, bikin lo jadi kepikiran dan enggak bahagia.

***

Kelima nilai di atas bakal membantu lo hidup lebih harmonis di masyarakat. Apalagi di kota besar seperti Jakarta yang dibilang “keras”. Lo bisa belajar cara bermasyarakat yang damai dengan cara cerdas. Soalnya, hal itu bakal membantu lo untuk survive di kerasnya kehidupan. Nah, buat lo yang udah nonton film DOA: Cari Jodoh, ada nilai positif lainnya yang bisa lo terapkan, enggak? Sedangkan buat lo yang belum nonton, yuk, ajak temen-temen dan keluarga lo buat nonton film yang udah tayang sejak 16 Agustus 2018.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.