5 Film Indonesia Adaptasi Buku Terpopuler Selama 2018

Industri perfilman Indonesia di tahun 2018 bisa dibilang lagi berada di puncak. Melansir dari @bicaraboxoffice, sebuah akun Twitter yang menyajikan data komprehensif seputar data di dunia film, jumlah penonton Indonesia terlihat terus bertambah. Jumlah ini mengindikasikan penikmat layar lebar di Indonesia masih haus akan tontonan berkualitas.

Dari sekian banyak film Indonesia rilisan 2018, beberapa di antaranya adalah film adaptasi buku. Enggak sedikit film Indonesia yang diadaptasi buku ini meraih kepopuleran yang cukup tinggi di kalangan para penikmat film. Apalagi, film-film adaptasi buku tentu punya cakupan penggemar tersendiri.

Film adaptasi apa aja yang bersinar tahun ini? Kincir udah ngerangkum lima film Indonesia adaptasi buku popular 2018. Apa aja? Langsung aja lo simak daftarnya di bawah ini.

 

5. A Man Called Ahok

Film A Man Called Ahok yang diadaptasi dari buku karya Rudi Valinka ini berhasil masuk deretan film-film laris Indonesia 2018. Prestasi yang membanggakan, bukan? Film ini berhasil meraih 1,4 juta penonton dalam masa penayangannya. A Man Called Ahok bercerita tentang kisah perjalanan hidup Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Enggak fokus kepada hal politik, film keluaran The United Team of Art ini malah lebih menggambarkan dinamika Ahok dengan ayahnya, Kim Nam. Penuh dengan nilai dan prinsip hidup yang diajarkan oleh sang ayah, Kim Nam, film ini sukses membuat penonton banjir air mata. Ajaran keras sang ayah sangat berpengaruh dalam membentuk pribadi Ahok, dia menjadi sosok yang enggak pandang bulu dalam membasmi korupsi.

 

4. Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 diadaptasi dari novel grafis milik Bastian Tito yang dirilis pada tahun 1970. Meskipun ceritanya klasik, namun film ini berhasil memukau para penonton dengan efek spesial CGI serta aksi para pemainnya. Wiro Sableng sebenarnya udah empat kali diadaptasi ke layar lebar maupun layar kaca.

Namun yang menjadikan adaptasi ini spesial adalah fakta bahwa Wiro bakal diperankan oleh anak kandung sang penulis novel, yaitu Vino G Bastian. Pada masa penayangannya, film yang digarap oleh Angga Dwimas Sasongko ini berhasil ditonton oleh 1,5 juta orang. Wiro Sableng bisa dibilang membuka jalan bagi pahlawan super Indonesia lainnya untuk hadir di layar lebar.

 

3. Teman Tapi Menikah

Film ini diadaptasi dari novel karangan Ayudia Bing Slamet dan suaminya, Ditto. Berjudul #TemanTapiMenikah, bukunya berisikan kisah nyata mereka yang telah bersahabat sejak SMP. Disutradarai oleh Rako Prijanto, film keluaran Falcon Pictures ini sukses meraup penonton sejumlah 1.655.829 pasang mata.

Teman Tapi Menikah dibintangi oleh Vanesha Prescilla sebagai Ayu dan Adipati Dolken sebagai Ditto. Mengisahkan persahabatan Ayu dan Ditto yang akhirnya membuat Ditto lama kelamaan jatuh hati kepada Ayu. Ditto kini bimbang antara menyatakan perasaaan kepada Ayu atau memendam demi persahabatan mereka.

 

2. Danur 2: Maddah

Sementara posisi kedua diduduki oleh Danur 2: Maddah yang tayangnya bersamaan dengan film Teman Tapi Menikah. Film yang dibintangi Prilly Latuconsina ini telah berhasil memperoleh 2,5 juta penonton. Film sekuel ini diadaptasi dari novel berjudul Danur karya Risa Saraswati.

Film dan novelnya berkisah tentang Risa, seorang anak indigo yang punya kemampuan melihat hantu. Dia pun berteman dengan beberapa hantu. Sama seperti film pertamanya, Danur 2: Maddah kembali menceritakan persahabatan Risa remaja dengan kelima teman ciliknya yang ternyata hantu berdarah Belanda. Film ini juga memperkenalkan sejumlah karakter baru yang ditemui Risa dan sosok mereka tidak seimut kelima sahabatnya.

 

1. Dilan 1990

Dan di posisi pertama ada Dilan 1990 yang diadaptasi dari bukunya Pidi Baiq. Film yang digarap oleh Fajar Bustomi ini jadi salah satu film paling ikonis pada tahun ini. Bahkan, para penonton pun memuji Iqbaal Ramadhan dan menganggap bahwa enggak akan ada aktor lain yang cocok meranin Dilan selain dia. 

Memang, ada beberapa perbedaan signifikan antara novel dan film. Namun, film ini cukup mendapatkan apresiasi tinggi dari pencinta film. Dilan 1990 menjadi salah satu film Indonesia dengan jumlah penonton terbesar, yakni 6,3 juta penonton.

***

Nyatanya enggak semua film yang diangkat dari buku itu berakhir mengecewakan. Selama pembuatannya digarap dengan baik dan terstruktur, film adaptasi buku juga bisa memuaskan para penggemar. Apalagi yang perlu kalian ingat, film dan novel adalah dua media yang berbeda. Jadi, ada baiknya kita enggak terus menerus terpaku pada versi novel saat menyimak versi filmnya. Nah, di antara film-film yang udah disebut, mana yang jadi favorit lo?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.