Membaca 5 Judul Film Yosep Anggi Noen yang Nyentrik dan Unik

– Film Yosep Anggi Noen di bawah ini meraih penghargaan di ajang internasional.
– Sebagian besar merupakan film pendek.

Yosep Anggi Noen akhir-akhir ini jadi perbincangan setelah menciptakan sebuah karya yang masuk ke dalam banyak nominasi di Festival Film Indonesia. Anggi merupakan salah satu sutradara yang punya visi tersendiri dalam meracik film. Dia kerap menyeret isu-isu yang terjadi di masyarakat ke dalam filmnya dengan begitu rapi nan ‘nyentil’.

Yosep Anggi Noen sudah berkecimpung di industri film sejak 2009. Karya terbarunya, Hiruk Pikuk Si Al-Kisah yang sebelumnya tayang di berbagai festival film internasional. Mengingat memiliki judul dan premis yang unik, film tersebut menarik minat penonton untuk nonton di bioskop.

Via Istimewa

Judul Hiruk Pikuk Si Al-Kisah atau The Science of Fictions begitu tidak biasa kalau dibandingkan dengan judul-judul film lain. Bukan hanya sekali, Yosep Anggi Noen kerap membuat judul yang unik dan menggelitik.

Nah, selain Hiruk Pikuk Si Al-Kisah, beberapa judul film Yosep Anggi Noen di bawah ini juga tak kalah nyentrik. Yuk, simak.

1. Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya (2012)

Via Istimewa

Dari judulnya saja mungkin setiap orang akan mengernyitkan dahi. Bukan, ini bukan film tentang kesehatan. Ini adalah film tentang drama rumah tangga yang sebetulnya sederhana tapi dibuat dengan kompleks.

Ceritanya yang dekat dengan keseharian masyarakat membuat film ini makin asik buat ditonton. Kita semua pasti bersepakat, Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya atau Peculiar Vacation and Other Illnesses bukan sekadar judul film Anggi Noen yang nyentrik, tapi lebih luas, barangkali judul film ini adalah judul film Indonesia paling unik.

Film panjang pertama Anggi ini tayang perdana di Locarno International Film Festival 2012. Lalu, di Vancouver International Film Festival, film tersebut meraih penghargaan “Special Mention Award” dan “Dragon and Tiger Award for Young Cinema”, serta memenangkan dua penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

2. Nona Kedi yang Tak Pernah Melihat Keajaiban (2013)

Via Istimewa

Film ini mengangkat cerita tentang kedi golf dengan seorang pria yang berdiri di pematang sawang. Sambil berpura-pura bermain golf, pria tersebut ingin tahu soal kehidupan wanita kedi tersebut. Nah, kisah menarik ini dibalut dengan judul Nona Kedi yang Tak Pernah Melihat Keajaiban. Selain judul ceritanya panjang, judul yang dipakai juga cukup unik sekaligus nyentrik.

Film berdurasi 15 menit ini cukup bikin penonton terkesan. Buktinya, film ini menyabet penghargaan tertinggi Grand Prix sebagai film pendek terbaik di ajang ShortShorts Film Festival and Asia 2014 di Tokyo, Jepang. Selain itu, film ini juga raih Ladrang Award untuk Film Pendek Terbaik di Festival Film Solo 2014.

Berjudul lain A Lady Caddy Who Never Saw a Hole in One, film ini menampilkan aktor dan aktris yang sama dengan yang sebelumnya bermain dalam Vakansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya, yakni Joned Suryatmoko dan Christy Mahanani.

3. Kisah Cinta yang Asu (2015)

Via Istimewa

Kurang bar-bar dan menggelitik apa ketika membaca sebuah judul film Kisah Cinta yang Asu atau Love Story Not bagi mereka yang berbahasa Jawa mungkin akan langsung penasaran dengan filmnya. Kisah Cinta yang Asu merupakan film pendek berdurasi 30 menit. Selain judulnya yang unik dan menggelitik premis ceritanya juga bikin penasaran, ‘kan?

Film ini tentang cerita cinta segitiga antara pelacur hotel, pelacur jalanan, dan anak geng motor. Love Story Not mengupas kehidupan sehari-hari dua wanita pelacur, Martha dan Ning. Film ini berfokus pada dinamika hubungan dengan orang-orang di sekitar mereka, khususnya hubungan mereka dengan Erik King, kekasih bersama mereka.

4. Istirahatlah Kata-kata (2016)

Via Istimewa

Di sela-sela penggarapan The Science of Fictions, Anggi Noen begitu berani membuat film tentang Wiji Thukul, seorang aktivis dan penyair yang sampai ini hilang. Anggi berhasil merangkum fakta tentang sosok tersebut dari pelarian hingga soal percintaan. Semua difilmkan dengan baik.

Nah, untuk melengkapi kerennya film ini. Anggi memberikan judul yang cukup puitis, Istirahatlah Kata-kata. Banyak tafsir tentang arti dari judul tersebut, tapi yang jelas, judul itu teramat pantas disematkan untuk film biopik tentang salah satu misteri terbesar yang pernah terjadi di Indonesia. Kalian bisa nonton film ini di Bioskop Online, lho!

5. Ballad of Blood and Two White Buckets (2018)

Via Istimewa

Yang satu ini adalah film pendek yang dibuat Anggi Noen. Film berdurasi 15 menit ini menceritakan sepasang suami istri yang berjualan marus (darah sapi yang dimasak). Dari premis ceritanya saja kita bisa melihat konflik yang terbangun.

Film ini berjudul Ballad of Blood and Two White Buckets atau dalam bahasa indonesia berarti Balada Darah dan Dua Ember Putih. Cukup unik untuk dibaca sebagai sebuah judul film. Namun jangan salah, film Ballad of Blood and Two White Buckets berhasil mewakili Indonesia di ajang Toronto International Film Festival 2018. Keren, ‘kan?

***

Selain lima judul di atas, ada pula film Anggi Noen yang tak kalah menarik seperti Hujan Tak Jadi Datang (2009) atau Genre Sub Genre (2014). Nah, dari sekian banyak film Yosep Anggi Noen, mana yang paling jadi favorit kamu?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.