(KINCIR AWARDS) Film Indonesia Rilisan 2018 Paling Dinanti Lanjutannya

Banyak emosi yang hadir lepas menonton sebuah film. Lo bisa ngerasain luapan emosi yang dahsyat ketika menyaksikan klimaks dari sebuah film yang digarap dengan matang. Begitu juga dengan rasa penasaran, karena udah merasa empati ke sosok utama, enggak jarang rasa penasaran justru muncul ketika film udah usai.

Berkat jalan cerita memikat dan akting prima, sebuah film yang harusnya udah mencapai konklusi, justru malah menimbulkan pertanyaan baru. Lo akan “dipaksa” untuk menuntut lanjutan cerita dari perjalanan tokoh favorit lo. Entah karena memang sengaja dibikin “gantung”, atau memang karena begitu dahsyatnya pesona sang karakter utama.

Kincir udah ngerangkum lima film favorit yang sangat ditunggu kelanjutannya. Dari lima judul ini, mana kira-kira yang mendapatkan voting terbanyak? Langsung aja lo cek daftarnya di bawah.

 

5. Kenapa Harus Bule (7%)

Film ini bercerita tentang Pipin Kartika (Putri Ayudya) yang bermimpi untuk bisa menikah dengan bule. Didorong keinginan besar, sosok karakter utama ini memutuskan untuk pindah ke Bali, ladangnya pria asal mancanegara. Enggak sendirian, Pipin dibantu oleh sahabatnya, Arik (Michael Kho) dalam mencari jodoh. Segala macam cara dilakukan, sampai akhirnya Pipin bertemu dengan Gianfranco, pemuda asal Italia. Sayangnya, harapan besar harus pupus, karena ternyata Gianfranco adalah seorang playboy.

Enggak putus asa, Pipin kembali berusaha untuk bisa mencari pasangan hidup di Bali. Sampai akhirnya dia dipertemukan dengan Ben (Natalius Chendana), sahabat masa kecilnya. Sempat bimbang karena enggak yakin dengan perasaan terhadap Ben, akhirnya Pipin memutuskan untuk memilih Ben sebagai tambatan hati.

Di ending, Pipin dan Ben diceritakan berpasangan. Walaupun sebenarnya sudah menjadi penutup manis, beberapa di antara lo banyak yang penasaran dengan kelanjutan cerita dari dua sahabat menjadi cinta ini. Buktinya, ada 7% dari pembaca setia Kincir menuntut sekuel dari Kenapa Harus Bule.

 

4. Kulari ke Pantai (14%)

Uci (Marsha Timothy) dan putrinya, Sam (Maisha Kanna) berencana untuk melakukan road trip dari Jakarta menuju Banyuwangi. Saat menjelang keberangkatan, Kirana (Karina Suwandhi) meminta anaknya, Happy (Lil’li Latisha) untuk ikut serta setelah mengejek Sam, saudara sepupunya. Lepas perjalanan ini, sang Ibu berharap putrinya ini bisa menjadi sosok yang lebih menghargai Sam.

Penuh dengan visual memesona dan sajian kuliner yang bikin ngiler, film besutan Riri Riza ini bakal sukses bikin lo rindu liburan. Enggak cuma memanjakan mata, nilai kehidupan tentang saling menghargai adalah pesan yang coba disampaikan oleh film ini. Cocok menjadi tontonan keluarga, 14% dari lo setuju kalau Kulari ke Pantai harus ada lanjutannya.

 

3. Tengkorak (22%)

Di tengah minimnya film Indonesia yang bertema fiksi ilmiah, Tengkorak hadir sebagai pemuas dahaga bagi penggemar layar lebar. Berkisah tentang penemuan fosil tengkorak yang diperkirakan berusia 170 ribu tahun setelah gempa besar di Yogyakarta, muncul polemik besar dari kejadian ini. Atas nama ilmu pengetahuan, para ilmuwan dan akademis sangat bermotivasi untuk mengungkap fakta penemuan ini. berbeda dengan kaum pelajar, muncul reaksi penolakan dari sejumlah pemuka agama.

Penuh dengan misteri yang bikin penasaran dan berani mengangkat tema yang cenderung kurang populer di Indonesia, enggak heran kalau 22% dari lo ingin ada kelanjutan dari Tengkorak nantinya.

 

2. Aruna & Lidahnya (27%)

Diisi oleh bintang papan atas Indonesia, enggak heran kalau Aruna & Lidahnya berhasil mendapatkan sembilan nominasi untuk ajang FFI 2018. Sepak terjang Aruna (Dian Sastrowardoyo) dan kawan-kawannya dalam menjelajahi kuliner Nusantara sukses bikin para penonton lapar mata. Diadaptasi dari novel karangan Laksmi Pamuntjak, film yang disutradarai oleh Edwin ini menjanjikan visual memesona dan juga alunan lagu yang memperkaya alur cerita.

Walaupun belum tergolong berhasil dalam sisi komersil, film keluaran Palari Films ini meraih atensi dengan raihan dua piala FFI untuk kategori “Skenario Adaptasi Terbaik” dan “Pemeran Pendukung Pria Terbaik” yang didapat oleh Nicholas Saputra.

 

1. Love for Sale (30%)

Enggak salah jika Gading Marten berhasil merengkuh Piala FFI sebagai pemeran utama terbaik. Pasalnya, akting brilian dari pria berusia 36 tahun ini sukses meninggalkan kesan mendalam. Selain itu, cerita yang diangkat dari film keluaran Visinema Pictures ini juga sangat mudah dicerna dan dekat dengan penonton.

Lama menjomblo, Richard (Gading Marten) memutuskan untuk menggunakan aplikasi kencan daring demi mendapatkan pacar sewaan. Hari-harinya yang dulu sepi, kini menjadi lebih berwarna sejak kehadiran Arini (Della Dartyan). Hadir bak suami istri, Richard mulai merasakan perubahan besar dalam hidupnya. Pada babak akhir, diceritakan Arini menghilang tanpa jejak. Sudah habis masa kontraknya, Richard berusaha sekuat tenaga untuk bisa menemukan Arini. Sayang, semuanya berujung hampa.

Menyisakan lubang besar di hati, Richard memutuskan untuk meninggalkan kehidupannya untuk berpetualang dengan motornya. Pasti banyak dari lo yang ingin Richard bisa kembali dipertemukan dengan Arini, enggak heran, Love for Sale sukses mendominasi hasil voting dengan raihan 30%.

***

Lo udah nyimak hasil voting untuk film yang kelanjutannya sangat dinanti. Apakah lo udah nonton lima judul di atas? Share pendapat lo tentang film tersebut, ya. Jangan lupa untuk terus nyimak hasil nominasi lainnya di Kincir Awards 2018.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.