7 Kontroversi Besar yang Menyelimuti Marvel

Sama seperti industri film lainnya, dalam film Marvel juga enggak bisa lepas dari kontroversi.
-Salah satu kontroversi ini ada yang berujung pada pemecatan.

Marvel Cinematic Universe (MCU) bisa dibilang menjadi salah satu semesta perfilman terbesar yang ada di dunia. Semesta perfilman yang dipimpin oleh Kevin Feige ini pun sudah berjalan selama lebih dari satu dekade dan memproduksi sebanyak 23 film hingga Spider-Man: Far From Home (2019). Maka, enggak mengherankan kalau semesta perfilman superhero tersebut sudah sangat terkenal dan memiliki banyak penggemar di seluruh dunia.

Meski begitu, industri perfilman tentunya enggak bisa lepas dari yang namanya kontroversi, termasuk film Marvel. Selama, lebih dari satu dekade perjalanannya, sudah ada berbagai isu kontroversial yang menyelimuti semesta perfilman Marvel tersebut. Mulai dari perubahan latar belakang tokohnya hingga masalah yang berkaitan dengan ras.

Nah, di bawah ini KINCIR bakal membahas sejumlah kontroversi yang menyelimuti Marvel Cinematic Universe. Yuk, simak!

1. Pemecatan James Gunn

Via Istimewa

Pada 2018 lalu, ranah MCU sempat diramaikan dengan kabar pemecatan sutradara waralaba Guardians of the Galaxy, yakni James Gunn. Pemecatan tersebut berkaitan dengan cuitan lawas Gunn yang bernuansa pemerkosaan, pedofilia, kejadian 9/11, dan Holocaust yang kembali muncul ke publik. Hal ini tentunya mengundang amarah banyak orang yang berujung pada dipecatnya Gunn oleh pihak Marvel dan Disney.

Meski begitu, pada 2019 Marvel dan Disney tampaknya sudah memaafkan tindakan dari Gunn tersebut. Soalnya, James Gunn kembali dipercaya untuk menyutradarai proyek film ketiga dari Guardians of the Galaxy. Terlepas dari dimaafkannya Gunn oleh pihak studio, masih ada beberapa penggemar MCU yang merasa kalo sang sutradara jauh lebih layak untuk tetap dipecat karena ulahnya.

2. Minimnya Film dengan Pemeran Utama Wanita

Via Istimewa

Hingga Spider-Man: Far From Home (2019) dirilis, secara total sudah ada 23 film yang diproduksi oleh Marvel Studios. Namun, kalau kalian sadar, hanya ada satu film MCU saja yang sejauh ini menjadikan karakter superhero wanita sebagai pemeran utamanya, yaitu Captain Marvel (2019). Minimnya film dengan pemeran utama wanita ini pun sempat menuai kontroversi di sejumlah kalangan.

Hal ini tentunya sangat berbeda dengan DC yang sudah memproduksi sejumlah film superhero dengan wanita sebagai karakter utamanya, seperti Supergirl (1984), Catwoman (2004), serta Wonder Woman (2017). Akan tetapi, masalah minimnya film superhero dengan pemeran utama ini kemungkinan sedang dibenahi oleh Marvel.

Buktinya, Black Widow direncanakan menjadi film pembuka dari fase keempat MCU meskipun hingga artikel ini ditulis, perilisannya masih tertunda akibat pandemi Corona. Selain itu, ada juga serial WandaVision yang menggunakan Wanda Maximoff (Elizabeth Olsen) sebagai karakter utamanya. Jadi, enggak menutup kemungkinan kalau ke depannya kita bakal disajikan dengan film dengan pemeran utama wanita lainnya di MCU.

3. Berubahnya Latar Belakang Quicksilver dan Scarlet Witch

Via Istimewa

Pada versi komiknya, Quicksilver dan Scarlet Witch merupakan superhero yang berasal dari kelompok mutan. Enggak cuma itu, keduanya juga merupakan anak dari salah satu mutan ternama di semesta X-Men, yaitu Magneto. Sayangnya, latar belakang dari keduanya tersebut diubah oleh Marvel dalam MCU karena masalah hak karakter X-Men yang masih dimiliki oleh Fox saat itu.

Jadi, pada versi MCU-nya, kedua karakter tersebut dikisahkan mendapatkan kekuatannya karena dijadikan ‘kelinci percobaan’ oleh Hydra, bukan karena keturunan seorang mutan. Selain itu, mereka juga enggak bisa menggunakan identitas ‘Quicksilver’ dan ‘Scarlet Witch’ sehingga hanya memakai nama biasa saja, yaitu Pietro dan Wanda Maximoff. Penggemar garis keras komik Marvel pun banyak yang enggak terima dengan perubahan tersebut.

4. Perubahan Ras Karakter

Via Istimewa

Marvel memang dikenal sering mengubah ras dari beberapa karakternya. Namun, perubahan ras karakter yang paling mengundang kontroversi terletak pada sosok Heimdall dan Ancient One.

Sosok Heimdall di MCU diprotes karena pada versi mitologi Nordic ataupun komiknya, dia digambarkan sebagai sosok terputih di antara para dewa. Sedangkan, aktor Idris Elba yang memerankan karakternya justru merupakan ras kulit hitam. Permasalahan ini bahkan sampai membuat sejumlah kelompok berusaha untuk memboikot film Thor (2011).

Lalu, karakter Ancient One (Tilda Swinton) juga diubah rasnya dari orang Tibet menjadi Celtic. Hal ini dilakukan karena permasalahan sensor di Tiongkok yang bakal membuat filmnya dilarang tayang di negara tersebut jika tetap menggunakan ras orisinalnya. Namun, para penonton MCU malah menganggap pengubahan ras Ancient One tersebut sebagai “penyakit” rasime di Hollywood yang biasa disebut whitewashing.

5. Kebangkitan Phil Coulson

Via Istimewa

Pada film Avengers (2012) kita diperlihatkan dengan kematian dari Phil Coulson (Clark Gregg) selaku salah satu agen terbaik S.H.I.E.L.D. Kematiannya tersebut pun menjadi titik terpenting dari bersatunya para superhero yang kini tergabung dalam kelompok Avengers untuk membalaskan dendam ke Loki.

Namun, kematian Coulson yang kemudian dijadikan motivasi para Avengers tersebut seolah sia-sia ketika dia dihidupkan kembali untuk menjadi karakter utama di serial Agents of S.H.I.E.L.D. Akibatnya, banyak penggemar yang menganggap kalau Marvel enggak berani untuk membunuh karakter pentingnya. Parahnya lagi, hingga saat ini para Avengers masih enggak mengetahui bahwa Coulson sebenarnya masih hidup.

6. Plot Twist Mandarin di Iron Man 3

Via Istimewa

Plot twist dalam sebuah film biasanya disukai oleh penontonnya karena memberikan efek kejutan yang sangat di luar dugaan. Akan tetapi, plot twist dalam film Iron Man 3 (2013) justru malah membuat para penggemar setia MCU marah besar. Hal ini berkaitan dengan sosok Mandarin (Sir Ben Kingsley) yang ternyata hanyalah aktor yang berpura-pura sebagai villain utama sepanjang filmnya.

Bukannya memberi kejutan, plot twist tersebut malah dianggap konyol oleh banyak orang karena sosok Mandarin digambarkan sebagai villain yang kuat pada versi komiknya. Namun, pihak Marvel mengonfirmasi bahwa Mandarin yang asli sebenarnya ada di MCU dan bakal muncul di film-film mendatang.

7. Kritik Kreator Mantis terhadap Karakternya di MCU

Via Istimewa

Mantis digambarkan sebagai karakter wanita yang periang, lucu, dan lugu ketika dia pertama kali muncul di film Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017). Namun, lagi-lagi ternyata penggambaran tersebut enggak sesuai dengan yang ada pada versi komiknya. Bahkan, perubahan kali ini enggak cuma mengundang kontroversi dari penggemarnya saja, tetapi dari kreator karakternya langsung, yaitu Steve Englehart.

Steve Englehart yang menciptakan Mantis pada 1973 secara terang-terangan mengungkapkan bahwa dia enggak suka cara Marvel menggambarkan karakternya di MCU. Soalnya, sifat Mantis yang ada di MCU sangat berbanding terbalik dengan di komik yang lebih badass. Meski begitu, enggak menutup kemungkinan kalau ke depannya Mantis bakal memiliki perubahan sifat seperti di komik pada film-film mendatang.

***

Nah, itulah sejumlah kontroversi yang menyelimuti film Marvel. Dari seluruh kontroversi tersebut, manakah yang enggak kalian sangka dialami oleh MCU? Share pendapat kalian di bawah dan ikuti terus KINCIR untuk artikel menarik seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.