7 Film Hollywood Bujet Besar dengan CGI yang Buruk

– Punya modal atau bujet besar enggak menjamin CGI film Hollywood bakal terlihat “wah”.
– Bahkan nonton film berbujet 300 juta dolar juga bisa tampil CGI seadanya!

Perkembangan teknologi di industri perfilman semakin meningkat pesat seiring berjalannya waktu. Dengan teknologi CGI, pembuat film Hollywood dapat menciptakan berbagai hal enggak masuk akal, seperti membuat tampilan muda atau tua kepada aktor atau mewujudkan berbagai aksi yang sulit diterapkan di kehidupan nyata.

Demi menciptakan efek CGI, perusahaan film Hollywood enggak jarang harus mengeluarkan bujet besar untuk sebuah film. Enggak bisa dimungkiri jika penerapan efek CGI merupakan salah satu proses produksi yang menelan banyak biaya. Namun, enggak semua film yang telah mengeluarkan bujet besar berhasil menampilkan efek CGI yang berkualitas.

Nah, film Hollywood apa saja yang menampilkan CGI yang buruk padahal memiliki bujet yang besar? Yuk, simak daftarnya!

1. The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 2 (2012)

Via istimewa

Ngaku, deh, siapa yang dulu tergila-gila dengan The Twilight Saga sampai nonton semua filmnya? The Twilight Saga berhasil menjadi fenomena para remaja cewek pada awal 2010-an. Waralaba ini terdiri dari lima film dan ditutup oleh The Twilight Saga: Breaking Dawn – Part 2. Sebagai film penutup, Breaking Dawn – Part 2 jadi film dengan bujet terbesar di waralaba The Twilight Saga, yaitu 130 juta dolar (sekitar Rp2 triliun).

Kalian masih ingat dengan adegan pertemuan pertama Bella dengan bayinya? Alih-alih mengggunakan bayi sesungguhnya, tim produksi Breaking Dawn – Part 2 lebih memilih menggunakan bayi CGI di film tersebut. Namun dengan bujet sebesar itu, bayi yang terlihat di adegan tersebut benar-benar terlihat palsu. Terlepas dari buruknya efek CGI pada bayi Renesmee, Breaking Dawn – Part 2 tetap sukses besar di pasaran. Kalian bisa nonton film ini di Catchplay.

2. The Mummy Returns (2001)

Via istimewa

Dwayne Johnson memulai kariernya sebagai aktor lewat film The Mummy Returns. Namun, penampilannya di film tersebut menjadi salah satu kelemahan dari film ini. Akting Johnson di film ini sama sekali enggak dipermasalahkan. Namun, kualitas CGI yang diterapkan pada Johnson membuatnya terlihat palsu bahkan seperti karakter dari game.

Dengan bujet yang lebih banyak dari film pertamanya, yaitu 100 juta dolar (sekitar Rp1,5 triliun), tim produksi enggak berhasil menampilan kualitas CGI Scorpion King yang lebih baik. Untungnya, penampilan aneh Johnson di The Mummy Returns enggak menghentikan kariernya sebagai aktor. Bahkan, kini dia menjadi salah satu aktor termahal, loh. Coba, deh, nonton film ini di Catchplay atau Google Play Movies.

3. Justice League (2017)

Via istimewa

Di tengah proses produksi Justice League, Zack Snyder memutuskan mundur dari jabatan sutradara karena kematian salah satu anaknya. Sutradara dua film pertama Avengers, yaitu Joss Whedon, akhirnya menggantikan posisi Snyder dan melakukan syuting ulang Justice League. Saat proses syuting ulang, pemeran Superman, yaitu Henry Cavill, juga sedang terlibat proses syuting Mission: Impossible – Fallout (2018).

Untuk keperluan syuting Mission: Impossible – Fallout, Cavill diharuskan untuk menumbuhkan kumis. Saat Cavill harus melakukan syuting ulang Justice League, Paramount Pictures enggak mengizinkannya untuk mencukur kumisnya. Alhasil, tim produksi Justice League terpaksa “menghapus” kumis Cavill dengan menggunakan CGI. Namun dengan bujet 300 juta dolar (sekitar Rp4,5 triliun), muka Cavill malah jadi terlihat aneh karena CGI penghilangan kumis. Enggak ngeh? Kalian bisa nonton film ini di Catchplay, Netflix, atau Google Play Movies.

4. Die Another Day (2002)

Via istimewa

Pierce Brosnan menutup tugasnya sebagai James Bond di film Die Another Day. Di film terakhirnya sebagai Bond tersebut, Brosnan harus melakukan adegan yang memperlihatkan Bond sedang berselancar menghindari gundukan es yang berasal dari gunung es yang hancur. Adegan tersebut bisa saja terlihat keren jika tim produksi mau berusaha untuk memperbaiki kualitas CGI-nya.

Dengan bujet sebesar 142 juta dolar (sekitar Rp2,1 triliun), tim produksi enggak mampu menampilkan adegan tersebut dengan cukup baik. Brosnan seakan-akan ditempelkan pada sebuah film animasi. Ironisnya lagi, Spy Kids (2001) yang memiliki bujet jauh lebih rendah dari Die Another Day, yaitu 35 juta dolar (sekitar Rp514 miliar), malah terlihat jauh lebih baik. Kalian bisa nonton film ini di Netflix.

5. X-Men Origins: Wolverine (2009)

Via istimewa

Kesuksesan X-Men membuat 20th Century Fox percaya diri untuk mengembangkan waralaba ini dengan menggarap film spin-off Wolverine. Trilogi film Wolverine yang juga menjadi prekuelnya X-Men ini dimulai dengan perilisan X-Men Origins: Wolverine. Sayangnya, X-Men Origins: Wolverine mendapatkan penilaian negatif dan pendapatan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan X-Men: The Last Stand (2006).

Salah satu hal yang dikritik dari X-Men Origins: Wolverine adalah kualitas CGI-nya yang terlihat buruk. Padahal, film ini memiliki bujet 150 juta dolar (sekitar Rp2,3 triliun). Kurangnya kualitas CGI di film ini semakin terlihat jelas ketika Wolverine mengeluarkan cakar dari dalam telapak tangannya. Cakarnya terlihat sangat palsu apalagi ditambah efek percikan api yang membuatnya semakin terlihat aneh. Nonton film ini di Hulu atau sewa rental di Google Play Movies.

6. Green Lantern (2011)

Via istimewa

Green Lantern jadi salah satu film superhero yang gagal memuaskan para penggemarnya. Bahkan, aktor yang memerankan Hal Jordan, yaitu Ryan Reynolds, mengaku kecewa dengan hasil akhir film ini. Selain ceritanya yang dianggap mengecewakan, penggunaan CGI di film ini juga menuai kritikan.

Dengan bujet 200 juta dolar (sekitar Rp3 triliun), Green Lantern gagal menyajikan film dengan kualitas yang baik. Jika kalian nonton Deadpool (2016), Reynolds pernah menyindir soal kostum Green Lantern dengan meminta agar kostum Deadpool-nya jangan dibuat seperti animasi. Penasaran soal filmnya? Kalian bisa nonton film ini di Netflix atau Iflix.

7. I Am Legend (2007)

Via istimewa

Sutradara I Am Legend, yaitu Francis Lawrence, awalnya menggunakan aktor untuk memerankan zombi di film ini. Akibat enggak puas dengan hasilnya, Lawrence akhirnya memutuskan untuk menggunakan CGI dalam merancang para zombi di I Am Legend. Keputusannya menggunakan CGI untuk zombi akhirnya meningkatkan bujet film menjadi 150 juta dolar (sekitar Rp2,3 triliun).

Sayangnya karena keputusan yang terlalu mendadak, Lawrence kekurangan waktu untuk menyempurnakan CGI film ini. Namun, bukan berarti filmnya enggak bagus. Kalian bisa nonton film ini di Netflix atau Google Play Movies.

***

Itulah deretan film Hollywood yang memiliki bujet besar namun menghasilkan efek CGI yang buruk. Di antara ketujuh film Hollywood di atas, manakah yang menurut kalian paling parah CGI-nya atau yang masih bisa dimaafkan? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.