7 Film tentang Hikikomori, Sindrom Antisosial yang Bikin Peduli

– Nonton film di bawah ini bikin kalian peduli mengapa mereka melakukan hikikomori. Bisa jadi, salah satunya ada di dekatmu.
– Fenomena hikikomori seakan jadi “penyakit” untuk kalangan remaja dan dewasa di Jepang.

Jepang adalah sebuah negara yang unik. Ada banyak hal yang berlawanan di sana. Salah satunya, seperti budaya hikikomori yang hadir di tengah kebiasaan workaholic masyarakatnya.

Hikikomori adalah istilah untuk mereka yang mengurung diri di rumah, menarik diri dari pergaulan sosial. Alasannya bermacam-macam, tetapi hampir semuanya menjadikan kegagalan sebagai alasan. Masyarakat Jepang memang sangat pekerja keras, cenderung ambisius, hingga ambisi itu terkadang mengambil hidup mereka.

Apa yang mereka lakukan saat menarik diri? Mereka tinggal di kamar, menghidupi diri dari uang orangtua (alias menjadi beban), nonton film/TV, membaca anime, makan, dan melakukan hal-hal lain yang sama sekali enggak produktif, enggak menghasilkan. Tentu ini masalah besar karena suatu saat orangtua akan meninggal dunia dan enggak selamanya mereka bisa begini.

Saking peliknya masalah hikikomori ini, terbentuklah organisasi nirlaba bernama New Start yang berdedikasi tinggi untuk membantu para pelaku hikikomori buat hidup normal lagi. Pekerjaan mereka enggak mudah, karena para pelakunya seringkali udah sulit diberi motivasi.

Fenomena hikikomori ini udah lama terjadi, tetapi seolah jadi tersambung sama apa yang banyak orang rasakan waktu harus membatasi aktivitas di luar rumah pada musim pandemi. Mau enggak mau, kita harus memahami sisi psikologis orang-orang yang mengurung diri di rumah supaya kita jadi tahu apa yang harus kita lakukan dan kita hindari saat harus selalu berada di rumah.

Seperti apa, sih, parahnya fenomena hikikomori di Jepang? Film-film ini bakal memberikan kalian gambaran kasus ini hingga kita menyadari bahwa enggak ada satu pun negara yang sempurna. Yuk, simak!

1. Hyakuen no koi (2014)

Meskipun pelaku hikikomori kebanyakan adalah cowok, tetapi enggak menutup kemungkinan bahwa ada cewek yang melakukannya. Gambaran psikologis cewek yang masuk ke dalam dunia hikikomori bisa kalian lihat dalam Hyakuen no koi atau 100 Yen Love.

Kazuko adalah cewek dewasa dan lajang yang masih tinggal bareng orangtuanya. Menurutnya, hidup seperti itu nyaman-nyaman aja, sampai suatu saat sang adik yang baru bercerai datang dan tinggal di sana. Konflik pun enggak terbendung.

Namun, hidup Kazuko berubah waktu melihat pertandingan tinju di dekat toko 100¥. Dia tertarik sama seorang petinju dan kisah mereka pun dimulai. Keluar dari kebiasaan hikikomori memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan harapan hidup yang baru, para pelakunya bisa segera hidup normal.

2. American Hikikomori (2015)

Pindah ke tempat baru dengan budaya yang baru memang bukan sesuatu yang mudah, seperti yang dialami oleh tokoh utama dalam American Hikikomori. Isamu Fujihara adalah remaja yang baru pindah ke Amerika Serikat. Budaya Amerika enggak cocok buatnya dan dia merasa enggak bisa menyesuaikan diri.

Alih-alih belajar beradaptasi, Isamu malah mengurung diri di rumahnya. Apakah itu keputusan yang tepat? Enggak juga, karena lari dari masalah hanya akan menambah masalah baru.

Masalah pindah rumah kerap mengganggu pikiran para remaja. Namun, hidup bakal penuh sama perubahan dan mau enggak mau, kita harus beradaptasi.

3. Tobira no Muko (2008)

Tobira no Muko atau Left-Handed berkisah tentang Hiroshi Okada, seorang remaja yang menutup diri dari dunia luar selama dua tahun. Yang unik dari karya ini adalah dia terlihat seperti sebuah dokumenter dan melibatkan emosi sang ibu yang ingin anaknya sembuh.

Menonton Tobira no Muko membuat kalian merasa berempati sama jalan hidup yang dipilih oleh Hiroshi Okada. Namun, di sisi lain, kalian juga merasa gemas dan memikirkan kegalauan sang ibu.

Tobira no Muko adalah sebuah film yang bakal bikin kalian kesepian, enggak enak hati, tetapi layak ditonton. Apalagi kalau kalian ingin memahami alasan kenapa seorang makhluk sosial sangat takut ketemu sama orang lain.

4. Kill Ugly TV (2007)

Film berjudul asli Terebi Bakari Miteru to Baka ni Naru adalah sebuah film pink alias erotis Jepang yang berkisah tentang Yuki, seorang perempuan yang tinggal di apartemen berantakan. Kerjaannya cuma tidur, makan, dan memberi makan ikan mas di akuariumnya.

Pada suatu hari, ibunya mengundang seorang konselor buat dateng ke rumahnya. Namun, konselor tersebut memasang kamera yang terkoneksi ke Internet dan membuat segala aktivitas Yuki terlihat oleh para hidung belang di Internet.

Menggunakan warna hijau, film yang satu ini bikin kehidupan Yuki terlihat suram. Lantaran adegan seks dan ketelanjangan yang intens, film ini juga enggak direkomendasikan untuk segala umur.

5. Tamago (2015)

Kiyoshi adalah seseorang berusia 18 tahun yang tinggal di dapur orangtuanya. Orangtuanya udah nyerah banget sama Kiyoshi dan hal yang bisa mereka lakukan hanyalah mengaku kepada orang lain kalau anaknya pergi kuliah ke luar negeri.

Selain melakukan praktik hikikomori, Kiyoshi juga cuma mau berkomunikasi sama adiknya dan sama para anak muda di Internet. Suatu hari, Kiyoshi menakuti para tamu yang makan di rumah dan masalah pun bertambah.

Tamago adalah film kompleks yang bikin kita memahami dimensi pikiran Kiyoshi dan juga orangtuanya. Di satu sisi, kita sempet kesel sama orangtua yang seolah sudah malas memikirkan keadaan anaknya. Namun, di sisi lain, kita juga gemes sama alasan Kiyoshi yang enggak jelas.

6. Hikikomori: Japan's Vanishing People (2017)

Jika kalian ingin menyelami budaya hikikomori betulan dari berbagai sisi, dokumenter ini cocok buat ditonton. Hikikomori: Japan’s Vanishing People bercerita tentang berbagai kisah hikikomori dari Jepang, apa yang mendasari mereka untuk melakukan itu, dan bagaimana usaha orang terdekat untuk mengeluarkan mereka dari sana.

Memahami konsep hikikomori jadi lebih mudah dengan menonton film ini. Kalian bisa merasakan kesedihan mereka, berempati sama mereka, sekaligus melihat bahwa obsesi yang terlalu besar tanpa diimbangi keikhlasan itu enggak baik.

7. Welcome to the N.H.K

Sekilas anime ini seperti berkisah tentang kehidupan para pekerja di channel NHK Jepang, tetapi sebenarnya, serial ini enggak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan di sana.

N.H.K adalah akronim dari Nippon Hikikomori Kyokai. Istilah ini merujuk pada teori konspirasi tokoh protagonis bahwa channel tersebut punya agenda buat meningkatkan jumlah pelaku hikikomori, supaya ada orang yang bisa dijadikan objek buat bersyukur bagi mereka yang merasa kekurangan. Konspirasi itu dilancarkan lewat berbagai tayangan –masih menurut si tokoh tentunya–.

Anime ini berkisah tentang pemuda bernama Satou Tatsuhiro yang drop out dan berusaha buat keluar dari kehidupan hikikomori-nya. Kelamnya kehidupan Satou bisa kita rasakan banget, apalagi kesulitannya ketika mencoba buat "balik" ke tengah masyarakat lewat bantuan seorang wanita.

Ketika sesuatu enggak berjalan seperti rencana, rasanya dunia bakal hancur dan kalian cuma pengin sembunyi. Namun, berkaca dari kisah ini, bersembunyi hanya menambah masalah baru.

***

Hikikomori bukan cuma kenyamanan buat berada di dalam rumah. Lebih daripada itu, ia mencakup ketakutan untuk bersosialisasi dan takut dengan penilaian masyarakat. Fenomena ini bisa terjadi juga di luar Jepang.

Jadi, cara paling tepat menghindarinya adalah dengan enggak memikirkan omongan orang, dengarkan kata hati, dan juga enggak jadi orang yang mudah menghakimi.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.