7 Film Rating Buruk yang Berjaya di Oscar

– Kalian pernah nonton film rating buruk berikut ini? Hebatnya, bisa bersinar Oscar, loh.
– Rating di bawah ini berdasarkan situs Rotten Tomatoes.

Apakah kalian termasuk orang yang baru mau nonton film setelah film tersebut mendapatkan rating yang memuaskan? Walau selera tiap penonton berbeda-beda, enggak dimungkiri bahwa rating dari kritikus juga bisa memengaruhi seseorang dalam nonton film. Semakin bagus ratingnya, maka orang semakin percaya untuk nonton film tersebut.

Namun perlu kalian ingat, film yang ratingnya buruk enggak berarti bahwa film tersebut enggak bisa dinikmati oleh penonton. Bahkan, film yang ratingnya kurang memuaskan juga bisa bersaing di ajang penghargaan bergengsi seperti Oscar. Walau enggak semuanya bisa berkompetisi di nominasi “Best Picture”, film berikut ini berhasil mendapatkan Oscar di nominasi lainnya.

Nah, film apa saja yang ratingnya buruk, namun malah berjaya di Oscar? Yuk, simak daftarnya dan mungkin kalian jadi tertarik nonton film berikut ini!

1. The Iron Lady (Rating: 52%)

Via istimewa

Bukan rahasia lagi bahwa film biopik biasanya langganan masuk nominasi “Best Picture” dan memenangkan penghargaan tersebut, sebut saja Green Book (2018) yang memenangkan “Best Picture” Oscar 2019. Sayangnya, film biografi garapan Phyllida Lloyd yang berjudul The Iron Lady (2011) sama sekali enggak mendapatkan tempat di nominasi “Best Picture” Oscar 2012.

The Iron Lady nyatanya enggak mendapatkan penilaian baik dari kritikus dengan perolehan skor 52% di Rotten Tomatoes. Walau secara cerita kurang memuaskan, penampilan Meryl Streep di film tersebut memang patut diacungi jempol. Enggak heran bahwa Streep berhasil mendapatkan penghargaan “Best Actress” Oscar 2012 lewat penampilannya di The Iron Lady.

Selain akting Streep yang memukau, tim tata rias The Iron Lady juga berhasil menyulap penampilan sang aktris menjadi mirip dengan Margaret Thatcher. Itulah sebabnya, tim tata rias film ini juga dianugerahi penghargaan “Best Makeup” Oscar 2012.

2. Alice in Wonderland (Rating: 51%)

Via istimewa

Alice in Wonderland (2010) bukanlah film live action pertama yang diproduksi oleh Disney. Namun, film inilah yang menjadi pelopor tren film live action Disney yang masih berlangsung hingga saat ini. Ditambah lagi, Alice in Wonderland berhasil mendapatkan pemasukan besar, yaitu 1,02 miliar dolar (sekitar Rp14,5 triliun)!

Kalian mungkin terhibur dengan film garapan Tim Burton ini. Sayangnya, kritikus enggak memberikan respons yang cukup baik. Alice in Wonderland mendapatkan skor 51% di Rotten Tomatoes. Walau kritikus merasa kurang puas dengan keseluruhan filmnya, kalian pastinya setuju bahwa Alice in Wonderland berhasil menampilkan visual dan kostum yang indah. Buktinya, film ini berhasil memenangkan penghargaan “Best Art Direction” dan “Best Costume Design” Oscar 2011.

3. Earthquake (Rating: 42%)

Via istimewa

Teknologi perfilman di era 1970-an pastinya enggak secanggih sekarang. Namun pada era tersebut, sineas Hollywood telah banyak bereksperimen dengan berbagai jenis film, termasuk film tentang bencana. Universal Pictures juga pernah merilis film tema bencana di era tersebut yang diberi judul Earthquake (1974).

Walau naskah film ini digarap oleh penulis yang menggarap naskah dua film pertama The Godfather, Earthquake nyatanya kurang diterima dengan baik oleh kritikus. Film ini mendapatkan skor 42% di Rotten Tomatoes. Namun, kualitas efek suara dan efek visual yang ditampilkan di Earthquake bisa dibilang cukup terdepan pada masanya. Buktinya, film ini memenangkan penghargaan “Best Sound” dan “Special Achievement for Visual Effects” Oscar 1975.

4. Suicide Squad (Rating: 27%)

Via istimewa

Sebagian penggemar film DC mungkin setuju bahwa Suicide Squad (2016) bukanlah film terbaik yang ada di DC Extended Universe (DCEU). Bahkan, film ini mendapatkan skor yang cukup rendah di Rotten Tomatoes, yaitu 27%! Namun, tahukah kalian bahwa Suicide Squad jadi film DCEU pertama yang mendapatkan Oscar?

Kalian mungkin enggak puas dengan jalan ceritanya Suicide Squad, namun enggak bisa dimungkiri bahwa tata rias yang ditampilkan di film ini terbilang cukup niat. Bahkan, tata rias ala Harley Quinn dan Joker di film ini jadi populer di internet selama 2016—2017. Enggak heran bahwa Suicide Squad berhasil memenangkan penghargaan “Best Makeup and Hairstyling” Oscar 2017.

5. What Dreams May Come (Rating: 54%)

Via istimewa

Era 1990-an bisa dibilang jadi era keemasannya mendiang Robin Williams. Dia telah membintangi banyak film selama 1990-an, termasuk What Dreams May Come (1998). Sayangnya, film ini kurang diterima dengan baik oleh para kritikus dan mendapatkan skor 54% di Rotten Tomatoes.

Kritikus bisa saja enggak suka dengan film ini. Namun, film garapan Vincent Ward ini berhasil menampilkan visual yang terlihat begitu indah. Itualh sebabnya, What Dreams May Come berhasil masuk nominasi “Best Art Direction” dan memenangkan penghargaan “Best Visual Effects” Oscar 1999.

6. Flashdance (Rating: 36%)

Via istimewa

Kalau kalian suka film yang memasukkan unsur tarian, kalian mungkin bakal menikmati salah satu film klasik yang berjudul Flashdance (1983). Film ini terbukti diminati oleh penonton dengan mendapatkan pemasukan sebanyak 201 juta dolar (sekitar Rp2,9 triliun). Sayangnya, film garapan Adrian Lyne ini mendapatkan respons yang kurang baik dari kritikus dengan skor 36% di Rotten Tomatoes.

Kritikus boleh saja enggak suka dengan cerita film ini. Namun, kalian bisa menikmati berbagai lagu yang diperdengarkan di filmnya. Buktinya, Flashdance berhasil mendapatkan penghargaan “Best Original Song” Oscar 1984. Selain itu, film ini juga masuk nominasi lainnya, yaitu “Best Cinematography” dan “Best Film Editing”.

7. The Greatest Show on Earth (Rating: 43%)

Via istimewa

Siapa bilang film dengan rating buruk sama sekali enggak bisa bersaing di nominasi “Best Picture” Oscar? The Greatest Show on Earth (1952) hanya mendapatkan skor 43% di Rotten Tomatoes. Namun, dengan skor tersebut, film garapan Cecil B. DeMille ini berhasil mendapatkan penghargaan “Best Picture” Oscar 1953, loh!

Selain “Best Picture”, The Greatest Show on Earth juga memenangkan penghargaan “Best Story”. Sebelum adanya Spotlight (2015), film ini sempat jadi satu-satunya pemenang “Best Picture” yang mendapatkan kurang dari tiga penghargaan Oscar sekaligus. The Greatest Show on Earth juga mendapatkan nominasi “Best Director”, “Best Film Editing”, dan “Best Costume Design”.

***

Itulah deretan film rating buruk yang malah berjaya di penghargaan sebesar Oscar. Apakah kalian pernah nonton film yang telah disebutkan di atas? Menurut kalian, manakah yang seharusnya mendapatkan rating yang lebih baik? Jangan lupa ikuti terus KINCIR buat dapatin berbagai informasi seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.