(RECAP) Halusinada Eps. 05 & 06: Brutal dan Tragis

Masih mengulas Halusinada, kali ini Kincir akan mengulas episode 5 yang berjudul Naik Delman dan episode 6 dengan tema Satu-satu vol. 2. Tontonan yang penuh dengan misteri dan kejutan ini masih akan menghiasi malam jumat lo. Terinspirasi dari judul lagu anak-anak populer, tayangan keluaran Stro.tv ini bisa menjadi salah satu pilihan buat lo pencinta misteri.

Enggak berlama-lama, langsung aja lo simak ulasannya di bawah!

 

Eps. 5: Naik Delman

Berbeda dengan episode sebelumnya, di episode Naik Delman kali ini mengambil latar di tahun 1970-an. Terlihat seorang lelaki paruh baya (Fuad Idris) sedang berada di kamar mandi. Enggak lama, sang istri (Mega Carefansa) masuk dan muntah di dalam jamban.

Pastiin lo nyimak adegan pembuka ini, karena ada planting yang disisipkan.

Adegan berganti ke sosok Andini (Angel Lisandi Putri), putri dari sepasang suami istri ini. Di sebuah ruang tamu, dia diceritakan memiliki penglihatan yang bisa memprediksi masa depan. Sang bapak mengingatkan istri dan anaknya untuk bersiap-siap karena sebentar lagi akan dijemput. Si istri menjawab kalau mereka udah siap berangkat.

Setelah keadaan sepi, sang ayah mengambil botol minum yang sudah dipersiapkan dan kemudian memasukkan cairan mencurigakan. Enggak lama, pak kusir (Ilhamka Nizam) datang dan membantu keluarga Andini untuk naik ke atas delman. Ketika sang istri hendak naik, terlihat dia dibantu oleh pengemudi delman. Melihat ini, sang suami memberikan pandangan curiga.

Di perjalanan, Andini kembali mendapatkan penglihatan. Dia melihat ibunya minum dari botol yang sudah dipersiapkan dan enggak lama mulutnya langsung berbusa. Kemudian sang ayah langsung mengeluarkan sebilah pisau dan menggorok leher Andini. Pengemudi delman juga enggak luput dari aksi sadis sang ayah, dia menusuk punggung sang kusir tanpa ampun. Tersadar dengan penglihatannya, Andini kemudian melarang ibunya untuk minum dari botol air.

Tersadar niatnya ketahuan, sang ayah langsung menampar istrinya dan menusuk pengemudi delman. Berhasil kabur, Andini dan ibunya masuk ke hutan yang gelap.

Enggak sanggup kabur, sang suami akhirnya berhasil menangkap istrinya, dia menuduh kalau pasangannya itu sudah selingkuh, kemudian sang istri meminta ampun karena enggak setia.

Ketika hendak ditusuk, tiba-tiba muncul pengemudi delman tadi sebagai penyelamat . Dengan sebatang kayu, dia menghantam kepala si suami bengis.

Namun di babak akhir, terkuaklah kalau ternyata orang yang berkedok sebagai pengemudi delman ini sudah membunuh kusir delman yang asli. Dalam kondisi terikat, Andini dan ibunya dibawa menggunakan delman menuju sisi gelap hutan.

Untuk episode kali ini, kejutan yang terkuak terasa aneh dan tiba-tiba. yang terasa kental adalah dendam kesumat sang suami karena diselingkuhi. Pada adegan pembuka, ketika memang sang istri sedang mual karena hamil, kenapa dia mual-mual di depan sang suami? Pasti ini akan menyebabkan pasangannya curiga. Enggak ada twist dan misteri yang terasa dahsyat di episode kali ini, berbeda dengan episode sebelumnya.

 

Eps. 6: Satu-satu Vol. 2

Episode keenam dimulai dengan seorang ibu (Lilis Suganda) yang sedang memandikan anaknya yang menderita cerebral palsy atau lumpuhb otak. Tiba-tiba sang ibu menekan kepala anaknya ke dalam bathtub.

Enggak tega melihat kondisi anaknya yang mengenaskan, sang ibu berniat untuk membunuh Rangga (Sonni Mahmuda). Untungnya, sang suami (Teuku Rifnu Wikana) datang dan mencegah perbuatan keji istrinya. Dia kemudian menyalahkan sang istri yang enggak menggugurkan kandungannya ketika diketahui sang janin bermasalah saat dalam kandungan.

Dalam kondisi putus asa dan kehabisan uang untuk berobat sang anak, si ibu meminta Kevin, anak tertuanya untuk menjaga Rangga. Sang suami juga tampak sudah putus asa menghadapi kondisi anaknya, sehari-hari hanya dihabiskan dengan minum alkohol, berharap agar semua problem rumah tangganya sirna.

Suatu ketika, bosan bermain di rumah, Kevin mengajak Rangga untuk bermain di luar rumah. Tiba-tiba Rangga kambuh dan menjerit. Melihat ini, sang ibu langsung menghampiri dan membawa Rangga ke dalam rumah. Di dalam, sang ibu kemudian memaki Kevin karena enggak bisa menjaga adiknya.

Adegan kemudian memperlihatkan Kevin sedang bermain catur dengan adiknya. Muncul adegan kilas balik yang memperlihatkan Kevin membunuh ayahnya dengan hantaman keras di kepala. Begitu juga dengan ibunya, tewas karena tusukan di perut akibat ulah sadis sang anak. Terakhir, Kevin menghampiri  sang adik dan membekapnya dengan bantal sambil terisak. Enggak lama, Rangga tewas karena kehabisan napas. Adegan terakhir memperlihatkan sosok Kevin yang menuruni tangga sambil membawa surat berharga.

Sosok Kevin di episode ini adalah anak yang enggak tahan dengan kondisi keluarga. Dengan ayah yang selalu mabuk, ibu yang kasar dan enggak perhatian serta adiknya yang menderita lumpuh otak. Enggak lagi tangguh menjalani kehidupan yang berat, Kevin memilih untuk mengakhiri semuanya.  Hubungan kakak-adik yang tadinya berawal manis, harus diakhiri dengan tragis.

***

Itu tadi ulasan dari episode 5 dan 6 dari Halusinada. Nantikan ulasan episode berikutnya cuma di Kincir.com, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.