(REVIEW) Avengers: Endgame (2019)

Avengers: Endgame
Genre
  • petualangan
Actors
  • Brie Larson
Director
Release Date
  • 23 April 2019
Rating
4.5 / 5

*(SPOILER ALERT) Kami berusaha keras untuk enggak membocorkan cerita dalam ulasan ini. Semoga upaya kami memuaskan.

Lebih dari satu dekade sejak Marvel Studios merilis film pertamanya, Iron Man (2008), banyak waralaba film yang mengubah wajah pembuatan film. Kini, lebih dari 10 tahun, ada 21 film, puluhan serial TV, game, dan merchandise yang rilis sebelum film Avengers: Endgame. Semua ini menjadikan MCU sebagai cawan pendapatan besar setiap tahunnya.

Menceritakan beberapa saat setelah peristiwa jentikan Thanos, para pahlawan yang tersisa berencana untuk mengembalikan keadaan. Sesuai dengan kalimat semangat “whatever it takes”, para superhero akan mempertaruhkan segalanya demi keadaan alam semesta sebelumnya. Berhasilkan para superhero mengembalikan semuanya?

Tenang, kami enggak akan membocorkan cerita. Kami hanya membeberkan aspek-aspek kualitas Avengers: Endgame sebagai sebuah film yang akan memang layak ditunggu-tunggu. Jadi, kalian bisa puas membaca ulasan di bawah ini tanpa perlu takut pengalaman sinematik kalian terganggu!

 

Konklusi Saga yang Kompleks dan Memuaskan

Harus diakui, Russo Bersaudara jago banget menutupi semua rahasia untuk film Avengers: Endgame. Bahkan, adegan spoiler  yang sempat tersebar di media sosial rasanya enggak berpengaruh besar. Joe dan Anthony Russo tahu apa yang mereka hadapi dengan semua ini. Mereka ingin konflik pamungkas ini begitu kompleks.

Avengers: Endgame benar-benar berfungsi sebagai pengalaman film blockbuster. Jika kalian berempati dalam kesulitan yang dihadapi Avengers tersisa setelah peristiwa menjelang dan termasuk Infinity War, kalian akan merasa puas dengan film ini.

Durasi tiga jam yang awalnya dirasa terlalu lama bukanlah lelucon. Malah, hampir setiap menit digunakan dengan baik, kecuali beberapa adegan komedi yang mungkin bisa ditinggalkan untuk versi Blu-Ray. Film Avengers: Endgame berhasil mengikat seluruh kisah MCU dengan kesimpulan yang indah, emosional, menyayat hati, dan penuh harapan yang merupakan pencapaian yang enggak dapat disangkal.

Sebagus-bagusnya, masih ada cela meski bisa dimaafkan. Karena plotnya yang padat dan banyak yang ingin diceritakan, beberapa hal jadi terkesan sedikit berantakan. Terdapat beberapa logika yang meragukan dan menyimpan banyak pertanyaan, termasuk di ending film. Bahkan, sedikit melanggar aturan yang ditetapkan dari seluruh film MCU sebelum ini. Namun, terlepas dari itu, film ini menjadi perjalanan yang emosional dan memuaskan.

Lebih Banyak Pahlawan, Lebih Banyak Misi, Lebih Rumit

Adanya ansambel karakter dalam sebuah film menjadi sebuah tantangan, terutama soal chemistry. Hebatnya, Joe, Anthony, serta seluruh aktor-aktris bisa bekerja sama dengan baik. Saking dekat dan naturalnya akting mereka, kalian akan merasa bahwa mereka benar-benar ada di sekitar kita.

Team-up karakter juga terasa fresh dengan lelucon cerdas dan selera humor yang bagus. Kalau Thanos jadi idola di peristiwa Infinity War, kali ini bukan hanya dia. Semua menjadi bintang karena berani berupaya lebih dari peran-peran di film MCU sebelumnya, sekalipun menjadi sidekick. Beberapa karakter berubah yang bisa jadi menandakan kisah di masa depan.

Enggak perlu diragukan lagi kualitas para aktor dan aktris. Penampilan mereka kerap bikin sebagian penggemar tepuk tangan meski durasi tampilnya singkat. Nah, sudah siap untuk bersukacita dan bersedih melihat aksi para karakter?

 

Benar-benar Total dalam Urusan CGI

Selalu, film-film Marvel enggak pernah mengecewakan soal visual dan scoring. Selalu total dalam hal menampilkan CGI yang memanjakan mata. Kita bisa membayangkan bahwa lokasi dalam film Avengers: Endgame itu nyata. Makanya, enggak mengherankan kalau jumlah kru visual efek di credit title membludak.

Aspek visual efek jadi kelebihan utama film yang diproduseri oleh Jon Favreau dan James Gunn ini. Makanya, kalau ada penonton yang terpukau dan puas banget dengan film ini, salah satu alasannya adalah rentetan aksi dengan visual yang benar-benar memanjakan mata dan menggetarkan jiwa.

Surat Cinta untuk Penggemar MCU

Sudah jadi formula umum bahwa film superhero pasti ada unsur fiksi ilmiah, tapi enggak terasa berat. Film yang naskahnya ditulis oleh Christopher Markus dan Stephen McFeely ini memiliki twist yang benar-benar mengejutkan, bahkan enggak menghindar dari aspek gelap cerita.

Terlepas dari kekuranganya, Avengers: Endgame terasa seperti surat cinta dan akhir dari MCU. Tentunya, enggak ada para penggemar yang mau film tersebut benar-benar jadi akhir. Ya, setelah Avengers: Endgame tampil dengana sempurna dalam beberapa cara, MCU tentu siap tampil lebih dalam Fase 4 mendatang.

***

Akhirnya, film yang ditunggu-tunggu setahun yang lalu ini tayang mulai 24 April 2019. Karena durasinya tiga jam satu menit, mending hindari minum berlebih supaya kandung kemih kalian enggak mengusik kenyamanan saat kalian menikmati film.

Harus diakui, Avengers: Endgame memang punya hype besar, tapi bukan berarti kalian enggak memperhatikan klasifikasi usia, ya. Jadilah penonton yang cerdas untuk menaati segala peraturan, termasuk buang sampah pada tempatnya.

 
 
 

View this post on Instagram

 
 

Hayo ada yang tahu enggak nih? Khusus buat yang belum nonton aja nih! Buat yang udah nonton jangan coba-coba Spoiler yah! . Penasaran? buka langsung di www.kincir.com untuk info seputar film, serial tv, game, dan esports favorit kalian. . #kincirdotcom #kincirplayroom #kincircinemaclub

A post shared by KINCIR.com (@kincirdotcom) on

Kalau sudah nonton, kasih tahu pendapat dan penilaian Avengers: Endgame versi kalian di kolom ulasan yang ada di bagian atas artikel ini, ya. Enggak boleh sampai ketinggalan hype-nya, tapi juga jangan sebar spoiler.

No spoiler, because Thanos demands your silence.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.