(REVIEW) Bad Genius: Suguhan Aksi Mencontek yang Bikin Deg-degan

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Cerita: 9,5 | Penokohan: 8 | Visual: 8 | Sound Effect/Scoring: 8 | Nilai Akhir: 8,25/10

Thailand dikenal sebagai jagonya bikin film horor. Namun, bukan berarti film-film nonhoror mereka gagal bikin penontonnya deg-degan. Salah satu bukti nyatanya adalah Bad Genius ini. Film yang tayang perdana pada 3 Mei lalu ini merupakan film Asia Tenggara pertama yang jadi pembuka dalam New York Asian Film Festival 2017. Bukan sembarang film drama bergenre aksi-kriminal, Bad Genius digadang-gadang sebagai film Thailand paling sukses sepanjang sejarah.

Bad Genius berhasil memecahkan rekor penghasilan film Thailand dengan pendapatan lebih dari 100 juta baht atau sekitar 3 juta dolar Amerika. Rotten Tomatoes pun memberikan rating 92% dan iMDB ngasih nilai 8 buat film berdurasi 130 menit ini. Bahkan, berbagai penghargaan udah disematkan buat film garapan Nattawut Poonpiriya ini, loh.

Salah satu daya tarik film ini adalah ceritanya. Kalau udah lihat cuplikannya, lo pasti bakal tahu kalau kisah yang diangkat dalam Bad Genius adalah aktivitas mencontek yang dilakuin dalam sebuah ujian. Yap, siapa, sih, yang enggak pernah mencontek atau ngasih contekan? Atau, mungkin lo yang dicontekin diam-diam. Pokoknya, mencontek, baik memberi maupun menerima, udah kayak rahasia umum. Hampir semua orang ngelakuinnya, tapi enggak secara terang-terangan.

Via Istimewa

Kisahnya sendiri berpusat pada Rinrada Nilthep yang akrab disapa Lynn (Chutimon Chuengcharoensukying). Dia adalah seorang cewek jenius. Kehidupan Lynn si anak teladan yang berpikiran lurus berubah 180 derajat sejak berteman dengan Grace (Eisaya Hosuwan). Sebagai teman yang baik, Lynn enggak tega ngelihat Grace frustrasi enggak bisa ngerjain soal matematika. Akhirnya, Lynn bela-belain ngasih contekan ke Grace di sela-sela pantauan ketat sang pengawas ujian.

Pacar Grace, Pat (Teeradon Supapunpinyo), ngasih masukan ke Lynn byat mengembangkan “potensinya” ini. Pat nyaranin Lynn membuat bisnis yang anti-mainstream, yaitu bisnis contekan. Dalam perjalanannya, bisnis Lynn ini sempat terancam karena teman Lynn, Bank (Chanon Santinatornkul), mengadu ke pihak sekolah. Namun, Lynn pantang menyerah. Bersama teman-temannya, Lynn bahkan coba mencurangi ujian STIC (SAT) internasional yang pengawasannya jauh lebih ketat dibandingkan ujian tingkat sekolah.

Via Istimewa

Saking pintarnya, Lynn bisa “berbagi ilmu” buat orang lain meskipun enggak gratis. Berbagai aksi yang dilakukan Lynn saat “memberi bantuan kepada yang membutuhkan” bakalan bikin lo lupa nutup mulut saking kagumnya. Trik-trik ini benar-benar di luar dugaan lo. Lo bakal makin deg-degan ketika ngelihat adegan menegangkan lainnya, kayak saat Lynn dikejar-kejar panitia STIC.

Selain disuguhin berbagai aksi mengejutkan, penonton juga diajak berempati dengan keadaan yang dialami Bank dan proses perenungan dalam diri Lynn. Berbagai kejadian membuat dua sosok pintar ini belajar banyak hal dan kembali memikirkan prinsip-prinsip yang mereka pegang dengan pilihan dan risiko masing-masing. Lo bakal ngerasain bagaimana kalau jadi mereka.

Via Istimewa

Kalau lo berpikir bahwa film ini bisa jadi rujukan lo bagaimana cara mencontek yang baik dan benar, segera buang jauh-jauh pikiran itu. Meskipun hampir seluruh adegan memperlihatkan trik-trik mencontek yang penuh totalitas, film ini justru bakal ngasih unjuk lo bahwa di mana pun lo berada, kejujuran tetap jadi yang terbaik. Kecurangan bagaikan zat adiktif yang kadarnya bakal terus meningkat saat lo berhasil ngelakuinnya. Saat mencapai titik tertinggi, lo harus bisa menghentikan diri lo sebelum benar-benar terjerumus. Dan, enggak selama-lamanya uang bisa membeli segalanya

Selain pesan moral, lo juga bakal tahu bagaimana gambaran pendidikan di Thailand. Ada pula panorama Sydney yang khas banget dengan Opera House-nya serta stasiun bawah tanah yang penuh estetika. Yap, banyak banget hiburan dan pembelajaran yang bakal lo dapat di film ini.

Via Istimewa

Enggak mengherankan kalau Bad Genius mendapat banyak tanggapan positif dari para kritikus internasional. Ditambah lagi, film ini telah memenangkan beberapa penghargaan dari berbagai festival film. Misalnya aja “Best Picture-Thriller Features” dari Austin Fantastic Festival serta “Best Film”, “Best Asian Feature”, dan “Most Innovative Feature Film” dari Fantasia International Film Festival. Prestasi Bad Genius makin lengkap dengan dianugerahkannya penghargaan “Best Director” dari Fantasia International Film Festival buat sang sutradara dan “Rising Star Award” dari New York Asian Film Festival buat pemeran utama.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.