(REVIEW) Bridezilla (2019)

Bridezilla
Genre
  • drama
  • komedi
Actors
  • Jessica Mila
  • Lucinta Luna
  • Rafael Tan
  • Sheilla Dara
  • Widyawati
Director
Release Date
  • 01 August 2019
Rating
3.5 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.

Sejak teaser-nya rilis, film Bridezilla udah mencuri perhatian publik dengan kehadiran Lucinta Luna. Meski tampil singkat, penyanyi ini langsung bikin penasaran pencinta film dengan debut layar lebarnya.  Menariknya, film Bridezilla juga jadi karya Andibactiar Yusuf yang lebih “feminin”.

Menceritakan Dara (Jessica Mila) dan Key (Sheilla Dara) yang bersahabat sejak kecil, keduanya punya usaha Wedding Organizer (WO) ketika dewasa. Sayangnya, karena pernikahan Lucinta, WO Dara bangkrut.

Sementara itu, Dara dilamar Alvin (Rio Dewanto). Berkat Alvin, Dara memutar otak agar reputasi WO-nya bangkit dengan memanfaatkan pernikahannya menjadi “Wedding of the Year”. Hal itu memunculkan konflik yang bikin Dara kena sindrom Bridezilla dan menjauhkannya dari orang terdekatnya.

 

Menghibur Sejak Awal, Meski Kurang Gereget

Film Bridezilla bisa dibilang jadi film drama komedi garapan Andibactiar (Love for Sale) yang lebih segar, meski premisnya udah dipakai beberapa film sebelumnya. Ceritanya yang menarik juga bikin penasaran bagaimana film ini digarap sampa akhir.

Bukan Visinema Pictures namanya, kalau bukan mengambil topik yang nyata. Bahkan, Lucky Kuswandi dan Fai Tirtha sebagai penulis pun harus riset ke beberapa WO demi bikin skenario senyata mungkin.

Banyak lontaran dari para pemain yang bikin ketawa, tertegun, bahkan terharu. Sayangnya, banyak momen yang kurang ngena, padahal bisa jadi pesannya mendalam, seperti kedekatan father-daughter, konflik antarsahabat, dan momen sakral pernikahan.

Nonton film Bridezilla layaknya kalian melihat kehidupan ibukota lewat dialog khas Jakarta Selatan dengan gaya “anak gaul Jakarta”. Satu sisi memang menghibur, tapi sisi lain malah kadang awkward, meski maksudnya mau ngelawak.

Lucinta Luna Bikin Meriah

Harus diakui, debut Lucinta Luna di film Bridezilla harus diberi tepuk tangan. Soalnya, lewat akting totalnya, penyanyi ini bisa “menyumpel” nyinyiran netizen atas sensasinya. Enggak perlu banyak usaha, Lucinta bikin suasana bioskop meriah.

Sayangnya, aktingnya hanya sedikit. Alhasil, ketika enggak ada Lucinta, film terasa flat dan balik ke drama. Hal itu bisa terjadi karena enggak bisa dimungkiri film Bridezilla memang lebih banyak dramanya.

Bukan bermaksud melebihkan, penampilan Lucinta yang awalnya diragukan karena beradu akting dengan para artis terkenal, terbantahkan. Kurangnya chemistry antara Jessica Mila dan Rio Dewanto jadi salah satu faktor dramanya datar.

Jessica Mila sebagai Dara enggak terlihat seperti Bridezilla, malah seperti cewek yang punya banyak tekanan menjelang pernikahan. Lalu, Rio Dewanto sebagai Alvin hanya tampil sebagai good guy aja. Ya, standar cowok penuh pesona. Emosi keduanya pun mirip dengan drama FTV.

Malah, Sheilla Dara sebagai Key di film ini punya emosi total dibandingkan Jessica Mila. Untungnya, hadir Rafael Tan sebagai Aang yang mencairkan emosi Sheilla.

Kehadiran Aimee Saras sebagai Kirana, ketua geng The Fabuluos, juga menghibur dengan keceriwisan ala anak sosialitanya. Sayang, karisma geng sosialitanya terasa melempem. Adanya ketimpangan yang bikin Kirana lebih bersinar dibandingkan yang lain.

Selain itu, kehadiran artis senior seperti Widyawati dan Rukman Rosadi bikin film ini kembali ke jalan yang benar. Menit tampilnya memang sedikit, tapi tiap adegan mereka, bikin suasana jadi mendadak berdegup.

Scoring pas Timing

Pengambilan gambarnya mirip dengan shot-shot di film Love for Sale (2018), seperti kamera yang bergerak dinamis. Namun, tone warnanya enggak dibuat feminin, padahal ceritanya tentang konflik batin calon pengantin perempuan. Meski begitu, hal ini enggak terlalu mengganggu, kok.

Cerita makin terasa dramanya ketika scoring sendu mulai melantun, termasuk soundtrack pamungkas dari lagu “Hanya Rindu” karya Andmesh Kamaleng. Meski enggak secakep timing film Keluarga Cemara (2019), cukup bikin terharu, kok.

 

Rasa Baru Film Garapan Andibachtiar Yusuf

Dilihat dari filmografi Andibachtiar Yusuf, Bridezilla jadi “rasa baru” baginya. Di antara film yang “laki banget”, Andibachtiar Yusuf bisa membuktikan bahwa dia bisa garap film yang “cewek banget”. Meski belum sempurna, film ini bukan tampil buruk, lho!

Film Bridezilla bukan sekadar film yang menggambarkan konflik batin cewek menjelang pernikahan. Lebih dalam dari itu, kita bisa melihat bagaimana cewek di keluarga enggak utuh untuk mencapai cita-cita pernikahannya.

Secara keseluruhan, film ini bukan film yang buruk. Bisa kalian jadikan tontonan akhir pekan. Apalagi buat yang berencana menikah dalam waktu dekat, nonton film ini bisa jadi menyadarkan kalian yang kena atau mencegah sindrom Bridezilla.

***

Film Bridezilla tayang mulai 1 Agustus 2019 di bioskop. Oh ya, film ini diperuntukan untuk 13 tahun ke atas, ya. Kalau udah nonton, kasih ulasan film ini di kolom review yang ada di awal artikel ini, ya. Tungguin review film dan game lainnya hanya di KINCIR, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.