(REVIEW) Charlie’s Angels (2019)

Charlie’s Angels
Genre
  • aksi
  • komedi
Actors
  • Djimon Hounsou
  • Ella Balinska
  • Kristen Stewart
  • Naomi Scott
  • Patrick Stewart
Director
  • Elizabeth Banks
Release Date
  • 13 November 2019
Rating
3 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian, ya.

Siapa yang enggak sabar menunggu aksi para cewek cantik menegakkan keadilan dalam film terbaru Charlie’s Angels? Yap, tahun ini Sony Pictures membawa kembali malaikat favorit kalian ke layar lebar, tapi dengan karakter yang berbeda. Pemeran baru dan kisah yang lebih modern membuat film ketiga dalam film seri Charlie’s Angels ini lebih mirip sekuel daripada reboot.

Sebelum KINCIR bahas ulasan Charlie’s Angels , lihat dulu trailer-nya di bawah ini.

Charlie’s Angels (2019) dibintangi oleh Kristen Stewart sebagai Sabina Wilson, Ella Balinska sebagai Jane Kano, dan Naomi Scott sebagai Elena Houghlin. Disutradarai oleh Elizabeth Banks yang juga berperan sebagai Bosley, film ini mulai tayang 13 November 2019 di seluruh bioskop Tanah Air.

Nah, kalau kalian masih bingung buat nonton film ini atau enggak, simak dulu ulasan KINCIR berikut ini.


Karakter Baru Buat Awal yang Baru

Charlie’s Angels memang dimulai dengan fakta bahwa Townsend Agency mulai “go international. Dengan para Angels tetap menyediakan jasa keamanan dan investigasi buat para kliennya, kini banyak Bosley di seluruh dunia. Ditambah, kini John Bosley, Bosley pertama dan yang kita kenal di dua film sebelumnya, memasuki masa pensiun. Jadi, bisa dibilang ini awal yang baru buat agensi rahasia internasional ini.

Via Dok. Sony Pictures

Bukan cuma itu, wajah baru juga terlihat dalam Charlie’s Angel kali ini. Bosley pensiun, tentunya kalian juga enggak berekspektasi bahwa para Angels yang lama masih ada. Kiranya, kalian cuma bakal lihat Natalie, Dylan, dan Alex sebagai cameo dalam foto.

Namun, tanpa berusaha “meniru” karakter para Angel sebelumnya, karakter baru dalam film ini tampil segar. Kalian enggak bakal lihat Dylan “si penggoda”, Alex yang dingin tapi seksi, atau Natalie yang menarik tapi konyol. Kini, kalian justru bakal lihat Sabina yang pemberontak dan ‘liar’, Jane yang mantan agen MI6, dan Elena yang jago IT.

Khususnya buat Sabina, karakter ini menonjol banget karena, selain ‘liar’, Sabina juga sering kali ngeluarin celetukan kocak yang menghibur. Dan terjelaskan pula bahwa memang Sabina sering kali enggak bisa mengontrol kata-kata yang enggak jarang menyinggung.

Via Dok. Sony Pictures

Karakter Elena pun unik dan enggak kalah menghibur. Malah, bisa dibilang Naomi Scott bikin Elena jadi berada di tengah sorotan lampu panggung. Elena dapat panggungnya sendiri dan berhasil bikin kalian simpati sama karakter ini.

Justru Jane yang karakternya paling enggak menonjol di antara ketiganya. Bukan karena dia dapat porsi tampil yang sedikit, melainkan karena emosinya paling enggak terlihat. Dia enggak dingin, meski kelihatannya berusaha jadi cewek yang dingin.

Dia juga enggak terlihat memesona meski berusaha flirting sama Langston (diperankan sama Noah Centineo). Ella Balinska gagal membawa karakter Jane menjadi ikonis dan malah berakhir jadi karakter yang mudah dilupakan. Balinska cuma tampak enggak meyakinkan di setiap adegan yang dia lakukan.

Formula Usang

Meski begitu, ketiga tokoh ini pada akhirnya mesti menyerah sama formula usang. Kisah yang mungkin bakal menarik malah jadi membosankan karena formula yang sama dari tahun 1970-an dibawa lagi dalam film ini.

Film ini mungkin bakal keren banget kalau kalian nonton awal 1970-an. Akan tetapi, sekarang, formula ini jadi enggak ada artinya karena cewek badass nan seksi bukan hal baru.

Via Dok. Sony Pictures

Dengan aksi yang klise dan akhir bahagia yang tertebak, film ini kehilangan unsur wow-nya secara drastis. Charlie’s Angels butuh melewati 2/3 bagiannya buat beneran bisa dinikmati. Yap, alur yang tadinya tergesa-gesa dan berantakan mulai mendapatkan pijakannya di hampir menjelang klimaks.

Bukan karena memang itu menjelang klimaks. Akan tetapi, akhirnya menjelang klimaks itulah film ini mulai fokus sama hal penting yang jadi inti ceritanya dan Banks menggarapnya dengan rapi.


Keluar dari Zona Nyaman

Via Dok. Sony Pictures

Film Charlie’s Angels bisa dibilang mampu membuat Kristen Stewart keluar dari zona nyamannya. Dia kelihatan menikmati banget perannya dan jadi bangus. Justru Stewart, kalau bukan karena Scott yang jadi “klien”, bakal dapat lebih banyak porsi.

Akan tetapi, dengan porsi yang minim tersebut, Stewart berhasil menciptakan lampu sorotnya sendiri. Dia enggak perlu susah payah buat punya dialog yang panjang atau kemampuan bela diri tingkat dewa. Dengan celetukan asalnya dan sikap cueknya, dia udah berhasil Angel baru favorit kalian.

Terkesan SJW

Kelihatan banget Charlie’s Angels mau melanjutkan gebrakan feminisme di Hollywood. Dengan sutradara perempuan, aktor perempuan yang memerankan karakter yang biasanya diisi kaum pria, dan juga berbagai isu “pelecehan” perempuan di dalamnya bikin film ini jelas banget arahnya.

Via Dok. Sony Pictures

Enggak salah, kok, kalau mau menunjukkan nilai-nilai kesetaraan dan women empowerment. Akan tetapi, dengan tetap menampilkan cewek cantik dan badass sebagai agen privat, sebetulnya Charlie’s Angels tetap aja terjebak dalam stereotip.

Di film ini, kalian enggak bakal lihat cewek yang berjuang buat mereka yang enggak bisa berjuang dan fokus sama tujuannya buat memperjuangkan kedamaian. Di sini, yang bisa kalian lihat adalah cewek-cewek cantik dan glamor yang bakal bikin kalian terpana, kelihatannya bisa dilecehkan dan diremehkan sama cowok, tapi ternyata agen rahasia yang keren! Wow! They’re proof nothing.

Via Dok. Sony Pictures

Jadinya, percakapan yang seharusnya mendalam antara Sabina dan Elena jadi cuma numpang lewat. Pernyataan “melecehkan” dari Jonny Smith kepada Sabina di awal film juga bukan sesuatu yang bisa bikin para perempuan di luar sana marah, apalagi situasinya menempatkan Sabina di tempat yang salah.

Masih banyak cara menunjukkan perempuan yang kuat dan berdaya di tengah kehidupan yang enggak adil. Dan Charlie’s Angels malah menempatkan dirinya sebagai SJW yang sebenarnya punya banyak privilege, tapi merasa menjadi yang paling dilecehkan sedunia.

***

Nah, buat kalian yang penasaran sama Charlie’s Angels terbaru ini, langsung aja nonton di bioskop terdekat. Soundtrack film ini bahkan diisi sama Ariana Grande, Miley Cyrus, dan Lana Del Rey, loh.

Kalau udah nonton, bagikan pendapat kalian di kolom review yang ada di awal artikel ini, ya. Ikuti selalu ulasan film terbaru hanya di KINCIR.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.