(REVIEW) Dignitate (2020)

Dignitate
Genre
  • Romantis
Actors
  • Al Ghazali
  • Caitlin Halderman
  • Giorgino Abraham
  • Sophia Latjuba
Director
  • Fajar Nugros
Release Date
  • 23 January 2020
Rating
3 / 5

*(SPOILER ALERT) Artikel ini sedikit mengandung bocoran film Dignitate yang semoga saja enggak mengganggu buat kalian yang belum nonton.

Film Dignitate menjadi karya terbaru dari Fajar Nugros tahun ini. Sebagai informasi, “Dignitate” artinya kehormatan. Jadi, film ini bukan semata-mata film drama remaja biasa. Akan tetapi juga menyoal kehormatan seseorang sebagai diri sendiri atau dalam sebuah keluarga. Film Dignitate bisa kalian saksikan mulai 23 Januari 2020.

Film ini bercerita tentang Alfi, seorang siswa di SMA Sanjaya yang terkenal sarkas, dingin, dan galak. Bahkan, sampai dapat julukan GGS alias Ganteng-ganteng Seram. Kemudian, datang seorang siswi baru bernama Alana yang periang, baik, dan polos.

Karena kepribadian mereka bertolak belakang, membuat Alfi dan Alana selalu bertengkar. Namun, tiba-tiba keceriaan Alana menghilang begitu saja ketika melihat Alfi bertengkar dengan lelaki yang bernama Regan. Siapakah Regan sebenarnya?

Lalu, filmnya seseru apa, sih, film yang dibintangi Al Ghazali, Caitlin Halderman, Giorgino Abraham, dan Sophia Latjuba ini? Simak review film Dignitate dari KINCIR di bawah ini.

Drama Klise Ala Teenlit

Dok. MD Pictures

Bahkan dari sinopsisnya, udah bisa ditebak kalau film ini bakal mirip fiksi teenlit. Memang, film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Hana Margaretha yang berawal dari Wattpad. Tulisan Hana pun udah dibaca lebih dari 9 juta dan laris di pasaran.

Untungnya, film Dignitate enggak digarap layaknya FTV seperti sebagian film drama remaja lain. Fajar Nugros pun menjauhkan formula tersebut. Namun, buat pembaca novel teenlit, cerita film ini benar-benar familier.

Kisah yang digarapnya jauh dari drama menye-menye. Kisah ini punya caranya sendiri untuk mengaduk emosi penonton baru dan pembaca novelnya. Sayangnya, buat yang mengharap kisah cinta dewasa, film ini jauh dari hal tersebut.

Kehidupan Remaja yang Segmented

Dok. MD Pictures

Maksud segmented di sini soal kehidupan para tokoh yang kurang relate dengan sebagian besar remaja SMA, terutama di pedesaan atau yang tinggal di pinggir kota. Bukan berarti filmnya jelek, pengembangan karakternya aja yang kurang relate.

Nonton film Dignitate layaknya menyimak kisah anak SMA kawasan Jakarta Selatan. Alfi yang sekolah pakai sepatu Air Jordan 1, sekolah pakai motor keluaran terbaru, bahkan punya motor modifan. Begitu juga dengan Alana yang kamarnya punya treadmill, punya rumah sesuai dengan lokasi kerja ibunya, dan dijaga ketat oleh satpam rumahnya.

Dok. MD Pictures

Meski enggak relate, filmnya masih bisa dinikmati oleh para remaja, terutama yang menggemari kisah teenlit di layar lebar. Oh ya, hebatnya Fajar Nugros memperhatikan aspek lain di samping memikirkan filmnya, yakni soal durasi dan ending film Dignitate.

Fajar enggak ingin membuat penonton yang masih SMA, pulang dari bioskop dengan keadaan hati yang sedih. Fajar juga enggak ingin penonton merasa gelisah soal durasi film yang terlalu lama.

Pengembangan Karakter yang Natural

Dok. MD Pictures

Memang latar belakang karakternya enggak relate, tapi dialog ala anak SMA-nya, terasa natural. Saking naturalnya, seakan melihat mereka berada di depan kita dan satu universe dengan kita. Fajar juga enggak melupakan judul Dignitate karena beberapa kali kata “kehormatan” terucap dari sang tokoh. Hal ini jadi salah satu pemintal benang merahnya.

Alfi yang diperankan Al Ghazali menampilkan sosok cowok dingin, pintar, dan tampan yang jadi tipe cowok sempurna yang udah umum. Pasangannya pasti cewek yang cantik, ceria, polos, dan berada di kelas sosial yang sama. Yap, tipe ceweknya ada pada Alana yang diperankan Caitlin Halderman.

Dok. MD Pictures

Kisah-kisah mereka pun enggak jarang jadi impian dan imajinasi para remaja cewek kebanyakan. Makanya, film ini terasa klise karena menampilkan tokoh utama yang klise juga.

Lalu, ada Regan yang diperankan oleh Giorgino Abraham. Regan menampilkan sosok cowok yang berhati keras di balik perasaan ingin dicintai. Penggambaran tokoh yang dilakukan Giorgino yang awalnya bikin kesal, berubah jadi simpati.

Soal komedi, Fajar enggak semaksimal Yowis Ben (2018) karena memang kebutuhan cerita yang berunsur drama keluarga. Jadinya, Fajar menempelkan komedi lewat para karakter pendukungnya, seperti Teuku Rizky dan ibunya, Pio Kharisma, Ibnu Jamil, Mat Oil, Arief Didu, Lia Waode, bahkan si tukang sate.

Drama Keluarga dengan Plot Twist Bahagia

Dok. MD Pictures

Secara garis besar, film Dignitate lebih fokus pada konflik keluarga Alfi dibanding kisah cintanya dengan Alana. Hubungan yang enggak baik antara adik dan kakak, juga ibu dan anak, membuat film ini jauh dari formula FTV. Bahkan, jika film ini sukses, bisa jadi acuan dalam membuat film drama yang isinya jauh dari baper-baperan klise.

Nilai yang bisa diambil dari film Dignitate adalah soal pentingnya komunikasi antarkeluarga, teman, atau bahkan gebetan. Semuanya butuh penjelasan, bukan kode-kodean.

***

Film untuk penonton 13 tahun ke atas ini bisa ditonton di akhir pekan buat kalian yang memang suka dengan genre teenlit. Film Dignitate tayang mulai 23 Januari 2020. Buat yang udah nonton atau berencana nonton, kalian bisa baca ulasan ini dan bagikan pendapat kalian di kolom ulasan yang ada di awal artikel ini, ya.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.