Review Film Ambulance (2022)

Ambulance
Genre
  • aksi
  • thriller
Actors
  • Eiza Gonzalez
  • Jake Gyllenhaal
  • Yahya Abdul-Mateen II
Director
  • Michael Bay
Release Date
  • 16 March 2022
Rating
3 / 5

*Spoiler Alert: Review film Ambulance mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.


Kamu yang mengikuti seri film Transformers pastinya enggak asing dengan sutradara Michael Bay. Setelah selesai menggarap lima film Transformers, Bay tetap setia membuat film bergenre aksi dengan merilis 6 Underground (2019). Tiga tahun setelah perilisan 6 Underground, Bay kembali merilis film aksi terbaru yang berjudul Ambulance.

Ambulance merupakan film remake yang diadaptasi dari film Denmark berjudul Ambulancen (2005). Proyek film ini sebenarnya telah diumumkan sejak 2015, tetapi mengalami penundaan dan dua kali pergantian sutradara, hingga akhirnya Bay bergabung pada November 2020. Kabar baiknya, Indonesia mendapatkan kehormatan untuk bisa menonton Ambulance lebih dulu, mulai 16 Maret 2022. Padahal, film ini baru tayang di Amerika Serikat pada 8 April 2022, loh!

Ambulance berkisah tentang seorang veteran tentara bernama William Sharp yang membutuhkan uang untuk biaya operasi istrinya, Will kemudian terpaksa mendatangi kakak angkatnya, bernama Danny Sharp, yang sudah begitu lama menjalani kehidupan kriminal. Demi mendapatkan uang, Will terpaksa mengikuti ajakan Danny untuk merampok bank. Apakah mereka bakal berhasil?

Review film Ambulance

Intinya adalah aksi kejar-kejaran antara perampok dan polisi

Review film Ambulance
Review film Ambulance Via Istimewa.

Siapa yang lagi mencari film untuk sekadar hiburan tanpa menampilkan alur cerita yang lambat atau jalan cerita yang rumit? Nah, Ambulance bisa jadi jawaban yang tepat buat kamu. Dengan durasi 136 menit atau 2 jam 16 menit, film ini sebagian besar menampilkan aksi perampokan dengan adegan kejar-kejaran yang begitu dramatis.

Yap, inti cerita dari Ambulance adalah bagaimana sepasang kakak-adik perampok bank yang berusaha melarikan diri dari kejaran polisi dengan menggunakan ambulans. Sebagian besar adegan di film ini pun berlatar di jalanan Los Angeles, di dalam ambulans, dan di dalam mobil polisi. Ditambah lagi, Ambulance juga menampilkan adegan aksi yang begitu melimpah dari awal hingga akhir film.

Jika ngomongin Bay, sutradara ini selalu identik dengan filmnya yang penuh ledakan. Dibandingkan film Bay sebelumnya, jumlah ledakan di Ambulance bisa dibilang cukup minim. Sebagai gantinya, aksi tembak-tembakan jadi cukup mendominasi film ini. Berhubung Ambulance adalah film rating “R (Restricted)” atau film untuk penonton usia 18 tahun ke atas, adegan tembak-tembakannya pun bisa dibilang cukup brutal.

Sajikan pengalaman nonton bak naik roller coaster, bikin pusing kalau tidak kuat!

Review film Ambulance
Review film Ambulance Via Istimewa.

Film yang bikin pusing biasanya identik dengan film yang menyajikan cerita rumit hingga bikin penonton berpikir keras. Untuk sebagian orang, Ambulance juga bisa bikin kamu pusing saat menontonnya. Bukan karena ceritanya yang rumit, film ini bakal memberikan efek pusing yang sesungguhnya karena penggunaan teknik shaky camera yang berlebihan.

Seakan teknik shaky camera enggak cukup bikin pusing, keadaan semakin diperparah dengan perpindahan satu footage ke footage lainnya yang terlihat begitu cepat. Mata kamu benar-benar enggak bisa diajak istirahat selama menonton Ambulance. Belum lagi, ada beberapa adegan yang memperlihatkan kamera tiba-tiba menukik dari ketinggian. Nonton film ini benar-benar bikin kamu serasa naik roller coaster!

Buat yang gampang mengalami motion sickness, kamu mungkin harus lebih mempersiapkan diri selama menonton Ambulance. Jika enggak kuat, kamu bisa dibuat pusing selama film masih berlangsung. Memang, sih, teknik kamera tersebut membuat aksi kejar-kejaran di film ini jadi semakin intens. Namun, sutradara Bay tampaknya enggak perlu menggunakan teknik kamera tersebut secara berlebihan.

Cerita agak bertele-tele, tetapi ditutup dengan konklusi yang memuaskan

Review film Ambulance
Review film Ambulance Via Istimewa.

Seperti yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya, inti cerita Ambulance adalah bagaimana usaha kakak-adik perampok dalam menghindari kejaran polisi dengan menggunakan ambulans. Jadi, jangan heran jika sebagian besar adegannya memperlihatkan aksi kejar-kejaran mobil yang cukup lama antara polisi dan kakak-adik perampok ini.

Dengan durasi filmnya yang 2 jam 16 menit, adegan pengejaran yang ditampilkan di Ambulance bisa dibilang cukup bertele-tele. Alhasil selama pengejaran, kamu bisa menemukan adegan, dialog, dan lelucon yang enggak terlalu penting. Ada baiknya, sih, jika film ini hadir dengan durasi yang lebih pendek karena cerita yang ditampilkan pun tidak terlalu kompleks.

Walaupun pertengahan film agak bertele-tele, untungnya third act atau penutup film ini bisa dibilang enggak mengecewakan. Ambulance ditutup dengan plot twist yang cukup mengejutkan. Ditambah lagi, ada adegan emosional yang membuat kamu semakin bersimpati kepada karakter tertentu. Setidaknya, efek kamera yang bikin pusing dan aksi pengejaran yang bertele-tele cukup termaafkan dengan penutup filmnya.

***

Kamu yang suka film dengan penuh adegan aksi dijamin cukup terhibur dengan Ambulance. Apalagi, rating “R” membuat aksi di film ini pun jadi tidak setengah-setengah. Akting para pemainnya juga bisa membuat kamu betah untuk menyelesaikan film ini, walaupun agak sedikit terganggu dengan teknik kameranya.

Setelah baca review film Ambulance, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa tulis pendapat kamu pada kolom komentar, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.