Review Film: Cinta Pertama, Kedua & Ketiga

Cinta Pertama, Kedua & Ketiga (2022)
Genre
  • drama
Actors
  • Angga Yunanda
  • Ira Wibowo
  • Putri Marino
  • Slamet Rahardjo
Director
Release Date
  • 06 January 2022
Rating
3.5 / 5

*Spoiler Alert: Review film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.


Masa-masa mengurus orang tua biasanya serba salah. Di satu sisi, kita ingin mengambil tanggung jawab, tapi di sisi lain kita juga perlu menikmati hidup. Dilema ini yang kemudian diangkat Cinta Pertama, Kedua & Ketiga.

Karya kedua Gina S. Noer, yang juga menyutradai Dua Garis Biru ini menampilkan Angga Yunanda, Ira Wibowo, Putri Marino, Dan Slamet Rahardjo Djarot. Dari poster yang dirilis, tentu sinopsis Cinta Pertama, Kedua & Ketiga bisa tertebak. Ada dua sejoli yang memadu kasih dengan segala konfilknya masing-masing.

Enggak usah berlama-lama lagi, kali ini KINCIR mau bahas review film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga. Penasaran, baca lebih lanjut di bawah!

Review film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga

Menangkat problematika generasi sandwich

Film ini sejadi-jadinya membahas generasi sandwich yang kerap terperangkap dalam dua pilihan; membahagiakan orang tua atau menata hidupnya sendiri. Cinta Pertama, Kedua & Ketiga berkisah tentang Raja (Angga Yunanda) dan Asia (Putri Marino) yang jatuh hati ketika ayah dan ibunya memadu kasih.

Suatu hari, Dewa (Slamet Rahardjo Djarot) bertemu Linda (Ira Wibowo) di rumah sakit. Ingin lanjut berkenalan, Dewa jadi datang ke kelas menari Linda. Ketika Raja mengantarkan ayahnya ke kelas menari, ia bertemu dengan Asia –anak Linda.

Ketulusan Dewa bikin Linda luluh. Padahal, Linda merasa tidak sempurna karena ia sudah di-mastektomi karena kanker payudara. Akhirnya Dewa mengajak Linda dan Asia untuk makan bersama dengan Raja dan ketiga kakak perempuannya. Walau sempat terjadi adu argumen di meja makan, akhirnya semua anak sepakat dengan rencana pernikahan Dewa dan Linda.

Menyatukan keluarga bukan perkara mudah. Baik keluarga Dewa dan Linda punya masalah masing-masing; salah satu yang paling krusial adalah keuangan. Anak-anak Dewa masih bergantung padanya, sementara Asia harus terlibat hutang sana-sini karena pengobatan ibunya.

Di tengah banyaknya konflik, Raja dan Asia pun harus mengesampingkan perasaan mereka dan setuju bahwa keduanya harus menjadi kakak beradik tiri. Benih cinta yang timbul sejak pertama kali jadi kian tumbuh, seiring dengan kebersamaan mereka di rumah. Walau keduanya sudah menahan diri, suatu ketika mereka tak kuasa juga. Linda memergoki keduanya tengah bercumbu di ruang tamu.

Memberi sudut pandang menarik dari sisi orang tua

Ketika kita mengurus orang tua, kadang kita merasa lelah dan pengin mencari kebahagiaan diri sendiri. Sering kali kita juga berpikir kalau orang tua bikin repot, tapi ada tanggung jawab yang harus kita emban juga.

Uniknya, Cinta Pertama, Kedua & Ketiga memberikan gambaran baru, bagaimana sebenarnya orang tua juga ingin anak-anaknya mengepakkan sayap. Terlepas dari itu, kisah cinta antara Dewa dan Linda juga bisa jadi gambaran kita soal bagaimana orang tua juga bisa sekali lagi menemukan cinta mereka.

Ketika Raja dan Asia kepergok bermesraan, respons Linda dan Dewa luar biasa di luar dugaan. Marah tentu, tapi rasa bersalah karena mengorbankan cinta yang tumbuh di antara Raja dan Asia juga tak main-main.

Konflik diperparah ketika Dewa mengalami demensia, seperti ibunya. Sebagai laki-laki, ia harus menghadapi keadaan ketika ia jadi sangat lemah; harus merepotkan banyak orang. Rumit, kan? Kalau penasaran, silakan nonton langsung di bioskop.

Membungkus kisah dan segala konfliknya lewat indahnya tarian

Satu hal yang menarik adalah film ini menampilkan berbagai tarian, dari yang begitu modern hingga dansa yang menampilkan intimasi. Bahkan, film ini juga ditutup dengan tarian yang menggambarkan dinamika yang ditampilkan di dalamnya. Semua gerakan terasa pas, menggambarkan keadaan yang kadang chaos atau mungkin penuh cinta. Menarik.

Putri Marino, lagi-lagi mencuri perhatian

Putri Marino kayaknya memang tengah menjadi perhatian publik. Semua peran berhasil ia lahap, termasuk sebagai anak tunggal yang kemudian harus menjadi ‘step sis’. Putri yang kamu lihat di sini benar-benar berbeda dengan peran lain yang ia mainkan.

Ia juga berhasil menampilkan tarian modern yang memantik semangat dalam film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga. Lewat peran Asia, kamu akan melihat kalau Putri bisa bertransformasi jadi siapa pun.  

***

Itu dia review film Cinta Pertama, Kedua & Ketiga versi KINCIR. Film dengan konflik keluarga memang rasanya selalu punya nilai yang bisa dipetik. Bagaimanapun juga, film ini membuka pemikiran baru soal kala senja orang tua di tengah masa produktif anaknya. Pelik, tapi itulah realita. Tertarik untuk menonton?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.