(REVIEW) Nussa: The Movie (2021)

Nussa: The Movie
Genre
  • animasi
  • petualangan
Actors
  • Ali Fikry
  • Malka Hayfa
  • Muzakki Ramdhan
  • Ocean Fajar
  • Widuri Putri Sasono
Director
  • Bony Wirasmono
Release Date
  • 14 October 2021
Rating
4 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film Nussa The Movie yang bisa saja mengganggu buat kalian yang belum menonton. 

Film Nussa: The Movie menjadi film Indonesia 2021 pertama yang tayang di bioskop Tanah Air. Film kolaborasi The Little Giantz dan Visinema Animation ini tak hanya jadi tontonan yang bikin penonton balik lagi ke bioskop, tapi juga diharapkan kembali mengobarkan semangat perfilman Indonesia di masa pandemi.

Sinopsis film Nussa: The Movie adalah tentang Nussa, seorang anak cerdas berusia 9 tahun yang berpartisipasi dalam kompetisi sains di sekolahnya untuk membuat ayahnya bangga. Namun, eksperimen roketnya gagal dan perhatian jatuh ke roket Jonni, anak baru di sekolah sekaligus rival lomba baginya.

Film Nussa tayang di bioskop mulai 14 Oktober 2021. Seberapa seru filmnya? Mari simak review dari KINCIR di bawah ini.

Sinopsis dan Review Film Nussa: The Movie

Menyenangkan bagi Penonton Anak-Anak, Menghangatkan bagi Penonton Dewasa

Sinopsis dan Review Film Nussa: The Movie
Sinopsis dan Review Film Nussa: The Movie Via Dok. Visinema Pictures.

Sebagai film Indonesia pembuka, film Nussa: The Movie dirasa cocok jadi pemikat penonton untuk kembali ke bioskop. Selain kisahnya yang sederhana, film ini juga bisa ditonton semua kalangan.

Bagi penonton anak-anak, banyak inspirasi yang bisa didapat dari film ini, baik tentang semangat jadi juara hingga hubungan sosial. Sementara untuk penonton dewasa, film ini munculkan memorabilia masa kecil yang bikin tergelitik hingga nostalgia. Yap, dengan kata lain, film ini bikin kamu masuk ke mesin waktu dan mengenang masa kecil.

Konflik Sederhana, tapi Berlapis-lapis

Sinopsis dan Review Film Nussa: The Movie
Sinopsis dan Review Film Nussa: The Movie Via Dok. Visinema Pictures.

Bagi penonton anak-anak, rasanya perilaku para karakter akan diinterpretasikan apa adanya. Seperti bagaimana Nussa bersaing, teman-teman Nussa yang mendukung, hingga hubungan dengan keluarga. Namun bagi penonton dewasa, kamu akan sadar bahwa semua yang dilakukan Nussa dan karakter lain ternyata ada maksudnya.

Misalnya, hubungan Nussa dengan Pak Ucok, Abdul, dan Syifa. Lalu, mengapa Abba ada di luar negeri, mengapa Jonni satu kelompok dengan Nussa, dan sebagainya. Layaknya foreshadowing, semua terungkap menjelang ending.

Sinopsis dan Review Film Nussa: The Movie
Sinopsis dan Review Film Nussa: The Movie Via Dok. Visinema Pictures.

Konflik anak-anak dianggap tak serumit yang kita kira. Namun, saking berlapisnya konflik kecil di film ini, rasanya masalah Nussa bertumpuk dan membuat penonton yang awalnya enggak peduli, makin lama jadi simpati pada anak usia 9 tahun tersebut.

Misalnya, saat Nussa yang harus menghadapi pergulatan dirinya yang ambisius. Kita diperlihatkan pada sosok anak yang ternyata tak sesempurna kelihatannya. Nussa juga bisa kecewa pada diri sendiri, iri pada teman, bahkan marah kepada orang tua dan Rarra. Yap, bukan sekadar animasi 3D, kita bisa lihat sisi Nussa yang lebih manusiawi,.

 

Komedi di Awal, Touching di Akhir

Sinopsis dan Review Film Nussa: The Movie
Sinopsis dan Review Film Nussa: The Movie Via Dok. Visinema Pictures.

Rasanya, Bony dan Ryan Adriandhy benar-benar berusaha untuk menyenangkan semua kalangan. Setidaknya hal itu bisa kita rasakan pada penyajian komedi di film ini.

Misalnya, keberadaan karakter Babe Jaelani yang diperankan Opie Kumis dan Bibi Mur yang diperankan Asri Welas. Kedua karakter ini bisa bikin penonton dewasa terhibur dengan celotehan khasnya.

Sementara, kelakuan menggemaskan

Animasi Terbaik Indonesia Saat Ini

Rasanya tidak berlebihan jika menyebut film Nussa adalah film animasi terbaik Indonesia saat ini. Bukan soal film ini jadi nomine FFI 2021 “Film Animasi Panjang Terbaik” atau tayang duluan di luar negeri, tapi bisa dibuktikan saat kamu nonton di layar lebar.

KINCIR dapat kesempatan datang premiere film Nussa di XXI Plaza Senayan (7/10) dan kebetulan dapat seat cukup dekat dengan layar. Sepanjang film, bukan hanya ceritanya yang disimak, tapi visual animasinya yang cukup detail dan rasanya tak ada “noda” jika ditonton dari dekat.

Via Dok. Visinema Pictures

Misalnya, adegan kamar Nussa saat minim cahaya. Kita masih bisa mengidentifikasi benda-benda sekitarnya dengan jelas, bukan sekadar bentuknya saja. Lalu, masih di kamar Nussa, kita juga bisa melihat seberkas cahaya matahari masuk dalam kamar yang gelap dan kita dapat melihat cahaya yang dihamburkan, seakan-akan itu adalah partikel debu yang betebangan.

Sutradara Bony Wirasmono juga sempat menjelaskan bahwa dalam pengerjaan film ini, bersama timnya memperkuat dan mengembangkan beberapa teknologi baru yang berbeda dari serialnya. Salah satunya seperti menggunakan teknologi hair-system, di mana setiap helai rambut karakter dibuat satu persatu.

Yap, buat kamu yang juga penggemar serialnya, pasti akan terkejut dengan visual versi layar lebar ini. Bony menambahkan, “Sebagai contoh, untuk karakter Abdul saja, dibutuhkan sekitar 200 ribu helai rambut demi mendapatkan visual yang terbaik. Saya berani bilang, kualitas animasi film ini adalah yang terbaik yang pernah saya kerjakan.”

Film yang dapat kesempatan world premiere di festival BIFAN di Korea Selatan ini adalah karya besar yang diproduksi bersama ratusan kreator berbakat asli Indonesia. Hasil dari kerja keras yang dilakukan hampir tiga tahun ini, diharapkan dapat menggairahkan dunia animasi yang berkualitas di Indonesia.

Sebenarnya bukan soal film animasi Indonesia lain tak layak, tapi lewat film ini, kita bisa tahu bahwa banyak animator Indonesia yang berbakat ditambah teknologi yang semakin canggih. Diharapkan, ke depannya banyak film animasi Indonesia yang mendunia.

Oh ya, buat yang mau nonton, KINCIR sarankan untuk jangan telat masuk bioskop, ya, karena ada kejutan dari Visinema sebelum film ini dimulai. Di akhir, setelah credit title muncul, jangan buru-buru pulang juga, ya, karena ada post-credit.

***

Secara garis besar, KINCIR cukup puas dengan penyelesaian konflik di film ini. Meski begitu, ada beberapa hal yang rasanya membosankan di awal hingga panasnya baru terasa menjelang akhir. Seperti imajinasi Nussa, Abdul, Syifa, dan Rarra saat di luar angkasa meski visualnya patut diacungi jempol.

Menariknya, ada hal-hal yang tidak ada di serial, bisa terjawab di film ini. Bony Wirasmono dan tim berhasil sajikan film animasi yang solid dan menggemaskan. Sesuai dengan tagline-nya #NUSSAUntukSemua.

Nah, buat kamu yang sudah nungguin film ini? Kamu bisa nonton bersama keluarga di bioskop. Tetap patuhi aturan protokol kesehatan dan terapkan 5M, ya. Mari masuk mesin waktu ke masa kecil bersama Nussa!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.