Review Film Orphan: First Kill (2022)

Orphan: First Kill
Genre
  • horor
  • thriller
Actors
  • Isabelle Fuhrman
  • Julia Stiles
  • Rossif Sutherland
Director
  • William Brent Bell
Release Date
  • 31 August 2022
Rating
3 / 5

*(SPOILER ALERT) Review film Orphan First Kill ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.


Mungkin banyak dari kamu yang sudah tak asing lagi dengan film horor berjudul Orphan (2009). Yap, terlepas dari ulasannya yang cukup negatif, Orphan tetap berhasil mencuri perhatian karena kisahnya yang unik, yaitu tentang psikopat dewasa bernama Leena Klammer atau Esther yang punya wujud seperti anak kecil. Nah, pada 2022 ini, kita kedatangan prekuel dari film tersebut yang berjudul Orphan: First Kill.

Sinopsis Orphan First Kill mengambil latar waktu dua tahun sebelum film orisinalnya. Lewat film ini, kita akan bisa melihat awal-mula kisahnya Leena Klammer sebelum akhirnya menggunakan identitas anak perempuan bernama Esther Albright yang telah lama hilang. Namun, tindakannya ini justru menimbulkan konflik baru antara Leena dengan ibu dari Esther asli yang siap melindungi keluarganya.

Nah, sebelum kamu menonton film Orphan: First Kill pada bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!

Review film Orphan First Kill

Prekuel yang tak kalah seram dan masih sukses bikin terkejut

Review film Orphan First Kill
Review film Orphan First Kill Via Istimewa.

Pada film orisinalnya, kengerian Esther sebagai seorang psikopat baru benar-benar terasa pada paruh akhir filmnya. Namun, dalam First Kill, kamu sudah bisa merasakan nuansa Esther sebagai psikopat yang haus darah sejak awal filmnya berlangsung. Prekuelnya ini benar-benar ingin menggambarkan bagaimana bahayanya Esther sampai harus mendekam dalam rumah sakit jiwa sedari awal.

Selain itu, sebagai prekuel, First Kill juga masih memberikan plot twist yang tak kalah mengejutkan ketimbang film orisinalnya. Plot twist terbesar pada film orisinalnya adalah fakta bahwa Esther merupakan perempuan dewasa yang berwujud anak kecil. Kita tentunya sudah tahu tentang fakta itu saat nonton First Kill karena adalah sebuah prekuel. Namun, masih ada kejutan lain yang menanti dalam filmnya.

Sayangnya, terlepas dari kedua hal positif tersebut, bagian pertengahan hingga akhir First Kill terasa agak “maksa” dalam bercerita, terlebih usai plot twist tersebut. Adegan yang terasa sadis memang masih ada, tapi nuansanya justru lebih terasa cringe dan lucu, bukan mengerikan lagi. Hal ini tentu sayang terjadi, karena nuansa mengerikan Esther yang terbangun sejak awal film jadi terasa sia-sia.

Isabelle Fuhrman yang masih cocok perankan Esther

Review film Orphan First Kill
Review film Orphan First Kill Via Istimewa.

Sosok pemeran Esther dalam Orphan: First Kill tetap sama dengan aktris yang terlibat dalam film orisinalnya, yaitu Isabelle Fuhrman. Saat membintangi First Kill, usia Fuhrman pun sudah lebih tua 13 tahun dari film orisinalnya. Namun, Fuhrman justru harus memerankan Esther yang lebih muda dua tahun dari film orisinalnya.

Terlepas dari perbedaan usianya tersebut, Fuhrman masih sangat cocok memerankan sosok Esther. Fuhrman tetap berhasil memberikan aura tak berdosa layaknya anak kecil pada adegan tertentu, tapi tak lupa juga nuansa mengerikan khas Esther. Kalau bisa dibilang, peran Esther rasanya memang sudah sangat melekat dengan sosok Fuhrman sehingga tak ada aktris yang layak memerankannya selain sang aktris.

Selain Fuhrman, performa pemain dalam First Kill yang juga tak kalah mencuri perhatian adalah Julia Stiles sebagai ibu dari Esther yang asli, yaitu Tricia Albright. Stiles berhasil memberikan penampilan yang solid sebagai ibu yang ingin melindungi keluarganya. Rivalitas Tricia dengan Esther dalam menjadi sosok “perempuan” di keluarga Albright pun jadi terasa lebih sengit berkat akting mereka berdua.

Teknologi CGI yang seharusnya lebih dimanfaatkan

Review film Orphan First Kill
Review film Orphan First Kill Via Istimewa.

Performa Isabelle Fuhrman sebagai Esther memang masih terasa cocok dan mampu mencuri perhatian saat nonton. Namun, tak bisa dipungkiri kalau dalam beberapa adegan Fuhrman terlihat sudah jauh lebih tua ketimbang saat memerankan Esther 13 tahun yang lalu. Hal ini karena tim produksi hanya mengandalkan make-up saja untuk membuat Isabelle Fuhrman terlihat muda lagi sebagai Esther.

Padahal, kini sudah ada teknologi CGI yang mampu membuat aktor terlihat muda ketimbang usia mereka sesungguhnya dan sudah sering digunakan dalam banyak film Hollywood. Tentunya, dengan memanfaatkan teknologi ini, performa Fuhrman akan bisa terlihat lebih maksimal lagi.

Sayangnya, film ini lebih mengandalkan efek praktikal, bukan teknologi efek visual CGI. Selain tampilan Fuhrman yang terasa kurang muda pada beberapa adegan, minimnya pemanfaatan CGI ini juga bisa terlihat pada momen ketika kediaman Albright terbakar. Dalam adegan ini, kobaran apinya terlihat sangat kasar seperti animasi kartun seolah tim produksi ogah mengeluarkan biaya besar buat efek CGI berkualitas.

***

Secara garis besar, Orphan: First Kill masih mampu memberikan kejutan yang mencengangkan dan sedikit nostalgia terlepas dari ceritanya yang cukup maksa dan terasa cringe. Jika kamu tertarik, film ini sudah bisa kamu saksikan pada sejumlah jaringan bioskop Indonesia mulai 31 Agustus 2022.

Nah, bagaimana tanggapan kamu dengan review film Orphan: First Kill tersebut? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.