Review Film Scream (2022)

Scream (2022)
Genre
  • horor
  • horor-psikologis
  • misteri
  • thriller
Actors
  • Courteney Cox
  • David Arquette
  • Kyle Gallner
  • Mason Gooding
  • Melissa Barrera
  • Neve Campbell
Director
  • Matt Bettinelli-Olpin
  • Tyler Gillett
Release Date
  • 14 January 2022
Rating
3.5 / 5

*Spoiler Alert: Review film Scream ini mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.


“Now Sid, don’t you blame the movies. Movies don’t create psychos. Movies make psychos more creative!”

Sebuah beban yang berat untuk membuat film dari karya legendaris, dan Scream (2022) menggenggam beban itu. Menolak untuk dibilang sebagai remake atau reboot, Scream 2022 hadir dengan membawa serta Neve Campbell, si ikonis dari sekuel Scream sebelumnya.

Scream memang enggak pernah mengecewakan penonton kendati formulanya banal. Hal itu agaknya juga bakal kamu rasakan saat menonton Scream tahun 2022 ini.

Bisa ditebak, 25 tahun setelah peristiwa Woodsboro, temanya masih sama: tentang peneror dan pembunuh misterius Ghostface yang identik dengan jubah hitam dan juga topeng hantu. Pembunuh ini berkeliaran di neighborhood, membunuh anak-anak muda yang awalnya jumawa bakal menemukan pelakunya, bertindak seolah ia adalah dewi kematian yang bisa mencabut nyawa siapa saja.

Seperti Scream (1996) , Scream (2022) dibuka dengan perempuan muda yang sedang sendirian di rumah, mendapatkan telepon misterius yang mengajak berbincang untuk kemudian membobol rumah dan menusuk dengan sadis.

Kali ini, sang korban yang malang adalah Tara Carpenter, seorang perempuan yang suka horor, tetapi lebih tertarik dengan horor-horor penuh dramaLalu, apa masalahnya? Nah, inilah yang membuatnya harus berjuang mempertahankan nyawanya di rumah sakit.

Review film Scream (2022)

Scream kuat karena kenangan dan pesan sosial

Di antara horor-horor yang semakin gila dengan ceritanya, bahkan pakai plot twist rumit dan nama-nama iblis yang kompleks, Scream hadir dengan formula sama seperti sebelum-sebelumnya. Plotnya sederhana.

Tanpa perlu menonton filmnya, kamu yang lahir di tahun 90-an ke atas pastinya udah tahu bahwa Scream 2022 akan bercerita soal tokoh misterius yang hobi membacok untuk kemudian terungkap identitasnya di bagian akhir. Lantas, apa yang menarik? Apa keajaiban yang bikin film ini layak untuk dinikmati?

Jawabannya adalah kenangan dan fandom. Scream adalah legenda yang memiliki basis fan tersendiri. Saat menonton Scream 2022, kamu juga mengingat Scream Original tahun 1996. Ada relasi kuat antara tokoh utama dengan Billy Loomis, villain alias Ghostface tahun 1996 yang sinting.

Relasi kuat ini bukan sekadar tempelan. Kebimbangan, trauma, dan ketakutan tokoh utama beralasan banget. Selain itu, beberapa aktor yang pernah tampil di sekuel-sekuel sebelumnya juga turut hadir di sini.

Bagaimana dengan fandom? Nah, tanpa kamu sadari, inilah yang bikin Scream menjadi asyik dan bukan sekadar film horor dengan parade jumpscare, mitos-mitos sinting, dan hantu-hantu seram. 

Scream membuat kita takut dengan menyadarkan penonton bahwa kelakuan manusia di dunia nyata memang bisa semenyeramkan itu.

Ketika menonton sampai akhir, kamu akan tahu bahwa motif di balik perbuatan Ghostface adalah fanatisme terhadap suatu hal. Fanatisme ini membuat sekelompok orang buta sehingga nekat untuk menghidupkan urban legend berbahaya ke dunia nyata, karena mereka merasa bahwa merekalah yang bisa menyempurnakannya!

Fanatisme yang berlebihan ini enggak cuma ada di dalam karya visual. Nyatanya, sering kita temukan para warganet yang rela ribut bahkan main ancam cuma karena merasa paling ngerti soal sesuatu yang mereka sukai. Padahal, apa yang mereka sukai itu enggak bener-bener penting untuk diributin. Sesuatu yang awalnya merupakan kegiatan refreshing, justru berubah menjadi obsesi. Nah, pesan ini kuat banget sama apa yang pernah disampaikan oleh Billy Loomis:

Now Sid, don’t you blame the movies. Movies don’t create psychos. Movies make psychos more creative!

Horor menyenangkan yang bikin lega

Rasanya memang seperti berdosa mendapatkan perasaan yang lega dan feel good setelah menonton film bergenre thriller-horor, tetapi itulah yang mungkin bakal dirasakan oleh penonton, terutama mereka yang tumbuh besar dengan sekuel demi sekuel Scream. 

Latar suasana, interaksi antartokoh, bahkan rumah-rumah di neighborhood ini seolah menyatu, padat, menyeret kita buat masuk ke sana. Kita merasa seperti menjadi bagian dari geng-nya Tara dan juga ikut merasakan keresahan yang sama.

Apalagi, ditambah dengan hal-hal yang relate banget sama perkembangan teknologi zaman sekarang, seperti bagaimana para tokoh berinteraksi sama gawai dan sistem keamanan di rumah Tara.

Perkembangan teknologi yang pesat seolah enggak akan bisa menghindarkan kita dari hal-hal gila yang dimiliki oleh kaum tertentu yang fanatik. Sehingga, kengerian Scream bisa begitu nyata sekaligus asyik. Tentu, ini sensasi yang enggak bakal kamu dapatkan saat menonton film-film horor yang kental akan hal-hal mistis atau tempat-tempat lawas.

You have a big shoes to fill. Itulah ancaman yang disematkan oleh banyak penggemar Scream saat film tahun 2022 ini bakal dirilis. Ancaman penggemar itu seolah ditangkal sekaligus disindir; dan rasanya menyenangkan melihat film ini sukses buat melakukan hal tersebut. Ditambah, elemen gore-nya lebih baik daripada film-film sebelumnya. Buat kamu yang benci banget sama darah dan pertunjukkan rasa sakit yang intens menjelang kematian, mungkin ini bukan film yang tepat untukmu.

Kekurangan tentu ada. Antara lain, ritme yang agak lamban dan proses teror yang “berisik”. Ada beberapa dialog sebelum kejadian penyerangan yang ganggu dan rasanya lebih asyik kalau di-skip. Selain itu, melihat siapa saja yang hidup di akhir seolah menyebalkan dan terlihat seperti girl power message “maksa”. Namun, kekurangan-kekurangan itu tertutupi oleh cerita yang cukup padat dan enggak terlepas dari nuansa Scream Original.

*** 

Buat kamu yang tumbuh di tahun 90-an, mungkin masih ingat rasanya menonton film Scream pakai DVD atau menunggunya tayang di televisi nasional malam-malam. Sambil makan-makanan favorit dan berselimut, kamu turut merasakan ketegangan diteror Ghostface berbalut realita bahwa yang enggak semua orang bisa dipercaya. Kamu menikmati setiap momennya tanpa gangguan gawai-gawai yang dulu belum diproduksi.

Nah, menonton Scream 2022 akan mengingatkanmu kepada perasaan itu, dan ternyata rasanya menyenangkan! Setelah baca review film Scream 2022 ini, jadi pengin nonton enggak, nih?

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.