(REVIEW) Searching: Kriminal Misteri Penuh Twist Brilian

Searching
Genre
  • drama
  • Mystery
  • thriller
Actors
  • Debra Messing
  • John Cho
  • Joseph Lee
  • Michelle La
  • Sara Sohn
Director
  • Annesh Chaganty
Release Date
  • 24 August 2018
Rating
4 / 5

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung sedikit bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Cerita: 8| Penokohan: 8 | Visual: 9 | Sound Effect/Scoring: 9 | Penyutradaraan: 9 | Nilai Akhir: 8,6/10

 

Film misteri yang menceritakan pembunuhan, penculikan, dan detektif bisa dibilang tricky. Alasannya, enggak semua film misteri bisa bikin penonton fokus nonton sepanjang film. Apalagi kalau isinya hanya seputar pencarian sesuatu atau seseorang dan adegan baku hantam. Tampaknya, plot tersebut udah biasa. Namun, berbeda dengan film Searching yang digarap brilian meski plotnya pasaran.

Sinopsis: Bercerita tentang David Kim, seorang ayah yang tengah kehilangan anak semata wayangnya bernama Margot Kim. David pun melaporkan peristiwa kehilangan putrinya pada pihak keamanan. Kemudian, dia mendapat bantuan dari seorang detektif untuk memecahkan masalah kehilangan anaknya. Namun, dalam waktu 37 jam, Margot enggak kunjung ditemukan. Hingga, David punya jalan sendiri untuk menemukan putrinya.

Sekilas lihat sinopsisnya, lo bakal ngerasa film Searching punya plot yang umum: penculikan yang melibatkan detektif. Begitu pula pas lo nonton cuplikannya, seakan enggak ada yang istimewa. Nah, hal ini menimbulkan dua persepsi. Pertama, bisa bikin orang penasaran dengan filmnya karena ulasan di media luar negeri yang positif. Kedua, justru bisa jadi boomerang buat penonton yang tertarik nonton film karena sinopsis dan cuplikan.

Digarap oleh Aneesh Chaganty, film ini bisa dibilang berpotensi masuk Academy Awards 2019. Soalnya, film ini mampu bikin penonton ikut larut dalam cerita. Film Searching enggak bikin lo sekadar jadi penonton yang lagi butuh hiburan. Film ini justru bikin lo ikutan mikir soal masalah di dalamnya. Yap, dengan kata lain, film ini juga ngajak lo merasakan hal yang dialami pemeran utama.

Kalau lo pernah nonton film Unfriended (2014), film ini punya treatment yang hampir sama. penonton enggak diberikan kesempatan untuk melihat para pemeran tanpa perantara. Maksudnya, sepanjang film, lo hanya melihat para pemeran melalui media seperti, layar laptop, ponsel, televisi, dan dunia cyber lainnya.

Bedanya, film Searching enggak menyuguhkan kesadisan dari makhluk tak kasat mata seperti di film Unfriended (2014). Sebaliknya, film ini menampilkan sisi seram manusia yang bisa kapan aja menyerang lo. Film ini tentang sebuah pencarian. Enggak hanya pencarian yang dilakukan para pemeran, tapi juga ngajak lo ikut melakukan “pencarian”. Sutradara Chaganty bisa dibilang berhasil bikin lo ikutan hadir dalam film.

Uniknya, film ini relate abis dengan perilaku manusia di internet. Kalau lo suka stalker seseorang, film ini layaknya guide bagi orang awam untuk melakukan stalking. Lebih tepatnya, film ini ngasih lo cara untuk mencari rekam jejak digital seseorang. Film ini juga bikin lo cerdas dalam berselancar di dunia maya.

Kalau banyak film yang hanya mengandalkan satu plot twist demi mengejutkan penonton, film ini justru sebaliknya. Searching malah memiliki banyak plot twist yang bikin lo terus dikasih kejutan. Di akhir film lo bakal takjub kepada Chaganty. Kok bisa-bisanya dia kepikiran bikin plot sederhana tapi mind-blowing.

Baca juga 5 Film Horor dengan Twist Plot yang Mind-blowing

Hebatnya, Chaganty enggak menaruh orang yang benar-benar awam soal internet sebagai pemeran utamanya. Dipilihnya John Cho sebagai pemeran utama, David Kim, enggak bikin lo kesel tentang perilakunya. Sebaliknya, lo malah dibikin salut oleh akting Cho. Dia bisa jadi bokap yang peka dan logis. Dalam waktu yang bersamaan, lo bisa merasakan kekhawatiran seorang ayah ketika anaknya menghilang secara misterius.

Dibintangi oleh Michele La sebagai Margot remaja yang bikin lo gregetan, penasaran, sekaligus prihatin soal hilangnya remaja 16 tahun itu. Sebenarnya, pemeran Margot ada tiga orang lagi. Mereka adalah Alex Jayne Go sebagai Margot lima tahun, Megan Liu sebagai Margot tujuh tahun, dan Kya Dawn Lau sebagai Margot sembilan tahun.

Lalu, ada Debra Messing sebagai detektif yang menolong David Kim. Ada satu kejutan darinya yang bikin lo geleng-geleng kepala. Ada Sara Sohn sebagai Pamela Kim alias nyokap Margot yang bikin lo terharu di awal film. Memang, enggak banyak pemain yang tampil, tapi justru bikin film makin fokus.

Soal visual, lo enggak bakal mendapati gambar layaknya film-film lain. Satu waktu lo seakan jadi orang di depan layar yang mengetahui setiap perilaku pemeran utama. Lo juga seakan jadi orang yang ikut dalam film karena seluruh kejadian di desktop laptop terekam tanpa ada jeda. Yap, film ini pakai sudut pandang monitor atau screencast.

Sedangkan efek suara yang ditampilkan benar-benar sudut pandang media komunikasi. Seperti rekaman suara saat menelepon, rekaman suara di laptop, dan suara-suara yang dihasilkan perangkat media komunikasi. Ditambah, suara notifikasi media pun terasa nyata.

Meski penuh teka-teki dan ketegangan, Chaganty mampu memberikan sedikit komedi yang bikin ngakak tapi enggak murahan. Film plot sederhana ini terasa lebih spesial karena mampu memanfaatkan semua sisi dari internet dengan cukup lengkap. Bahkan tanpa harus menggunakan pemain terkenal. Selain itu kejadian di film ini berjalan secara real-time yang dapat dengan mudah kita pahami.

Film Searching ditujukan untuk penonton 13 tahun ke atas. Jadi, kalau lo ngajak nonton adik atau anak di bawah usia tersebut, mending urungin, deh! Lo enggak pengen, ‘kan fokus lo terganggu dengan kerewelan mereka? Satu lagi, sebelum nonton, pastikan lo enggak kebelet atau enggak minum banyak. Soalnya, kalau lo terlewat satu scene, lo bakal rugi. Film ini udah bisa lo saksikan mulai 24 Agustus 2018.  

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.