Review Film See for Me (2022)

*(SPOILER ALERT) Review film See for Me ini sedikit mengandung bocoran yang semoga saja enggak mengganggu buat kamu yang belum nonton.

Penggemar genre thriller akan kedatangan tontonan baru pada Juni 2022 ini, yaitu See for Me. Film thriller ini merupakan produksi Kanada dan menggabungkan genre thriller dengan tema home invasion. Namun, kedua elemen tersebut dikemas lagi dalam sebuah konsep yang unik dan kekinian.

Sinopsis film See for Me berkisah tentang Sophie Scott (Skyler Davenport), gadis buta yang jadi penjaga kucing pada sebuah rumah yang berada di lokasi terpencil. Pada suatu malam, rumah mewah tersebut kedatangan sekelompok perampok yang mengancam keselamatannya. Sophie kemudian memakai aplikasi khusus tunanetra bernama See for Me untuk memandunya selamat dari para perampok.

Nah, sebelum kamu menyaksikan See for Me pada sejumlah bioskop, simak terlebih dahulu ulasan KINCIR berikut ini!

Review film See for Me

Cerita sederhana yang dikemas dengan cukup unik

Review film See for Me
Review film See for Me Via Wildling Pictures.

Lewat film ini, kita akan bisa melihat kerumitan Sophie dalam bertahan hidup dari para perampok. Namun, Sophie tak sendirian, karena ia ditemani oleh Kelly (Jessica Parker Kennedy), seorang gamer yang juga menjadi petugas aplikasi See for Me untuk memandu orang tunanetra. Sophie pun sepanjang film ini hanya akan berkomunikasi via smartphone dengan Kelly demi bisa selamat dari para rampok.

Penyajian konflik yang berfokus pada gadis tunanetra yang bertahan hidup memakai aplikasi ini tentunya menjadi sebuah konsep yang unik untuk sebuah film thriller. Selain itu, cerita yang ada dalam filmnya juga sangat sederhana untuk sebuah film thriller sehingga penonton tak perlu berpikir keras buat bisa menikmatinya ataupun merasakan ketegangannya.

Latar tempat dalam filmnya juga hanya berfokus pada rumah mewah yang menjadi lokasi Sophie bekerja. Faktor tempat ini jugalah yang membuat ceritanya menjadi semakin sederhana karena konflik filmnya enggak melebar ke mana-mana.

Plot armor tokoh utama yang terlalu tebal

Via Wildling Pictures

Meski memiliki konsep yang unik sebagai film thriller, See for Me terbilang gagal mengeksekusi karakternya dengan baik. Salah satunya adalah Sophie yang seolah memiliki plot armor sangat kuat sebagai tokoh utama. Pasalnya, Sophie benar-benar tak bisa terluka ketika melawan sejumlah perampok profesional.

Film ini memang mencoba memberikan pandangan bahwa orang tunanetra enggak selalu tak berdaya ketika menghadapi sebuah bahaya. Namun, alasan yang membuat Sophie bisa selamat dari berbagai momen berbahaya dalam filmnya benar-benar murni karena faktor keberuntungan. Padahal, orang normal seharusnya sudah mengalami luka atau semacamnya seandainya mengalami kejadian yang sama seperti Sophie.

Plot armor yang tebal milik Sophie ini akibatnya membuat para antagonis yang seharusnya merupakan perampok profesional terkesan menjadi konyol. Malahan, kalau bisa dibilang karakter film ini tak beda jauh dengan tokoh pada seri Home Alone. Soalnya, tokoh utamanya sama-sama memiliki keterbatasan (tunanetra/masih kecil), tapi terlindungi oleh plot armor sehingga perampoknya terkesan konyol.

Ketegangan yang terbangun rapi, tapi kurang klimaks

Via Wildling Pictures

Film ini memiliki durasi sekitar 92 menit. Untuk sebuah film thriller, durasi tersebut terbilang sangat cukup karena lebih fokus membangun ketegangan ketimbang membuat ceritanya jadi bertele-tele. Pembangunan rasa tegang terhadap penonton dalam film ini juga terbilang berlangsung dengan cukup rapi.

Sekitar 20 menit pertama dari film ini benar-benar digunakan untuk menceritakan latar belakang Sophie sebagai tokoh utama serta cara kerja aplikasi See for Me. Meski memakan durasi yang cukup lama untuk film 92 menit, pengenalan ini penting dalam membangun ketegangan yang mulai terjadi pada menit-menit berikutnya.

Cara film ini menghadirkan momen menegangkan juga berbagai macam, mulai dari jumpscare hingga momen kejar-kejaran. Sayangnya, momen klimaksnya terasa cukup mengecewakan karena terkesan berakhir begitu saja. Penyelesaian konflik yang mengecewakan ini juga terjadi akibat plot armor Sophie yang terlalu tebal.

***

Akhir kata, “keabadian” karakter utama dalam See for Me membuat konsep ceritanya yang unik jadi berakhir biasa saja. Jika berminat, kamu bisa menyaksikan film thriller ini pada Juni 2022 di sejumlah jaringan bioskop Indonesia.

Bagaimana tanggapan kamu dengan review See for Me ini? Share pendapat kamu dan ikuti terus KINCIR untuk ulasan seputar film lainnya, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.