Review Film Shark Bait (2022)

*Spoiler Alert: Review film Shark Bait mengandung bocoran yang bisa saja mengganggu kamu yang belum menonton.

Sejak sutradara Steven Spielberg merilis Jaws (1975), perkembangan film tentang hiu seakan enggak ada habisnya hingga saat ini. Hollywood masih cukup aktif merilis film tentang hiu. Nah, di bulan ini, ada film hiu terbaru keluaran Vertical Entertainment yang bakal meramaikan bioskop Indonesia, yaitu Shark Bait.

Walau baru dirilis di Indonesia pada Juni 2022, Shark Bait sebenarnya telah ditayangkan di Amerika Serikat pada 13 Mei 2022. Film yang disutradarai oleh James Nunn ini merupakan salah satu film yang diproduksi selama pandemi. Shark Bait dimeriahkan oleh deretan aktor, di antaranya Holly Earl, Jack Trueman, Catherine Hannay, dan aktor lainnya.

Shark Bait berkisah tentang lima sekawan yang berlibur ke Meksiko. Menjelang kepulangan ke Amerika Serikat, kelima sekawan ini malah nekat bermain jetski dan pergi ke tengah laut. Akibat serampangan, kedua jetski yang dikendarai kelima sekawan tersebut saling menabrak hingga rusak. Dalam keadaan terombang-ambing di laut, ada hiu besar yang mengintai kelima orang tersebut.

Review film Shark Bait

Kisah tentang bertahan hidup dari hiu yang surprisingly menegangkan

Review film Shark Bait
Review film Shark Bait Via Istimewa.

Jika kamu lihat sinopsis di atas, jalan cerita yang ditampilkan Shark Bait sebenarnya sangat klise untuk film bertema hiu. Sekumpulan orang-orang yang nekat melakukan hal bodoh, padahal salah satu dari mereka sudah mengingatkan untuk berhati-hati. Lalu, keputusan bodoh tersebut akhirnya membuat mereka terjebak di tengah lautan dan akhirnya diincar oleh hiu berukuran raksasa.

Walau klise dan enggak spesial, Shark Bait surprisingly menampilkan jalan cerita yang cukup menegangkan, loh. Jika kamu kesampingkan hal konyol dan enggak masuk akal dari film ini, teror yang ditampilkan hiu di Shark Bait sebenarnya cukup bikin deg-degan selama menonton. Apalagi, sutradara Nunn sama sekali enggak ragu dalam menampilkan darah dan tubuh hancur di filmnya.

Sutradara Nunn cukup berhasil menempatkan kemunculan hiu pada momen-momen yang tepat. Nunn sama sekali enggak memaksakan hiu untuk muncul di sebagian besar film. Namun, dia lebih fokus dalam memperlihatkan ketakutan para karakter manusia. Jadi ketika hiu muncul, penonton dibuat enggak siap dengan kemunculannya. Itulah sebabnya, Shark Bait terbilang berhasil dalam menampilkan momen ketegangannya.

Tegang, sih, tetapi banyak hal konyol dan enggak masuk akal di filmnya

Review film Shark Bait
Review film Shark Bait

Shark Bait memang berhasil menjadi film hiu yang menegangkan. Sayangnya, film ini malah lebih banyak didominasi oleh berbagai adegan konyol dan enggak masuk akal. Pada awal film, jelas-jelas diperlihatkan ada seorang laki-laki yang menjadi korban hiu. Sudah tahu ada korban hiu di pantai tersebut, mengapa pemerintah setempat tidak memberikan peringatan mengenai bahaya hiu?

Ketika lima sekawan terjebak di tengah lautan, malah ada beberapa momen konyol yang sebenarnya enggak perlu terjadi. Di tengah kondisi panik, bisa-bisanya karakter bernama Nat memeriksa handphone Milly untuk memergoki bahwa temannya berselingkuh dengan pacarnya. Bisa-bisanya Nat, Milly, dan Tom bertengkar mengenai masalah percintaan mereka di tengah kondisi hiu yang mengintai.

Yang lebih disayangkan lagi, ending Shark Bait malah ditutup dengan momen yang benar-benar konyol. Sebagai informasi, hiu yang meneror film ini adalah hiu putih dengan ukuran badan yang cukup besar. Dengan ukuran badannya, hiu tersebut harusnya tidak mampu berenang di perairan dangkal. Namun di akhir film, bisa-bisanya sang hiu berenang di perairan dangkal demi mengejar-ngejar karakter utama.

CGI hiu yang buruk dan enggak konsisten

Review film Shark Bait
Review film Shark Bait

Kamu yang sudah menonton Shark Bait pastinya sudah bisa menduga bahwa film ini diproduksi dengan bujet yang enggak terlalu besar. Salah satu hal yang jelas memperlihatkan bahwa film ini dibuat dengan bujet yang enggak besar adalah tampilan CGI hiunya yang terlihat cukup kasar dan sangat terlihat palsu.

Enggak hanya tampilan CGI-nya yang terlihat kasar, ukuran hiu di film ini juga terkadang enggak konsisten. Ada kalanya hiunya terlihat begitu besar. Namun, ada kalanya juga hiunya terlihat lebih kecil. Yang paling kelihatan inkonsistensi ukuran hiu adalah ketika bagian akhir film. Hiu yang tadinya terlihat begitu besar di perairan dalam, tiba-tiba menjadik lebih kecil dan bisa berenang di perairan yang dangkal. Alangkah baiknya jika kamu enggak terlalu fokus pada CGI hiu selama menonton Shark Bait.

***

Di tengah banyaknya kekurangan, enggak bisa dimungkiri bahwa Shark Bait adalah film yang cukup menghibur dan menegangkan. Tontonlah film ini jika kamu menginginkan hiburan ringan tetapi cukup menghibur. Yang paling penting, kesampingkan berbagai hal konyol dari film ini selama menontonnya.

Setelah baca review film Shark Bait, apakah kamu jadi tertarik menonton film ini? Buat yang sudah menonton, jangan lupa bagikan pendapat kamu tentang film ini, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.