(REVIEW) Flatliners: Ambisi Mati Sesaat Para Dokter Muda

*Spoiler Alert: Artikel ini mengandung bocoran film yang bisa aja mengganggu buat lo yang belum nonton.

Cerita: 5.5; Penokohan: 5.5; Efek Suara/Scoring: 7; Visual: 7; Nilai Akhir: 6,25/10

Ngerasain nyawa lepas dari tubuh bisa jadi pengalaman epik sekaligus nyeremin. Soalnya, lo bisa melihat apa yang orang lain enggak (belum) bisa lihat. Sayangnya, pengalaman mengesankan ini bisa jadi petaka kalau nyawa lo enggak balik lagi ke raga. Apalagi, kalau lo ternyata bisa hidup lagi, tapi malah ada makhluk gaib yang ngikutin lo.

Nah, kisah tersebut jadi premis utama dalam Flatliners. Film yang dibintangin oleh Ellen Page, James Norton, Kiersey Clemons, Diego Luna, dan Nina Dobrev ini berkisah tentang eksperimen meninggal sesaat alias mati suri. Para aktor tersebut berperan sebagai mahasiswa jurusan medis yang juga praktik di sebuah rumah sakit. Mereka mendapatkan penilaian buruk dari dokter senior karena diagnosisnya yang kurang mendalam dan selalu salah.

Film ini merupakan reboot dari film dengan judul serupa yang dirilis pada 1990. Secara garis besar, dua film ini punya cerita yang mirip. Ketegangannya pun enggak jauh beda. Jumlah mahasiswa yang jadi tokoh sentral pun juga ada lima orang. Bedanya, film versi 1990 punya empat tokoh cowok dan satu tokoh cewek, sedangkan yang sekarang tokoh cowoknya cuma dua dan tokoh ceweknya ada tiga.

Di film ini, Courtney, karakter yang diperain sama Ellen Page, jadi yang paling ambisius untuk ngelakuin eksperimen berbahaya di bidang medis. Courtney ngajak dua temennya, Jamie (James Norton) dan Sophia (Kiersey Clemons) untuk ngebantuin ide gilanya, yaitu buat meninggal sesaat lalu dihidupin lagi. Mereka dihadapkan dengan masalah besar, yaitu kesulitan menghidupkan Courtney yang lagi dibikin tewas. Sophia pun meminta tolong kepada dokter muda lainnya, Ray (Diego Luna), untuk ngebantuin eksperimen ini.

Courtney memang berhasil dihidupin dan eksperimen ini awalnya kelihatan berhasil. Ternyata, eksperimen ini punya efek samping, Courtey ngerasa ada banyak perubahan pada dirinya. Ada sejumlah efek positif yang bikin Courtney lebih baik dalam ngediagnosis penyakit. Beberapa keahliannya di masa lalu juga jadi bangkit kembali. Melihat hal ini, beberapa temannya pun jadi tertarik untuk ikutan mati suri. Sayangnya, efek sampingnya enggak semua bagus. Abis bangkit dari mati suri, Courtney dan teman-temannya malah diteror sama “hantu” masa lalu mereka masing-masing.

Viki awalnya agak bingung sama film ini karena terlalu banyak basa-basi di bagian awal. Pesan yang dimaksud pun belum jelas. Plotnya juga enggak tersusun dengan rapi. Inti cerita dari film ini baru ketahuan pas Viki udah bete.

Pemilihan pemeran pun menurut Viki kurang banget. Dari kelima tokoh utama itu, hubungan kedekatannya enggak terlihat baik. Terlihat banget ketimpangan antara satu karakter dengan karakter lainnya. Begitu juga porsi karakternya. Ada yang terlihat menonjol banget, ada juga yang terlihat enggak penting sama sekali.

Viki juga enggak begitu terkesan sama efek visualnya. Sebenarnya film ini punya potensi lewat gambaran imajinasi yang bikin penontonnya ngerasa trippy. Sayangnya, efek visual yang disajikan enggak maksimal. Begitu juga efek suaranya. Semuanya terkesan biasa aja dan enggak ada yang istimewa.

Rasanya sayang aja, sih, kalau produser sampai rela bikin film daur ulang, tapi hasilnya malah begini. Soalnya, kerasa banget kalau film ini cuma jadi penyegaran. Sayangnya, penyegaran ini terlihat setengah-setengah karena yang baru cuma aktor atau aktrisnya saja. Justru dari segi cerita, yang harusnya vital, malah enggak diperhatiin dan bikin film daur ulangnya terlihat lebih buruk.

Satu-satunya yang bikin Viki enggak nyesel ada di dalam bioskop pas nonton film Flatliners ini adalah adegan-adegan horornya. Sedikit bocoran, lo bakalan dikasih beberapa menit yang bikin lo ngerasa enggak nyaman ada di dalam ruangan gelap. Adegan-adegan horornya juga ada banyak dan cukup ngagetin. Viki aja sempat lompat pas ada satu adegan yang ngagetin banget. Seenggaknya, sisi positif dari film ini adalah masih ada hal yang bisa diceritain pas lo selesai nonton film.

Flatliners memang enggak terlalu special. Akan tetapi, film ini cukup bagus, kok, buat ditonton bareng teman-teman pas akhir pekan. Terutama yang mau nonton film horor yang punya gaya beda. Nah, sebelum nonton, lo bisa tonton cuplikan Flatliners di bawah ini.

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.