(REVIEW) Get Out: Film Horror yang Nyaris Sempurna!

Cerita: 10 (+++) | Penokohan: 9,5 | Visual: 8 | Sound Effect/Scoring: 8,5 | Nilai Akhir: 9/10

 

Menjadi seorang produser maupun sutradara film horor itu memang tricky abis. Di satu sisi, ada tuntutan untuk membuat sebuah kisah yang seram dan menegangkan. Namun, seringkali film horor terlalu mementingkan jumpscare atau sadisme, lalu lupa sama aspek-aspek penting lainnya. Makanya udah jadi pemandangan umum kalau film horor sukses besar di box office, tapi gagal total di mata kritikus. Nah, ternyata ada juga film horor yang melakukan hal sebaliknya. Get Out adalah contohnya. Film horor ini berhasil untung besar di box office dan juga mendapat respon positif dari kritikus.

Moviegoers pastinya tau banget sama situs rating film Rotten Tomatoes. Situs satu ini memang sering ngasih penilaian enggak pandang bulu, bahkan terkadang sadis. Makanya, sekalinya ada film yang dapet rating bagus, bahkan hampir sempurna, udah pasti banget film itu spesial banget. Get Out adalah salah satu film yang masuk kriteria itu dengan mendapat rating 99% dari 224 ulasan yang masuk. 

Get Out juga sukses bikin orang-orang rela keluar rumah dan menonton film ini di bioskop. Film ini sukses besar di Amerika Serikat dengan mendapatkan USD150.3 juta, ditambah 6.7 juta dari penayangan di seluruh dunia. Bahkan, Get Out sempat mengalahkan film sekelas The LEGO Batman Movie pada penayangan minggu pertama.

Sejujurnya fakta-fakta tadi bikin Viki ngerasa super excited dan bertanya-tanya, apakah Get Out benar-benar sebagus itu? Jawabannya, Yes. Get Out benar-benar sesuai yang diiklankan sama 224 orang pemberi nilai hampir sempurna di Rotten Tomatoes

Penasaran sama ceritanya? Tenang aja, dalam ulasan ini Viki enggak akan membocorkan cerita secara garis besarnya, kecuali sinopsisnya yang akan Viki berikan setelah ini. Percaya deh, film ini bakal berkurang keasyikannya kalau lo udah tau bocorannya. Jadi, lebih baik lo tunggu filmnya tayang tanggal 7 April nanti ya.

Kisah horor anti-mainstream ini dimulai dari seorang fotografer kulit hitam bernama Chris (Daniel Kaluuya) yang udah berpacaran dengan cewek kulit putih bernama Rose (Allison Williams) selama 5 bulan. Mengarah ke hubungan yang serius, Rose mengajak Chris untuk bertemu orang tuanya. Chris tau kalau hal tersebut bakal sulit karena Rose belum ngasih tau ke orang tuanya soal hubungan antar ras yang dijalaninya. Pada akhirnya Chris setuju untuk menemui keluarga Rose. Kunjungan Chris ternyata enggak seindah yang dibayangkan karena dia akan mengalami kejadian yang enggak akan pernah terpikirkan sebelumnya.

Nah, bukan cuma Chris yang akan mengalami hal-hal enggak terduga, lo juga akan merasakan hal yang sama. Get Out benar-benar punya cerita yang sama sekali enggak ketebak. Sejak awal mulai pun, film ini akan mengajak lo bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang akan terjadi selanjutnya. Rasa penasaran serta kebingungan juga bakal lo rasakan terus selama 1.5 jam hingga film ini mencapai klimaks. Film ini memang penuh teka-teki layaknya puzzle. Lo harus menyusunnya agar lo mengerti keseluruhan premisnya.

Film horor seperti ini kadang terasa menyebalkan bagi sebagian orang yang enggak mau berpikir panjang saat menonton film. Buat lo yang males mikir, tenang aja, karena lo bakal terbantu dengan plot yang tersusun secara rapi dari awal hingga akhir. Makanya, enggak perlu takut bingung saat menonton film ini, karena semua pertanyaan yang muncul di kepala lo akan terjawab saat film berakhir.

Sutradara sekaligus penulis skenario Jordan Peele adalah sosok yang bertanggung jawab atas kesuksesan Get Out. Harus Viki akui, kreativitas Peele udah keluar batas. Viki enggak pernah menonton film horor yang punya premis seunik dan sekuat Get Out. Saking kuatnya cerita buatan Peele, film ini tetap seru tanpa jumpscare lebay atau adegan sadis kayak film-film horor pada umumnya. 

Selain itu, Peele juga berhasil membangun plot secara bertahap, dari situasi yang tenang hingga teror yang menyebalkan dan enggak ada habisnya. Peele juga sukses memainkan emosi dan membuat film ini jadi menarik. Mungkin permainan emosi Get Out memang enggak seepik Cabin in the Woods. Namun lo bakal merasakan "kepuasan" yang sama saat film ini masuk ke bagian akhir, enggak seperti film horor pada umumnya yang seringkali jadi anti-klimaks di ending.

Film ini jadi beda dibanding film horor yang lain karena unsur humornya. Get Out sukses membuat kita merasa takut sekaligus tertawa lepas. Sebagai seorang sutradara yang juga seorang aktor komedi, Peele sukses memasukkan humor-humor kocak yang terbangun dan mengalir secara alami. Humor yang dimasukkan dalam skenario juga bukan guyonan murahan. Selain ilmu dari Peele sendiri, semuanya juga enggak lepas dari peran komedian Lil Rel Howery sebagai Rod. Perannya sebagai sohib Chris yang kocak membuat film ini jadi hidup dengan lawakannya yang asik.

Penggambaran situasi dan emosi dalam Get Out didukung oleh permainan efek suara yang enggak lebay. Lo enggak bakal mendengar alunan biola dengan nada menegangkan ala-ala Insidious atau Conjuring yang bakal membuat adrenalin lo terpacu. Sebaliknya, efek suara dan musik yang terdengar dalam Get Out malah bikin lo terus merasa kebingungan dan terpacu untuk terus berpikir.

Di luar itu semua, aspek terfavorit dalam film ini menurut Viki sendiri adalah realismenya. Dari awal hingga akhir, semua aspek dalam film ini, mulai dari cerita hingga penokohan terasa masuk akal dan rasional. Contoh yang paling terlihat adalah penggambaran karakter yang cerdas dan berpikir logis. Biasanya, film-film horor punya karakter bodoh yang hanya bisa berteriak ataupun bengong saat mereka akan dicabik-cabik oleh hantu atau penjahat. Dalam Get Out, baik karakter protagonis maupun antagonis akan mencari cara terbaik sekaligus realistis dalam menghadapi musuhnya.

Penokohan memang jadi aspek terbaik dalam film ini. Para aktor/aktris memerankan perannya secara lepas. Lo bakal melihat ekspresi para karakter yang sesuai banget sama situasi yang lagi dihadapinya. Bahkan cara mereka berekspresi juga bisa bikin lo merasakan apa yang mereka sedang rasakan. Chemistry antar karakter juga sangat alami, terutama antara Chris dan Rose, yang terlihat seperti pasangan kekasih beneran.

Dalam Get Out, aspek rasial memang punya peran besar. Mungkin masalah rasial ini terdengar kontroversial. Namun hal ini lah yang membuat film ini jadi punya nyawa. Memang ada beberapa adegan yang terdengar rasis. Kelihatan jelas banget kalau Peele berusaha menyampaikan pesan tentang pentingnya masalah rasial ini. Namun dia berhasil menggambarkan hal kontroversial ini dengan gaya satir serta selera humornya yang asyik.

Viki harus bilang kalau Get Out adalah film horor yang nyaris sempurna. Enggak ada cacat yang berarti dalam film ini. Mungkin Viki kesalahan. Namun bdijamin lo enggak akan sama sekali kepikiran untuk nyari kesalahan itu, karena lo akan "dipaksa" untuk berpikir keras gimana akhir dari film ini. Selain itu, mungkin bagi sebagian penggemar film horor/thriller, Get Out bukanlah film yang tepat untuk memenuhi kebutuhan lo akan rasa takut dan terkejut. Film ini nyatanya memang bukan film yang seperti itu.

Intinya, lo kudu nonton film ini, karena lo bakal menyesal jika enggak nonton film ini. Selain memang benar-benar seru dan keren, Get Out menawarkan alternatif dan hal yang benar-benar baru untuk ukuran film horor. Hal ini enggak lepas dari peran sutradara Jordan Peele. Sebagai sutradara debutan, Peele melakukan tugasnya dengan sangat baik. Get Out adalah bukti nyata kalau film horor itu bisa benar-benar jadi film yang bagus jika diarahkan dan dibuat dengan serius. Kerja luar biasa Peele didukung dengan pemeran serta kru yang juga bekerja dengan maksimal.

Kesuksesan Get Out ini bisa dibilang akan membuka jalan bagi sutradara untuk lebih berani lagi menjelajahi alternatif lain dalam sebuah kisah horor. Tahun lalu Don't Breathe udah jadi pembuka, disusul Split yang juga menawarkan premis yang enggak biasa untuk ukuran kisah horor. Belum lagi It yang bakal rilis September nanti. Makanya, mungkin aja tahun depan atau bahkan tahun ini kita bakal ngelihat lagi film-film horor lainnya yang berani keluar dari zona nyaman. Semoga aja, ya!

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.