(REVIEW) Guardians of the Galaxy 2: Sukses Melanjutkan Tren!

Mungkin apa yang Viki katakan setelah ini agak terkesan subjektif di mata lo. Harus diakui kalau Guardians of the Galaxy jadi bukti keunggulan telak Marvel Studios di hadapan Warner Bros. dan DC. Film pertama GOTG besutan James Gunn membuktikan kalau sebuah film superhero bisa jadi super keren dan menghibur meskipun enggak punya tokoh/karakter yang enggak pernah dikenal sebelumnya. Tentunya hal ini jadi istimewa, mengingat Suicide Squad gagal total meskipun punya konsep yang sama dengan GOTG.

Kabar gembiranya, Marvel always delivers! Meskipun enggak seepik dan sesegar film pertamanya, Guardians of the Galaxy 2 sama-sama seru, kocak, enerjik, dan menyenangkan. James Gunn kembali menjadi sutradara dan membawa formula ajaibnya lewat sajian film tipikal Marvel dengan gaya ala 80-an, lengkap dengan soundtrack yang bakal membuat lo seperti menonton film favorit nyokap dan bokap lo dulu. Yup, Viki lagu-lagu yang jadi soundtrack film ini memang terdengar asing. Entah kenapa, hal yang asing ini malah jadi familiar dan terdengar asik saat lo mendengarkannya sambil melihat sajian visual film ini.

Seperti biasa, Viki enggak bakal ngasih kelanjutan cerita lengkapnya disini. Sebab film ini bakal berkurang keasyikan dan feel-nya kalau lo tau jalan ceritanya secara keseluruhan. Jadi enggak perlu takut akan spoiler-spoiler jahat dalam ulasan ini, ya!

Guardians of the Galaxy 2 melanjutkan kisah petualangan Peter Quill a.k.a Star-Lord (Chris Pratt) bersama rekan penjaga galaksinya, Gamora (Zoe Saldana), Rocket (Bradley Cooper), Drax (Dave Bautista), dan Baby Groot (Vin Diesel). Para Guardians ini mau enggak mau harus kembali melindungi galaksi dari ancaman sebuah kekuatan yang hampir menyamai tuhan. Di sini lah ujian bagi para Guardians muncul, terutama bagaimana cara mereka untuk membuat "keluarga" agar tetap utuh.

Sebagai sebuah film sekuel, Guardians of the Galaxy 2 tetap terkena kutukan "sekuel". Buat lo yang udah nonton film pertama, lo bakal ngerasa kalau film ini biasa aja dibanding film pertamanya. Viki anggap hal itu wajar, karena enggak ada yang bisa ngalahin kesegaran dan ide gila dari film pertama. Namun, kalau lo mengesampingkan faktor itu, GOTG 2 bisa dibilang sukses sebagai sebuah sekuel karena berhasil memperlihatkan sajian sinematis yang enggak kalah epik dari film pertama.

Guardians of the Galaxy 2 tetap menyenangkan dan bakal membuat lo tertawa saat menontonnya. Harus diakui kalau GOTG 2 jadi salah satu film Marvel Cinematic Universe (MCU) yang paling kocak. James Gunn sukses mempertahankan gaya komediknya dalam film besutannya. Banyak adegan kocak yang bakal lo temukan sepanjang film ini, mulai dari yang cuma bikin senyum-senyum kecil, hingga tertawa terbahak-bahak. Mungkin ada lawakan/candaan yang enggak sesuai selera lo. Namun semuanya tetap tersaji secara alami tanpa ada candaan yang terlihat dibuat-buat. Makanya, enggak perlu heran kalau saat menonton film ini di bioskop, lo bakal merasakan kegaduhan dan keceriaan yang luar biasa.

Sumber tawa dalam film ini mayoritas berasal dari penampilan Baby Groot, yang bisa dibilang jadi daya tarik utama film ini. Sosok imut dan sikap konyolnya memang selalu membuat penggemar penasaran dan menebak-nebak apa yang dilakukan setelahnya. Kekonyolan Baby Groot ini makin lengkap dengan interaksinya dengan karakter lain, terutama dengan Rocket.

Penokohan memang jadi nilai plus buat Guardians of the Galaxy 2. Seperti film-film Marvel lainnya, setiap karakter berhasil menampilkan chemistry yang kuat. Dibanding film pertamanya, karakter-karakter dalam GOTG 2 juga dibangun dengan sangat baik dan bakal memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mungkin keluar di benak lo setelah film pertamanya.

Salah satu keunggulan film kedua dari film pertama bisa lo lihat dari penokohan Ego (Kurt Russell), yang dikisahkan sebagai ayah dari Star-Lord yang telah lama hilang. Sebagai villain, Ego punya penokohan yang jauh lebih kuat dari villain di GOTG pertama, Ronan The Accuser (Lee Pace). Makanya, dalam GOTG 2 lo bakal merasakan konflik kuat antara sang jagoan dengan sang musuh, yang mungkin jarang lo rasakan di film-film Marvel pada umumnya.

Enggak cuma kuat di penokohan, karakter-karakter dalam Guardians of the Galaxy 2 berhasil diperankan dengan baik oleh para pemerannya. Seperti di film pertamanya, para pemeran Guardians (Pratt, Saldana, Cooper, Bautista, dan bahkan Vin Diesel!) kembali menampilkan akting kocak. Pemeran lainnya, seperti Kurt Russell dan Pom Klementieff (pemeran Mantis) juga enggak kalah keren dari bintang utama. Elizabeth Debicki sebagai Ayesha juga membuat Viki penasaran gimana aksinya nanti dalam film ketiga GOTG.

Bicara soal penokohan yang kuat, Guardians of the Galaxy 2 jadi kuat sekaligus lemah gara-gara faktor tersebut. Udah barang pasti, penokohan yang kuat pastinya memakan cukup banyak waktu. Nyatanya, durasi 2 jam lebih ternyata malah membuat jalan cerita GOTG 2 jadi terasa datar. Sebenarnya masalah seperti ini bisa disiasati dengan mengisinya dengan adegan kocak atau aksi seru seperti film pertama. Sayangnya, durasi tersebut digunakan untuk mengeksplorasi karakter lama maupun baru.

Namun, siapa yang peduli hal itu kalau yang lo tonton adalah film Marvel? Jika lo memposisikan diri lo sebagai kritikus atau suhu perfilman, mungkin lo akan menganggap hal tersebut jadi masalah. Sebaliknya, jika lo menonton film ini karena murni ingin menikmatinya, lo bakal melupakan atau mungkin enggak sadar sama sekali kalau film ini punya kekurangan.

Intinya, Guardians of the Galaxy 2 adalah pengalaman sinematis yang benar-benar menghibur. Memang pada nyatanya film ini enggak seepik film pertamanya. Akan tetapi, lo enggak perlu ngeraguin Marvel dalam membuat sebuah film yang seru sekaligus menggembirakan. Udah lama Viki enggak sumringah sehabis nonton film sejak nonton GOTG pertama. Banyak faktor yang membuat film ini begitu menggembirakan. Selain adegan dan penampilan kocak, rasa penasaran lo akan penampilan cameo serta easter egg-nya Marvel bakal bikin lo excited abis.

Penampilan cameo dalam film ini memang bikin penasaran, namun juga sedikit membingungkan. Khususnya penampilan Sylvester Stallone sebagai Guardians senior, Stakar/Starhawk. Sebelumnya dikabarkan kalau Stallone bakal punya peran penting dalam GOTG 2. Namun, jelas banget kalau Stallone tampil sebagai cameo dalam film ini. Sedikit bocoran, dia cuma tampil dalam 2 adegan. Namun, dalam post-credit scene lo bakal sangat gembira karena sang ikon Hollywood ini bakal benar-benar punya peran penting dalam GOTG 3.

Gosip 5 post-credit scene sendiri memang bukan kabar burung belaka. Sebagai penggemar berat Marvel/MCU, lo bakal terhibur dengan easter egg dan extras yang tersaji di film ini. Seperti yang udah Viki pernah bahas sebelumnya, Adam Warlock bakal muncul di post-credit scene. Gimana dengan Thanos? Well, lo nonton dulu aja, ya. Karena yang satu ini bakal jadi kejutan besar. *peace*

Stay Updated!
Tetap terhubung di media sosial supaya cepat dapat pembaruan.